Site icon Prokalteng

Siapkan Ruangan Khusus di Puskesmas untuk Kebutuhan Oksigen

Kepala Dinas Kesehatan Umar Kaderi

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyampaikan, selama bulan September 2023 ini, secara umum kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) mengalami tren kenaikan. Dikarenakan kabut asap yang terjadi di wilayah ini semakin parah, hal itu akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang semakin marak terjadi.

“Berdasarkan data kami dalam per minggu selama bulan September 2023 ini, secara umum kasus ISPA mengalami tren kenaikan, karena kabut asap masih terjadi bahkan kondisinya terus memburuk yang membahayakan manusia,” kata Kepala Dinas Kesehatan Umar Kaderi, Selasa (03/10).

Menurutnya minggu pertama pada bulan September atau minggu ke-36 kasus ISPA di Kabupaten Kotim tercatat 834 kasus, minggu ke 37 menurun menjadi 667 kasus, minggu ke 38 kembali meningkat menjadi 819 kasus, dan minggu ke 39 terus alami peningkatan menjadi 888 kasus.

“Kecamatan yang terbanyak ditemukan kasus ISPA di Kabupaten Kotim adalah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dengan sekitar 500 kasus itu terjadi di Minggu ke empat bulan September atau Minggu ke 39 dengan total 888 kasus, sisanya tersebar di 16 Kecamatan lain,” ujar Umar Kaderi.

Dirinya juga mengatakan. Pihaknya juga menyiapkan ruang oksigen gratis di Puskesmas yang ada di daerah ini. Seiring dengan kondisi darurat kabut asap. dan melalui itu Dinkes Kabupaten Kotim melalui puskesmas berupaya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Terutama bagi yang terdampak kabut asap akibat karhutla.

“Kami sudah siapkan ruangan khusus di Puskesmas untuk kebutuhan oksigennya. Jadi oksigen itu digratiskan hal itu sebagai upaya penanggulangan bencana kabut asap di Kabupaten Kotim,” ucap Umar Kaderi

Ia mengatakan pihak Puskesmas sudah diinstruksikan sejak beberapa bulan lalu untuk antisipasi jika ada masyarakat yang mengalami gangguan pernafasan entah itu ISPA ataupun asma dan lain lain memerlukan bantuan baik itu pelayanan maupun kebutuhan oksigen.

“Saat ini yang sudah memanfaatkan fasilitas tersebut adalah Rumah Sakit Samuda, Sementara di Puskesmas belum ada laporan penggunaan ruang oksigen, tetapi semua sudah kami siapkan, kalau masyarakat  mengalami ganguan pernapasan bisa datang ke puskesmas,” tutupnya.(bah/kpg/ind)

Exit mobile version