27.6 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Gusar Banyak Pemilik SBW Tak Bayar Pajak, Sakariyas: Kita Gusur Saja

KASONGAN, PROKALTENG.CO – Pembayaran pajak dari sarang burung walet(SBW), dan rumah makan di Kabupaten Katingan, kini menjadi jadi sorotan. Pasalnya, pendapatan dari kedua sektor ini masih rendah, dan tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

Bupati Katingan Sakariyas terlihat geram melihat masih rendahnya kesadaran warga untuk membayar pajak.

“Di Katingan ini ada sekitar kurang lebih 5.000 gedung walet. Bayangkan, kali 1.500.000 saja setiap gedung walet itu. Sudah berapa miliar pendapatan kita,” kata Sakariyas di acara Musrenbang tingkat kabupaten, Senin (21/3).

Namun yang menjadi permasalahan selama ini ungkap Sakariyas, kebanyakan gedung walet yang berdiri di Katingan ini, bukan milik orang Katingan. Sehingga ini kadang, menyulitkan petugas penagih pajak ketika turun ke lapangan.

Baca Juga :  Perangkat Daerah Harus Mencermati Usulan Musrenbang

“Ketika petugas kita datang. Orang atau pemiliknya tidak ada. Ini yang terjadi. Bahkan saya sampai punya pemikiran, kita gusur saja. Jika tidak mau memberikan kontribusi untuk daerah kita,” ungkapnya.

Kemudian terkait rumah makan, menurut orang nomor satu di Kabupaten Katingan, dirinya sering duduk di rumah makan sambil memperhatikan transaksi. Namun dirinya kecewa melihat kontribusi yang diberikan untuk daerah.

“Ada yang cuma 100 ribu satu bulan. Bayangkan. Padahal yang membayar pajaknya inikan, bukan pemilik rumah makannya. Tapi kita yang makan ditempat itu,” terangnya.

Oleh sebab itulah, dirinya berharap ada kesadaran semua pihak. Termasuk orang-orang penagih pajak. “Tolong ini diperhatikan. Kita harus kerja keras untuk pembangunan di Kabupaten Katingan ini,” ucapnya. (eri)

Baca Juga :  Pawai Pembangunan Ajang Silaturahmi dan Hiburan Bagi Masyarakat

KASONGAN, PROKALTENG.CO – Pembayaran pajak dari sarang burung walet(SBW), dan rumah makan di Kabupaten Katingan, kini menjadi jadi sorotan. Pasalnya, pendapatan dari kedua sektor ini masih rendah, dan tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

Bupati Katingan Sakariyas terlihat geram melihat masih rendahnya kesadaran warga untuk membayar pajak.

“Di Katingan ini ada sekitar kurang lebih 5.000 gedung walet. Bayangkan, kali 1.500.000 saja setiap gedung walet itu. Sudah berapa miliar pendapatan kita,” kata Sakariyas di acara Musrenbang tingkat kabupaten, Senin (21/3).

Namun yang menjadi permasalahan selama ini ungkap Sakariyas, kebanyakan gedung walet yang berdiri di Katingan ini, bukan milik orang Katingan. Sehingga ini kadang, menyulitkan petugas penagih pajak ketika turun ke lapangan.

Baca Juga :  Perangkat Daerah Harus Mencermati Usulan Musrenbang

“Ketika petugas kita datang. Orang atau pemiliknya tidak ada. Ini yang terjadi. Bahkan saya sampai punya pemikiran, kita gusur saja. Jika tidak mau memberikan kontribusi untuk daerah kita,” ungkapnya.

Kemudian terkait rumah makan, menurut orang nomor satu di Kabupaten Katingan, dirinya sering duduk di rumah makan sambil memperhatikan transaksi. Namun dirinya kecewa melihat kontribusi yang diberikan untuk daerah.

“Ada yang cuma 100 ribu satu bulan. Bayangkan. Padahal yang membayar pajaknya inikan, bukan pemilik rumah makannya. Tapi kita yang makan ditempat itu,” terangnya.

Oleh sebab itulah, dirinya berharap ada kesadaran semua pihak. Termasuk orang-orang penagih pajak. “Tolong ini diperhatikan. Kita harus kerja keras untuk pembangunan di Kabupaten Katingan ini,” ucapnya. (eri)

Baca Juga :  Pawai Pembangunan Ajang Silaturahmi dan Hiburan Bagi Masyarakat

Terpopuler

Artikel Terbaru