26.2 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Produktivitas Jagung Hibrida dan Padi Unggulan di Gunung Mas Meningkat

KUALA KURUN, PROKALTENG.CO – Program unggulan di Kabupaten Gunung Mas melalui Dinas Pertanian (Distan) setempat, mengikuti dan menyesuaikan visi misi bupati dan wakil bupati yakni Smart Agro yang berfokus pada dua komoditas yakni jagung hibrida dan padi.

“Jagung hibrida dan padi ini sudah ditetapkan menjadi komoditi unggulan dalam program smart agro. Kami telah mempertimbangkan adanya produktivitas berkelanjutan, adanya jaminan pasar, jaminan ekonomi petani, dan berorientasi outcome,” ucap Kepala Distan Gunung Mas Aryantoni, Kamis (16/5/2024).

Menurut Aryantoni, Kabupaten Gunung mas memiliki keunggulan dan dapat menjadi penunjang bagi daerah lain dikarenakan memiliki luasan lahan yang cukup luas, dan masih bisa dilakukan di ekstensifikasi untuk pengembangan lahan.

Baca Juga :  Bupati Gumas Usulkan Setiap Kecamatan Didirikan Polsek

“Di sini masih terkendala terkait Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kerja dalam sektor pertanian. Di mana lahan komoditi yang disiapkan harus secara serius dikelola. Tidak hanya ditanam, tidak sampai panen saja tapi kalau bisa ditingkatkan produktivitasnya,” tutur dia.

Kendati demikian, ujar dia, Pemkab Gunung Mas telah mengantisipasi hal tersebut dengan mengoptimalkan pelaksanaan program kemitraan ketahanan pangan Gunung Mas Jaya (Ketapang Gaya).

“Ketapang Gaya ini membantu para petani kita dengan cara melakukan konsep pendanaan melalui Bank Kalteng dan BPJS ketenagakerjaan, dan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kepala Distan Gunung Mas ini menjelaskan, produktivitas komoditi padi yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat, tergolong meningkat pada tahun ini.

Baca Juga :  Tingkatkan Produksi Sektor Pertanian melalui Program Kemitraan

“Kita sudah melakukan sample hasil panen padi di Kecamatan Tewah dari sampling yang dilakukan cukup bagus dari tahun sebelumnya dari 3 ton per hektar sekarang sudah ada di 4 Ton per hektarnya,” urainya.

Di sisi lain, jagung hibrida dibutuhkan untuk bahan baku dari pakan ternak yang berhubungan juga dengan pengembangan protein hewani atau berasal dari hewan. Kemudian, jagung hibrida memiliki alur hilirisasi pasar yang jelas dan terjamin di Pulau Kalimantan. (nya)

KUALA KURUN, PROKALTENG.CO – Program unggulan di Kabupaten Gunung Mas melalui Dinas Pertanian (Distan) setempat, mengikuti dan menyesuaikan visi misi bupati dan wakil bupati yakni Smart Agro yang berfokus pada dua komoditas yakni jagung hibrida dan padi.

“Jagung hibrida dan padi ini sudah ditetapkan menjadi komoditi unggulan dalam program smart agro. Kami telah mempertimbangkan adanya produktivitas berkelanjutan, adanya jaminan pasar, jaminan ekonomi petani, dan berorientasi outcome,” ucap Kepala Distan Gunung Mas Aryantoni, Kamis (16/5/2024).

Menurut Aryantoni, Kabupaten Gunung mas memiliki keunggulan dan dapat menjadi penunjang bagi daerah lain dikarenakan memiliki luasan lahan yang cukup luas, dan masih bisa dilakukan di ekstensifikasi untuk pengembangan lahan.

Baca Juga :  Bupati Gumas Usulkan Setiap Kecamatan Didirikan Polsek

“Di sini masih terkendala terkait Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kerja dalam sektor pertanian. Di mana lahan komoditi yang disiapkan harus secara serius dikelola. Tidak hanya ditanam, tidak sampai panen saja tapi kalau bisa ditingkatkan produktivitasnya,” tutur dia.

Kendati demikian, ujar dia, Pemkab Gunung Mas telah mengantisipasi hal tersebut dengan mengoptimalkan pelaksanaan program kemitraan ketahanan pangan Gunung Mas Jaya (Ketapang Gaya).

“Ketapang Gaya ini membantu para petani kita dengan cara melakukan konsep pendanaan melalui Bank Kalteng dan BPJS ketenagakerjaan, dan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kepala Distan Gunung Mas ini menjelaskan, produktivitas komoditi padi yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat, tergolong meningkat pada tahun ini.

Baca Juga :  Tingkatkan Produksi Sektor Pertanian melalui Program Kemitraan

“Kita sudah melakukan sample hasil panen padi di Kecamatan Tewah dari sampling yang dilakukan cukup bagus dari tahun sebelumnya dari 3 ton per hektar sekarang sudah ada di 4 Ton per hektarnya,” urainya.

Di sisi lain, jagung hibrida dibutuhkan untuk bahan baku dari pakan ternak yang berhubungan juga dengan pengembangan protein hewani atau berasal dari hewan. Kemudian, jagung hibrida memiliki alur hilirisasi pasar yang jelas dan terjamin di Pulau Kalimantan. (nya)

Terpopuler

Artikel Terbaru