SAMPIT PROKALTENG.COโ Festival Kreatif Hijau 2025 menjadi bagian dari upaya mendorong kesadaran masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam menjaga lingkungan.
Kegiatan yang diselenggarakan DLH Kotim bekerja sama dengan salah satu universitas swasta di Sampit itu diharapkan dapat memacu kesadaran terhadap lingkungan dengan cara yang inovatif.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim, Marjuki, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang kreativitas, tetapi juga bagian dari edukasi untuk mendorong perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan.
โDiharapkan kegiatan ini mampu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya tindakan nyata dalam mengelola sampah serta menumbuhkan kepedulian lingkungan, terutama di kalangan generasi muda,โ ujarnya saat memberikan sambutan dalam penutupan acara tersebut, Sabtu (8/3).
Ia menambahkan bahwa Festival Kreatif Hijau 2025 merupakan bagian dari program Pendampingan Gerakan Peduli Lingkungan Hidup yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Dengan pendekatan kreatif, diharapkan pesan tentang pentingnya pengelolaan sampah dapat lebih mudah diterima dan diimplementasikan oleh masyarakat. Saat ini, pengelolaan sampah masih menjadi tantangan besar bagi Kotim.
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah dengan benar memperparah kondisi lingkungan. Budaya membuang sampah sembarangan masih sering ditemukan, yang berakibat pada meningkatnya volume sampah yang tidak terkelola dengan baik.
โMelalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat dapat secara bertahap mengubah cara pandang dalam mengelola sampah, tidak lagi sekadar mengumpulkan, mengangkut, dan membuang, tetapi mulai memilah serta memanfaatkannya kembali,โ tambahnya.
Festival ini diikuti oleh puluhan peserta dari pelajar. Marjuki menegaskan bahwa kolaborasi seperti ini sangat penting, karena persoalan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat.
Dengan adanya kegiatan seperti Festival Kreatif Hijau 2025, diharapkan masyarakat semakin terdorong untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Edukasi yang berkelanjutan dan aksi nyata dalam pengelolaan sampah diharapkan dapat menciptakan perubahan positif bagi kualitas lingkungan hidup di Kotim. (mif/ens/kpg)