28.3 C
Jakarta
Monday, June 30, 2025

Tradisi Mehampar Wadai Perlu Dijaga dan Dilestarikan

PANGKALAN BUN,PROKALTENG.CO –Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) berkomitmen untuk meningkatkan pelestarian tradisi budaya daerah. Kebijakan ini didasari oleh kekayaan budaya yang dimiliki oleh daerah ini.

Plh Sekda Kobar Juni Gultom, menyatakan salah satu tradisi yang dilestarikan adalah mehampar wadai, yang telah menjadi agenda tahunan selama lima tahun terakhir.

Selama pelaksanaannya, warga, khususnya juriat kesultanan, menyajikan berbagai jenis makanan dan jajanan kepada masyarakat. Kegiatan ini telah terbukti mampu menarik ratusan pengunjung ke lokasi tersebut. Pengunjung tidak hanya datang untuk menyaksikan acara, tetapi juga ingin mengetahui jenis makanan yang disajikan di kesultanan.

“Kami akan terus mendukung kegiatan mehampar wadai ini. Kami yakin bahwa acara ini bukan hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga merupakan kekayaan budaya yang harus dilestarikan,” ungkap Juni Gultom.

Baca Juga :  Perlu Keterbukaan dan Kebersamaan Melakukan Pembenahan

Ia menambahkan, mehampar wadai merupakan warisan budaya yang harus dihidupkan kembali setiap tahun. Acara ini telah berlangsung sejak Tahun 2018 dan telah berhasil menarik para pengunjung wisata, karena melibatkan proses adat dan partisipasi juriat kesultanan dalam menyajikan berbagai wadai (makanan, red).

Keberagaman ini, ujarnya, perlu dijaga dan dilestarikan, mengingat banyaknya budaya dan tradisi dari Kecamatan Arut Utara hingga Kotawaringin Lama. Oleh karena itu, pemerintah akan terus mengakomodasi dan melakukan identifikasi terhadap budaya masyarakat Kobar.(son/ila/kpg/ind)

PANGKALAN BUN,PROKALTENG.CO –Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) berkomitmen untuk meningkatkan pelestarian tradisi budaya daerah. Kebijakan ini didasari oleh kekayaan budaya yang dimiliki oleh daerah ini.

Plh Sekda Kobar Juni Gultom, menyatakan salah satu tradisi yang dilestarikan adalah mehampar wadai, yang telah menjadi agenda tahunan selama lima tahun terakhir.

Selama pelaksanaannya, warga, khususnya juriat kesultanan, menyajikan berbagai jenis makanan dan jajanan kepada masyarakat. Kegiatan ini telah terbukti mampu menarik ratusan pengunjung ke lokasi tersebut. Pengunjung tidak hanya datang untuk menyaksikan acara, tetapi juga ingin mengetahui jenis makanan yang disajikan di kesultanan.

“Kami akan terus mendukung kegiatan mehampar wadai ini. Kami yakin bahwa acara ini bukan hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga merupakan kekayaan budaya yang harus dilestarikan,” ungkap Juni Gultom.

Baca Juga :  Perlu Keterbukaan dan Kebersamaan Melakukan Pembenahan

Ia menambahkan, mehampar wadai merupakan warisan budaya yang harus dihidupkan kembali setiap tahun. Acara ini telah berlangsung sejak Tahun 2018 dan telah berhasil menarik para pengunjung wisata, karena melibatkan proses adat dan partisipasi juriat kesultanan dalam menyajikan berbagai wadai (makanan, red).

Keberagaman ini, ujarnya, perlu dijaga dan dilestarikan, mengingat banyaknya budaya dan tradisi dari Kecamatan Arut Utara hingga Kotawaringin Lama. Oleh karena itu, pemerintah akan terus mengakomodasi dan melakukan identifikasi terhadap budaya masyarakat Kobar.(son/ila/kpg/ind)

Terpopuler

Artikel Terbaru