PANGKALAN BUN, PROKALTENG.CO – Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat Budi Santosa. Meminta masyarakat mendukung pemerintah. Khususnya dalam menekan inflasi yang masih saja terjadi. Salah satunya dengan tidak membuang makanan secara mubazir.
Misalnya pada saat menggelar selamatan, nasi berkatnya diganti dengan bahan mentah. Menurutnya, dengan adanya pergantian bahan mentah lebih bermanfaat bagi masyarakat yang mendapatkan. Mengingat selama ini dengan adanya nasi berkat, justru kerap mubazir dan justru malah dibuang.
Akibatnya dengan membuang baras atau nasi akan sangat mubazir. Padahal beras sendiri sebagai penyumbang yang sangat tinggi. Selain itu juga dengan adanya bahan mentah akan lebih efisien. Untuk itu pihaknya mengimbau agar masyarakat mulai merubah polanya dengan memberikan bahan mentah. Dan ini upaya pemerintah dalam rangka membantu mencegah inflasi di Kabupaten Kobar.
“Kami hanya ingin agar nasi berkat yang diberikan tidak dibuang dan mubazir. Kalau bahan mentah bisa dimasak kapan saja,” katanya.
Dengan diganti bahan mentah saja seperti beras, telur dan lainnya agar manfaatnya lebih besar. Selama ini makanan yang sudah dimasak menjadi nasi berkat kemudian dibagikan dan tidak semuanya dimakan kemudian dibuang akan sia-sia. Tentunya dengan menyediakan makanan kerap kali tidak dihabiskan.
Maka ia mengimbau agar hal ini menjadi perhatian masyarakat. Apabila nantinya bahan mentah lebih mahal sangat tidak mungkin, karena masyarakat dapat menyesuaikan secara kebutuhan. Pihaknya menyadari imbauan ini sendiri nantinya akan berdampak pro kontra tetapi hendaknya tidak perlu diperdebatkan.
“Kami hanya memberikan imbauan saja, apabila nantinya digunakan akan lebih mudah. Kami ingin agar lebih bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya. (son/ans/kpg)
PANGKALAN BUN, PROKALTENG.CO – Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat Budi Santosa. Meminta masyarakat mendukung pemerintah. Khususnya dalam menekan inflasi yang masih saja terjadi. Salah satunya dengan tidak membuang makanan secara mubazir.
Misalnya pada saat menggelar selamatan, nasi berkatnya diganti dengan bahan mentah. Menurutnya, dengan adanya pergantian bahan mentah lebih bermanfaat bagi masyarakat yang mendapatkan. Mengingat selama ini dengan adanya nasi berkat, justru kerap mubazir dan justru malah dibuang.
Akibatnya dengan membuang baras atau nasi akan sangat mubazir. Padahal beras sendiri sebagai penyumbang yang sangat tinggi. Selain itu juga dengan adanya bahan mentah akan lebih efisien. Untuk itu pihaknya mengimbau agar masyarakat mulai merubah polanya dengan memberikan bahan mentah. Dan ini upaya pemerintah dalam rangka membantu mencegah inflasi di Kabupaten Kobar.
“Kami hanya ingin agar nasi berkat yang diberikan tidak dibuang dan mubazir. Kalau bahan mentah bisa dimasak kapan saja,” katanya.
Dengan diganti bahan mentah saja seperti beras, telur dan lainnya agar manfaatnya lebih besar. Selama ini makanan yang sudah dimasak menjadi nasi berkat kemudian dibagikan dan tidak semuanya dimakan kemudian dibuang akan sia-sia. Tentunya dengan menyediakan makanan kerap kali tidak dihabiskan.
Maka ia mengimbau agar hal ini menjadi perhatian masyarakat. Apabila nantinya bahan mentah lebih mahal sangat tidak mungkin, karena masyarakat dapat menyesuaikan secara kebutuhan. Pihaknya menyadari imbauan ini sendiri nantinya akan berdampak pro kontra tetapi hendaknya tidak perlu diperdebatkan.
“Kami hanya memberikan imbauan saja, apabila nantinya digunakan akan lebih mudah. Kami ingin agar lebih bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya. (son/ans/kpg)
