PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Inovasi dan strategi terpadu menjadi senjata andalan Pemerintah Kabupaten Barito Utara, dalam menekan angka kemiskinan.
Seperti yang dipaparkan dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Kalteng Tahun 2025 yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng), Kamis (20/11).
Wakil Bupati Felix Sonadie Y. Tingan membeberkan pendekatan unik yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
Paparan Felix menjadi sorotan dalam rakor yang dihadiri seluruh perwakilan daerah se-Kalteng ini. Ia menyebutkan bahwa strategi pertama adalah Pengurangan Beban Pengeluaran Masyarakat, yang diwujudkan melalui program-program tepat sasaran.
“Melalui Operasi Pasar Murah, Gerakan Pasar Murah On The Road (GEPAMOR), serta Bantuan Sosial (PKH, BPNT, JKN-PBI, dan BLT Dana Desa),” jelas Felix, merinci upaya konkret untuk meringankan beban hidup warga.
Pilar kedua adalah Peningkatan Pendapatan Masyarakat, yang fokus pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Strategi ini tidak hanya memberi ikan, tetapi juga pancing. Pemkab berkomitmen untuk penguatan kelembagaan ekonomi, dukungan sektor pertanian, hingga pendidikan vokasi yang link and match dengan pasar kerja. Langkah ini dinilai krusial untuk menciptakan kemandirian ekonomi.
Pilar ketiga, Penurunan Kantong Kemiskinan, menitikberatkan pada perbaikan infrastruktur dasar dan layanan publik.
“Melalui peningkatan layanan kesehatan, perbaikan infrastruktur jalan, perbaikan sanitasi, dan pembangunan Sekolah Rakyat,” tambah Felix. Program “Sekolah Rakyat” menjadi inisiatif khusus untuk menjangkau kelompok masyarakat yang paling rentan dan terpinggirkan.
Dengan tiga pilar yang saling melengkapi ini, Barito Utara optimis dapat mengatasi tantangan seperti perlambatan ekonomi dan pengangguran. Strategi yang menyeluruh dari hulu ke hilir ini diapresiasi sebagai langkah progresif dan aplikatif dalam rakoor tersebut. (ren/kpg)


