BUNTOK, PROKALTENG.CO- Bupati Barito Selatan (Barsel) Eddy Raya Samsuri menghadiri dan melantik 52 Barisan Pertahanan Adat Dayak (Batamad) untuk masa bhakti 2021 – 2025, di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Jaro Pirarahan Buntok, Selasa (31/8).
Dalam sambutannya, orang nomor satu di jajaran Pemerintah kabupaten (Pemkab) Barsel meminta agar dapat memelihara stabilitas keamanan, aset bumi, air dan terus menerus memeliharan kearifan lokal.
Tidak dapat di pungkiri menurutnya, dengan kemajuan zaman seperti sekarang ini, kearifan lokal adat istiadat semakin tergerus oleh waktu. Sehingga dengan di lantiknya 52 batamad, dapat terus mempertahankan adat istiadat di tanah dayak ini.
"Sebenarnya hari ini kita melantik 52 batamad, namun karena diberlakukan PPKM sekarang kita melantik 13 orang di tempat ini," ucapnya kepada Prokalteng.co, usai memberikan sambutan.
Untuk yang di lantik sebanyak 13 orang lanjut ia, yaitu sebagai perwakilan seluruh pengurus yang ada di Kabupaten bertajuk 'Dahani Dahanai Tuntung Tulus'.
"Walaupun 13 orang yang di lantik, namun yang sah sebanyak 52 orang ini juga termasuk yang di lantik," terangnya.
Lebih dalam ia berpesan, agar sebanyak 52 batamad dapat bergerak membantu masyarakat, membangun kepercayaan dan dapat mempertahankan nilai nilai adat dayak.
"Membangun kepercayaan masyarakat melalui individu dan kelembagaan. Memberikan contoh positif. Selain itu, Berkomunikasi dengan baik, agar kita terlepas dari konflik horizontal," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Batamad Barsel Marcopolo mengucapkan terimakasih kepada pimpinan daerah yang terus memberikan dukungan.
"Saya selaku ketua mengucapkan terimakasih. Benar kata bupati, dengan dilantiknya 52 batamad ini, dapat memberikan dampak positif, sehingga kehidupan rukun damai dan selalu mengingat asal usul kita dapat memberikan nilai kekeluargaan lebih dari sebelumnya,"tutupnya.
Untuk di ketahui, kegiatan tersebut di hadiri DPRD, Damang seluruh sebarsel, Dewan Pertimbangan DAD, kemudian Dewan Pakar DAD, Pengurus DAD dan Dewan Pelindung Batamad Barsel. Kegiatan tersebut menerapkan Protokoll Kesehatan (Prokes), membatasi jumlah orang dan berjalan dengan baik.