SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor mengatakan saat ini jumlah apoteker masih belum merata di beberapa wilayah ini. Meskipun Kotim termasuk wilayah ke dua di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan apoteker terbanyak.
“Apoteker kita sebenarnya cukup banyak. Tetapi pemerataannya kurang. Itu karena minat menjadi tekon dan PNS untuk apoteker itu kurang. Mungkin jarak tugasnya yang jauh dari kota,”ujar Bupati Kotim Halikinnor saat menghadiri konferensi cabang ikatan apoteker Indonesia (IAI) Kotim, Minggu (5/3).
Dirinya menyebutkan, hal tersebut terlihat dari data yang ada. Dari 21 Puskesmas yang ada di Kabupaten Kotim, 6 diantaranya belum memiliki tenaga apoteker. Padahal tenaga apoteker sangat diperlukan di fasilitas seluruh fasilitas kesehatan. Keenam Puskesmas itu berada di Kecamatan Tualan Hulu, Tumbang Penyahuan Kecamatan Bukit Santuai, Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit, Desa Tumbang Kalang Kecamatan Antang Kalang, dan Desa Bapinang Kecamatan Pulau Hanaut.
“Enam Puskesmas kita itu belum mempunyai tenaga apoteker. Padahal apoteker sangat diperlukan. Ini karena SDM kita bisa mandiri dan membuka usaha sendiri,”ucap Halikin Dia juga mengatakan apoteker yang ada di Kabupaten Kotim kurang berminat untuk menjadi tenaga kontrak (Tekon) atau pegawai negeri sipil (PNS).
Hal tersebut karena banyaknya masyarakat di Kota Sampit dan perusahaan yang berada di kota yang banyak membutuhkan tengaa apoteker. Sehingga mereka lebih memilih belerja di kota dibandingkan bekerja ke pelosok.
“Saya akan berikan fasilitas untuk apoteker yang ingin bekerja di pelosok agar Puskesmas kita ada tenaga apotekernya. Karena ini sangat penting perannya terhadap masyarakat khususnya di daerah pedalaman Kabupaten Kotim ini ,” tutupnya.(bah/ans/kpg)