26.5 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Pemkab Kobar Tampung Aspirasi Pedagang

PANGKALAN BUN, PROKALTENG.CO – Menanggapi tuntutan para pedagang pasar di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat, Pemerintah Daerah segera mengambil tindakan. Khususnya bagi para pedagang Pasar Indrasari yang banyak mengeluhkan kondisi lapak yang kosong dan minimnya sarana serta prasarana yang mendukung aktivitas mereka.

“Kami tentunya menerima semua masukan, kritik, dan aspirasi pedagang pasar. Kami akan segera melakukan koordinasi,” kata Sekda Kobar, Rodi Iskandar.

Menurutnya, banyak faktor yang membuat para pedagang mengeluh, salah satunya adalah penurunan jumlah pembeli di pasar. Hal ini disebabkan oleh masyarakat yang semakin banyak beralih ke tren jual beli online.

Masyarakat cenderung lebih memilih berbelanja online karena sering kali ada sistem pengantaran gratis atau murah, sehingga pasar tradisional menjadi sepi dan pendapatan pedagang berkurang drastis. Selain itu, pasar dadakan yang digelar setiap malam juga turut membuat pasar semakin sepi.

Baca Juga :  Puskesmas Diharapkan Memberikan Pelayanan Bermutu, Terjangkau, Berkembang dan Mandiri

“Akibatnya, pasar menjadi sepi dan pendapatan pedagang berkurang drastis. Banyak pasar dadakan yang diadakan setiap malam membuat kondisi ini semakin parah,” tambahnya.

Rodi Iskandar menegaskan bahwa ini adalah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama.

Tujuannya adalah membuat pasar semakin menarik bagi masyarakat. Pemerintah berharap dapat bekerja sama dengan DPRD dan dinas terkait untuk mencari solusi yang tepat.

“Masukan dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk mencari solusi bersama,” tutupnya (son/uni/kpg)

PANGKALAN BUN, PROKALTENG.CO – Menanggapi tuntutan para pedagang pasar di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat, Pemerintah Daerah segera mengambil tindakan. Khususnya bagi para pedagang Pasar Indrasari yang banyak mengeluhkan kondisi lapak yang kosong dan minimnya sarana serta prasarana yang mendukung aktivitas mereka.

“Kami tentunya menerima semua masukan, kritik, dan aspirasi pedagang pasar. Kami akan segera melakukan koordinasi,” kata Sekda Kobar, Rodi Iskandar.

Menurutnya, banyak faktor yang membuat para pedagang mengeluh, salah satunya adalah penurunan jumlah pembeli di pasar. Hal ini disebabkan oleh masyarakat yang semakin banyak beralih ke tren jual beli online.

Masyarakat cenderung lebih memilih berbelanja online karena sering kali ada sistem pengantaran gratis atau murah, sehingga pasar tradisional menjadi sepi dan pendapatan pedagang berkurang drastis. Selain itu, pasar dadakan yang digelar setiap malam juga turut membuat pasar semakin sepi.

Baca Juga :  Puskesmas Diharapkan Memberikan Pelayanan Bermutu, Terjangkau, Berkembang dan Mandiri

“Akibatnya, pasar menjadi sepi dan pendapatan pedagang berkurang drastis. Banyak pasar dadakan yang diadakan setiap malam membuat kondisi ini semakin parah,” tambahnya.

Rodi Iskandar menegaskan bahwa ini adalah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama.

Tujuannya adalah membuat pasar semakin menarik bagi masyarakat. Pemerintah berharap dapat bekerja sama dengan DPRD dan dinas terkait untuk mencari solusi yang tepat.

“Masukan dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk mencari solusi bersama,” tutupnya (son/uni/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru