SAMPIT, PROKALTENG.CO – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-14 Gerakan Pemuda Dayak (Gerdayak) Indonesia di Aula Rumah Jabatan Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Sabtu (6/7). Menjadi momen penting bagi Bupati Halikinnor untuk mengajak Gerdayak Indonesia menjaga sinergi dengan pemerintah daerah di Kalimantan Tengah (Kalteng). Ia berharap sinergi itu terus terjamin untuk membantu pemerintah daerah.
“Saya berharap Gerdayak Indonesia dapat terus menjaga sinergitas dengan pemerintah daerah di wilayah masing-masing dan nuansa damai di tanah Kalimantan, mempererat tali persaudaraan, serta melestarikan norma, nilai, moral, etika, dan budaya Dayak,” ujarnya.
Gerdayak Indonesia, yang kini berusia 14 tahun, telah menjadi mitra penting dalam berbagai bidang pembangunan di Provinsi Kalimantan Tengah. Organisasi ini, yang mengakar pada kearifan lokal Dayak, terus membela kepentingan masyarakat Dayak serta menjaga nilai-nilai budaya dan tradisi yang luhur.
“Saya berpesan agar Gerdayak Indonesia meneruskan perjuangan membela utus dengan segala kemampuan dan berdasarkan kearifan lokal yang kita miliki,” lanjutnya.
Bupati juga menekankan pentingnya solidaritas, persatuan, dan kesatuan dalam menjaga keamanan dan kedamaian di daerah. Selain itu, ia menggarisbawahi dukungan Gerdayak Indonesia terhadap pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dengan semangat huma betang, sesuai dengan tema peringatan HUT ke-14.
“Gerdayak Indonesia harus menjadi pemersatu di semua kalangan tanpa memandang asal-usul masyarakat,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu Halikinnor juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum Gerdayak Indonesia, Yansen A Binti, yang telah memilih Kotim sebagai tuan rumah peringatan HUT ke-14 dan Rapimnas Gerdayak.
“Semoga Rapimnas ini menghasilkan rekomendasi yang dapat meningkatkan peran utus orang Dayak dalam pemerintahan Republik Indonesia,” pungkasnya.
Peringatan HUT ke-14 Gerdayak Indonesia ini menegaskan komitmen kuat pemerintah daerah dan organisasi masyarakat sipil untuk bersinergi dalam memajukan kesejahteraan dan melestarikan kekayaan budaya lokal di Kalteng.(sli/kpg)