MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Utara (Batara) menegaskan komitmennya dalam melestarikan warisan leluhur dengan menyelenggarakan Festival Tandak Intan Kaharingan (FTIK) ke-XII.
Festival yang dibuka secara resmi di Arena Terbuka Tiara Batara, Senin (24/11) malam, diharapkan menjadi magnet bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai budaya Dayak Kaharingan.
Bupati Batara, H. Shalahuddin, S.T., M.T., selaku Ketua Umum festival, dalam sambutannya menekankan pentingnya regenerasi dalam pelestarian budaya. Ia menyatakan bahwa festival ini bukan sekadar perlombaan, tetapi ruang edukasi budaya yang interaktif bagi kaum muda.
“Melalui Festival ini, generasi muda dapat lebih mengenal, mencintai, dan merasa bangga dengan warisan budaya luhur sehingga nilai-nilai kearifan lokal tetap hidup dan relevan di tengah perkembangan zaman,” tegas Bupati Shalahuddin.
Lebih dari seribu peserta yang turut serta juga dilihat sebagai investasi budaya. Pemkab Batara berharap, dengan terlibat langsung, para pemuda ini akan menjadi agen-agen pelestari yang akan meneruskan tradisi ini ke depannya.
Dengan antusiasme peserta dari 14 kabupaten/kota, Pemkab Batara yakin bahwa semangat pelestarian budaya Kaharingan akan tetap terjaga dan terus berkembang, ditularkan dari generasi tua kepada generasi muda. (ren/kpg)
MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Utara (Batara) menegaskan komitmennya dalam melestarikan warisan leluhur dengan menyelenggarakan Festival Tandak Intan Kaharingan (FTIK) ke-XII.
Festival yang dibuka secara resmi di Arena Terbuka Tiara Batara, Senin (24/11) malam, diharapkan menjadi magnet bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai budaya Dayak Kaharingan.
Bupati Batara, H. Shalahuddin, S.T., M.T., selaku Ketua Umum festival, dalam sambutannya menekankan pentingnya regenerasi dalam pelestarian budaya. Ia menyatakan bahwa festival ini bukan sekadar perlombaan, tetapi ruang edukasi budaya yang interaktif bagi kaum muda.
“Melalui Festival ini, generasi muda dapat lebih mengenal, mencintai, dan merasa bangga dengan warisan budaya luhur sehingga nilai-nilai kearifan lokal tetap hidup dan relevan di tengah perkembangan zaman,” tegas Bupati Shalahuddin.
Lebih dari seribu peserta yang turut serta juga dilihat sebagai investasi budaya. Pemkab Batara berharap, dengan terlibat langsung, para pemuda ini akan menjadi agen-agen pelestari yang akan meneruskan tradisi ini ke depannya.
Dengan antusiasme peserta dari 14 kabupaten/kota, Pemkab Batara yakin bahwa semangat pelestarian budaya Kaharingan akan tetap terjaga dan terus berkembang, ditularkan dari generasi tua kepada generasi muda. (ren/kpg)