BUNTOK,PROKALTENG.CO-Dalam hal penangan sampah di Barsel, khususnya di Kota Buntok memang tidak ada kendala. Hal itu, dikarenakan petugasnya memang sudah ada yang bertugas melakukannya. Termasuk sarana dan pra sarana dalam menunjang juga sudah sangat memadai.
“Kendala yang ada pada kami saat ini adalah ketaatan masyarakat terkait waktu membuang sampah. Maka saya sarankan agar membuang sampah ke TPS pada pukul 06.00 WIB pagi hari dan pukul 18.00 WIB sore hari,” kata Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Barsel, M Nanang Shalahuddin, Selasa (23/1).
Diutarakan Nanang, pihaknya juga telah menempatkan amrol tempat pembuangan sampah di beberapa titik di dalam kota Buntok, termasuk di sejumlah kompleks perumahan, yang paling jauh yakni di Desa Baru. Dalam hal pengambilan sampah di TPS, imbuh dia, pihaknya tidak ada permasalahan, karena petugas yang dilengkapi sarana dan pra sarana sudah cukup memadai.
“Satu grup itu terdiri dari satu sopir dan lima orang tenaga untuk membuat sampah ke dalam truk,” terangnya. Nanang menambahkan, untuk truk ambrol satu orang supir dibantu oleh seorang lagi. “Sementara untuk tenaga penyapu jalan sudah ada 160 orang yang tersebar di Kota Buntok sampai Desa Sababilah. Jadi semua sudah ada petugasnya,” ujarnya mengakhiri. (ner/kpg/hnd)
BUNTOK,PROKALTENG.CO-Dalam hal penangan sampah di Barsel, khususnya di Kota Buntok memang tidak ada kendala. Hal itu, dikarenakan petugasnya memang sudah ada yang bertugas melakukannya. Termasuk sarana dan pra sarana dalam menunjang juga sudah sangat memadai.
“Kendala yang ada pada kami saat ini adalah ketaatan masyarakat terkait waktu membuang sampah. Maka saya sarankan agar membuang sampah ke TPS pada pukul 06.00 WIB pagi hari dan pukul 18.00 WIB sore hari,” kata Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Barsel, M Nanang Shalahuddin, Selasa (23/1).
Diutarakan Nanang, pihaknya juga telah menempatkan amrol tempat pembuangan sampah di beberapa titik di dalam kota Buntok, termasuk di sejumlah kompleks perumahan, yang paling jauh yakni di Desa Baru. Dalam hal pengambilan sampah di TPS, imbuh dia, pihaknya tidak ada permasalahan, karena petugas yang dilengkapi sarana dan pra sarana sudah cukup memadai.
“Satu grup itu terdiri dari satu sopir dan lima orang tenaga untuk membuat sampah ke dalam truk,” terangnya. Nanang menambahkan, untuk truk ambrol satu orang supir dibantu oleh seorang lagi. “Sementara untuk tenaga penyapu jalan sudah ada 160 orang yang tersebar di Kota Buntok sampai Desa Sababilah. Jadi semua sudah ada petugasnya,” ujarnya mengakhiri. (ner/kpg/hnd)
