32.3 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

September, Kotim Peringkat Satu Inflasi Tahunan Tertinggi se-Indonesia

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Perhitungan inflasi tahunan di bulan September 2022 menunjukkan tingkat infl asi Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pada peringkat pertama se-Indonesia. Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Eddy Surahman, Rabu (5/10).

”September ini Kotim masuk urutan pertama yang mengalami inflasi tahunan tertinggi di tingkat nasional,”sebut Edy.

Dikatakannya, dilihat dari inflasi bulanan, Kotim termasuk peringkat keempat tertinggi dari 12 kota IHK di Kalimantan dan peringkat ke-13 tertinggi dari 90 kota IHK di Indonesia. Tingkat inflasi tahun kalender September 2022 sebesar 5,62 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun pada bulan September 2022 terhadap September 2021 sebesar 8,85 persen.

Tingkat infl asi pada tahun kalender 2021 dan 2020 masing-masing sebesar 1,51 persen dan 0,89 persen. Dengan data tersebut, Kotim menem pati peringkat ke-13 kota inflasi dengan inflasi sebesar 1,43 persen. Pada September 2022, di Pulau Kalimantan terdapat 12 kota yang mengalami infl asi dan 0 kota yang mengalami defl asi.

Baca Juga :  Pandemi Covid-19 Tahun 2022 Memengaruhi Kondisi Perekonomian Kotim

”Penyebab terjadinya inflasi paling tinggi dipengaruhi kenaikan tarif PDAM dan per September ini disusul kenaikan harga BBM yang turut memberikan pengaruh yang cukup signifi kan,” kata Edy.

Eddy menambahkan, BPS Kotim menarik data sepuluh komoditas dan jasa yang mengalami infl asi. Di antaranya, BBM sebesar 0,89 persen, beras 0,09 persen, bahan bakar rumah tangga berupa elpiji dan minyak tanah 0,07 persen, daging ayam ras 0,07 persen, ayam goreng 0,04 persen, bakso siap santap 0,04 persen, kangkung, sabun mandi cair dan tarif kendaraan travel 0,03 persen.

Untuk komoditas dan jasa yang menga lami deflasi, tomat sebesar 0,08 persen, bawang merah dan minyak goreng sebesar 0,06 persen, cabai rawit sebesar 0,04 persen, ikan nila sebesar 0,03 persen, ikan layang/ ikan benggol, telur ayam ras, emas perhiasan, semangka sebesar 0,02 persen dan makanan ringan m sebesar 0,01 persen.

Baca Juga :  Pemkab Kotim Konsolidasikan Penerapan Hukum Adat

Terjadinya tingginya infl asi di Kota Sampit karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga konsumen pada beberapa kelompok pengeluaran, seperti BBM, elpiji, dan kenaikan tarif PDAM.

“Upaya pemerintah daerah mengendalikan inflasi dengan mengadakan pasar murah cukup membantu menjaga kestabilitasan harga,” tandasnya.

Namun, kata Edy pasar murah tidak dapat menekan infl asi secara maksimal, tetapi paling tidak dapat mengendalikan infl asi agar tidak semakin meningkat. Karena itu, selama harga kebutuhan bahan pokok stabil, maka inflasi di Kota Sampit dapat terkendali.(sli/ans/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Perhitungan inflasi tahunan di bulan September 2022 menunjukkan tingkat infl asi Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pada peringkat pertama se-Indonesia. Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Eddy Surahman, Rabu (5/10).

”September ini Kotim masuk urutan pertama yang mengalami inflasi tahunan tertinggi di tingkat nasional,”sebut Edy.

Dikatakannya, dilihat dari inflasi bulanan, Kotim termasuk peringkat keempat tertinggi dari 12 kota IHK di Kalimantan dan peringkat ke-13 tertinggi dari 90 kota IHK di Indonesia. Tingkat inflasi tahun kalender September 2022 sebesar 5,62 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun pada bulan September 2022 terhadap September 2021 sebesar 8,85 persen.

Tingkat infl asi pada tahun kalender 2021 dan 2020 masing-masing sebesar 1,51 persen dan 0,89 persen. Dengan data tersebut, Kotim menem pati peringkat ke-13 kota inflasi dengan inflasi sebesar 1,43 persen. Pada September 2022, di Pulau Kalimantan terdapat 12 kota yang mengalami infl asi dan 0 kota yang mengalami defl asi.

Baca Juga :  Pandemi Covid-19 Tahun 2022 Memengaruhi Kondisi Perekonomian Kotim

”Penyebab terjadinya inflasi paling tinggi dipengaruhi kenaikan tarif PDAM dan per September ini disusul kenaikan harga BBM yang turut memberikan pengaruh yang cukup signifi kan,” kata Edy.

Eddy menambahkan, BPS Kotim menarik data sepuluh komoditas dan jasa yang mengalami infl asi. Di antaranya, BBM sebesar 0,89 persen, beras 0,09 persen, bahan bakar rumah tangga berupa elpiji dan minyak tanah 0,07 persen, daging ayam ras 0,07 persen, ayam goreng 0,04 persen, bakso siap santap 0,04 persen, kangkung, sabun mandi cair dan tarif kendaraan travel 0,03 persen.

Untuk komoditas dan jasa yang menga lami deflasi, tomat sebesar 0,08 persen, bawang merah dan minyak goreng sebesar 0,06 persen, cabai rawit sebesar 0,04 persen, ikan nila sebesar 0,03 persen, ikan layang/ ikan benggol, telur ayam ras, emas perhiasan, semangka sebesar 0,02 persen dan makanan ringan m sebesar 0,01 persen.

Baca Juga :  Pemkab Kotim Konsolidasikan Penerapan Hukum Adat

Terjadinya tingginya infl asi di Kota Sampit karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga konsumen pada beberapa kelompok pengeluaran, seperti BBM, elpiji, dan kenaikan tarif PDAM.

“Upaya pemerintah daerah mengendalikan inflasi dengan mengadakan pasar murah cukup membantu menjaga kestabilitasan harga,” tandasnya.

Namun, kata Edy pasar murah tidak dapat menekan infl asi secara maksimal, tetapi paling tidak dapat mengendalikan infl asi agar tidak semakin meningkat. Karena itu, selama harga kebutuhan bahan pokok stabil, maka inflasi di Kota Sampit dapat terkendali.(sli/ans/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru