BUNTOK,KALTENGPOS.CO – Pemkab Barito
Selatan (Barsel) secara resmi menetapkan status siaga darurat bencana kebakaran
hutan dan lahan (Karhutla),akhir pekan lalu. Bupati Barsel, H Eddy Raya
Samsuri, mengatakan, status siaga darurat bencana karhutla ini berlangsung
selama 54 hari dari 27 Agustus-19 Oktober 2020.
“Dengan ditetapkannya status ini, kita
membentuk posko karhutla yang ditetapkan dengan keputusan Bupati Barsel dan
status ini dapat diperpanjang bila karhutla di daerah ini berlanjut,†katanya .
Pihaknya akan membentuk pos komando satuan
tugas penanganan darurat bencana (Satgas PDB) kebakaran hutan dan lahan dalam
penanganan Karhutla yang ditetapkan melalui keputusan Bupati Barsel. Menurut
Edy Raya, ditetapkannya status siaga darurat bencana karhutla ini berdasarkan
informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofi sika
(BMKG) Barito Selatan terkait perkembangan musim kemarau 2020.
“Berdasarkan
hasil monitoring visibility/jarak pandang mendatar pada dasarian II Agustus
2020 berkisar antara 800 meter sampai 10.000 meter,†ucapnya.
Perlu diketahui, kata orang nomor satu di Barsel itu, jarak pandang terpendek terjadi pada 13 Agustus sekitar pukul 07.00
WIB. “Di mana saat itu jarak pandang terpendek sejauh 800 meter dengan jarak
mendatar sejauh 200 meter,†terangnya.
Sedikit dijelaskannya, fenomena cuaca
yang mempengaruhi terbatasnya jarak pandang tersebut, disebabkan fenomena fog
atau kabut embun. Sedangkan prakiraan cuaca hujan dan sifat hujan pada dasarian
I September 2020, curah hujan pada kategori menengah dengan sifat hujan di atas
normalnya.
Selain itu, tambah dia, prakiraan pada dasarian II September 2020,
curah hujan umumnya pada kategori rendah hingga menengah dengan sifat hujan di
atas normalnya.
“Begitu juga di dasarian III September,
prakiraan curah hujan kategori rendah hingga menengah dengan sifat hujan diatas
normalnya,†cetusnya. Sedangkan berdasarkan data Pusdatin Barsel sesuai data
aplikasi LAPAN fi re, jumlah hotspot dari 1 Januari- 25 Agustus 2020 terdeteksi
sebanyak 77 hotspot ( titik panas). Untuk kejadian kebakaran hutan dan lahan di
Kabupaten ini terjadi sebanyak 18 kali
dengan luas kebakaran hutan dan lahan 47, 4 hektare.
“Berdasarkan data dan
informasi tersebutlah kita menetapkan status siaga darurat bencana karhutla,
dan kita berharap tidak terjadi di wilayah Barsel ini,†tegasnya.