26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Januari Hingga Oktober, 260 Hotspot Terpantau di Barsel

BUNTOK, PROKALTENG.CO – Sebanyak 260 hotspot terpantau dari bulan Januari hingga 18 Oktober 2021 di Barito Selatan.

“Hotspot tersebut terpantau disejumlah tempat di daerah ini,” kata Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barsel Alip Suraya, Kamis (21/10).

Dikatakannya, untuk menanggulangi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Bupati Barito Selatan, Eddy Raya Samsuri menetapkan status siaga darurat bencana karhutla. Penetapan status siaga darurat bencana karhutla tersebut, menurutnya telah  ditetapkan selama 90 hari, dari 6 Mei hingga 4 Agustus 2021 yang lalu.

“Kita juga telah membentuk pos komando siaga darurat bencana karhutla dari sejumlah instansi terkait yang terdiri dari BPBD, Pemadam Kebakaran, TNI dan Polri,” jelasnya.

Baca Juga :  Sebanyak 24 Desa, Masa Jabatan Kadesnya Berakhir 2022

Pos komando tersebut lanjut dia, memberikan informasi mengenai titik panas yang terekam oleh satelit NOAA, TERRA, SNPP, dan AQUA menggunakan aplikasi LAPAN. Kemudian, tim posko juga mengumpulkan data informasi daerah rawan karhutla dan melakukan penilaian bahaya serta menyusun kebijakan dan strategis siaga darurat karhuta.

“Tim posko juga melaksanakan patroli dan sosialisasi langsung kepada masyarakat yang akan membuka lahan dan melakukan pemadaman awal kebakaran hutan dan lahan sebelum api membesar,” jelasnya.

Lebih jauh disampaikannya, untuk mengantisipasi terjadinya karhutla, pemkab Barsel telah memperpanjang status siaga darurat bencana karhutla sejak 5 Agustus hingga 2 November 2021 mendatang.

Selama berdirinya posko ini kata dia, untuk wilayah Kecamatan Dusun Selatan masih belum ada kejadian karhutla. Namun pihaknya juga secara rutin melakukan patroli dalam setiap hari.  Terutama di wilayah-wilayah yang berpotensi terjadinya karhutla.

Baca Juga :  Kades Harus Terus Belajar dan Mengasah Kemampuan

Termasuk, melakukan pendataan wilayah yang lahannya telah dilakukan tebas tebang oleh masyarakat. Untuk itu, pihaknya melakukan sosialisasi serta penyuluhan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan.

“Apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan, tim yang piket pada posko melakukan pemadaman awal sampai api kebakaran benar-benar padam,” katanya.

BUNTOK, PROKALTENG.CO – Sebanyak 260 hotspot terpantau dari bulan Januari hingga 18 Oktober 2021 di Barito Selatan.

“Hotspot tersebut terpantau disejumlah tempat di daerah ini,” kata Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barsel Alip Suraya, Kamis (21/10).

Dikatakannya, untuk menanggulangi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Bupati Barito Selatan, Eddy Raya Samsuri menetapkan status siaga darurat bencana karhutla. Penetapan status siaga darurat bencana karhutla tersebut, menurutnya telah  ditetapkan selama 90 hari, dari 6 Mei hingga 4 Agustus 2021 yang lalu.

“Kita juga telah membentuk pos komando siaga darurat bencana karhutla dari sejumlah instansi terkait yang terdiri dari BPBD, Pemadam Kebakaran, TNI dan Polri,” jelasnya.

Baca Juga :  Sebanyak 24 Desa, Masa Jabatan Kadesnya Berakhir 2022

Pos komando tersebut lanjut dia, memberikan informasi mengenai titik panas yang terekam oleh satelit NOAA, TERRA, SNPP, dan AQUA menggunakan aplikasi LAPAN. Kemudian, tim posko juga mengumpulkan data informasi daerah rawan karhutla dan melakukan penilaian bahaya serta menyusun kebijakan dan strategis siaga darurat karhuta.

“Tim posko juga melaksanakan patroli dan sosialisasi langsung kepada masyarakat yang akan membuka lahan dan melakukan pemadaman awal kebakaran hutan dan lahan sebelum api membesar,” jelasnya.

Lebih jauh disampaikannya, untuk mengantisipasi terjadinya karhutla, pemkab Barsel telah memperpanjang status siaga darurat bencana karhutla sejak 5 Agustus hingga 2 November 2021 mendatang.

Selama berdirinya posko ini kata dia, untuk wilayah Kecamatan Dusun Selatan masih belum ada kejadian karhutla. Namun pihaknya juga secara rutin melakukan patroli dalam setiap hari.  Terutama di wilayah-wilayah yang berpotensi terjadinya karhutla.

Baca Juga :  Kades Harus Terus Belajar dan Mengasah Kemampuan

Termasuk, melakukan pendataan wilayah yang lahannya telah dilakukan tebas tebang oleh masyarakat. Untuk itu, pihaknya melakukan sosialisasi serta penyuluhan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan.

“Apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan, tim yang piket pada posko melakukan pemadaman awal sampai api kebakaran benar-benar padam,” katanya.

Terpopuler

Artikel Terbaru