25.1 C
Jakarta
Wednesday, June 26, 2024
spot_img

Angka Stunting di Barsel Turun 11,7 Persen

BUNTOK,PROKALTENG.CO-Prevalensi stunting di wilayah Kabupaten Barito Selatan, berdasarkan hasil SSGI 2022 adalah sebesar 35,6 persen. Kemudian hasil SKI 2023 sebesar 23,9 persen turun 11,7 persen.

Hal itu menjadi capaian yang sangat baik selama kepemimpinan Penjabat Bupati (Pj) Barito Selatan, Deddy Winarwan. Bahkan Pemda juga mengalokasi anggaran percepatan penurunan stunting tahun 2024 sebesar Rp 88 miliar. Anggaran pada tahun 2024, bertambah sebesar Rp58,9 miliar atau 67,00 persen dibandingkan anggaran percepatan penuruan stunting tahun 2023, Rp29.1 miliar. Realisasi anggaran sampai dengan bulan Mei 2024 sebesar Rp7,9 miliar atau 9,03 persen.

“Angka penurunan stunting mengalami penurunan signifi – kan,” ungkap Deddy Winarwan saat mengikuti rapat evaluasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah Triwulan IV di Kemendagri, beberapa waktu lalu.

Maka dari itu, sebagai wujud kepedulian terhadap tingginya angka stunting itulah, membuat Deddy Winarwan mengambil langkah konkrit, dalam penurunan stunting selama periode pelaporan dengan intervensi spesifi k. Yaitu selama bulan MaretApril 2024 berupa pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri sebanyak 3.524 usia 12-18 tahun, kampanye gizi pada remaja khususnya anemia, untuk ibu hamil dilakukan pemberian tablet tambah darah sebanyak 352 ibu hamil.

Baca Juga :  Kotim Jadi Pelayanan Publik Terbaik Se-Kalteng

Selain itu, pemberian PMT ibu hamil KEK sebanyak 48 orang, pemberian vitamin A pada ibu nifas sebanyak 290 orang, pelacakan bumil KEK, kelas ibu hamil sebanyak 26 kelas di kelurahan dan desa pemantauan, kemudian konseling ASI eksklusif jumlah 92 bayi 0-6 bulan di 12 Puskesmas serta imunisasi TT 83 ibu hamil.

Sedangkan untuk balita, ucap Deddy, dilakukan pemberian PMT pada balita gizi bermasalah 228 balita usia 6-59 bulan, pemberian kapsul vitamin A sebanyak 4.237 Balita usia 6-59 bulan, pemberian obat cacing sebanyak 22.048 anak usia 1-12 tahun, pemeriksaan screening hypotiroid konginetal pada 67 bayi usia 2 minggu.

“Orientasi pemantauan tumbuh kembang bagi petugas kesehatan 5.488 balita usia 0-59 bulan, peningkatan kapasitas kader Posyandu, guru PAUD sebanyak 29 guru TK/ PAUD, imunisasi dasar lengkap pada 320 bayi usia 0-12 bulan, serta diberikan sebanyak 510 balita dan 129 ibu hamil paket makanan tambahan berbahan pangan lokal,” tambahnya.

Baca Juga :  Pemkab Barsel Fokuskan Penanganan Daerah Rawan Pangan

Hingga saat ini, Pemkab Barsel, terus berupaya meningkatkan kinerja bersama tim yang semakin solid untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Catatan, arahan dan masukan dari Tim Evaluator Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri, menjadi acuan bersama dengan tim terus berupaya lebih baik lagi untuk kemajuan bumi Dahani Dahanai Tuntung Tulus julukan Kabupaten Barsel. (ena/kpg/hnd)

BUNTOK,PROKALTENG.CO-Prevalensi stunting di wilayah Kabupaten Barito Selatan, berdasarkan hasil SSGI 2022 adalah sebesar 35,6 persen. Kemudian hasil SKI 2023 sebesar 23,9 persen turun 11,7 persen.

Hal itu menjadi capaian yang sangat baik selama kepemimpinan Penjabat Bupati (Pj) Barito Selatan, Deddy Winarwan. Bahkan Pemda juga mengalokasi anggaran percepatan penurunan stunting tahun 2024 sebesar Rp 88 miliar. Anggaran pada tahun 2024, bertambah sebesar Rp58,9 miliar atau 67,00 persen dibandingkan anggaran percepatan penuruan stunting tahun 2023, Rp29.1 miliar. Realisasi anggaran sampai dengan bulan Mei 2024 sebesar Rp7,9 miliar atau 9,03 persen.

“Angka penurunan stunting mengalami penurunan signifi – kan,” ungkap Deddy Winarwan saat mengikuti rapat evaluasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah Triwulan IV di Kemendagri, beberapa waktu lalu.

Maka dari itu, sebagai wujud kepedulian terhadap tingginya angka stunting itulah, membuat Deddy Winarwan mengambil langkah konkrit, dalam penurunan stunting selama periode pelaporan dengan intervensi spesifi k. Yaitu selama bulan MaretApril 2024 berupa pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri sebanyak 3.524 usia 12-18 tahun, kampanye gizi pada remaja khususnya anemia, untuk ibu hamil dilakukan pemberian tablet tambah darah sebanyak 352 ibu hamil.

Baca Juga :  Kotim Jadi Pelayanan Publik Terbaik Se-Kalteng

Selain itu, pemberian PMT ibu hamil KEK sebanyak 48 orang, pemberian vitamin A pada ibu nifas sebanyak 290 orang, pelacakan bumil KEK, kelas ibu hamil sebanyak 26 kelas di kelurahan dan desa pemantauan, kemudian konseling ASI eksklusif jumlah 92 bayi 0-6 bulan di 12 Puskesmas serta imunisasi TT 83 ibu hamil.

Sedangkan untuk balita, ucap Deddy, dilakukan pemberian PMT pada balita gizi bermasalah 228 balita usia 6-59 bulan, pemberian kapsul vitamin A sebanyak 4.237 Balita usia 6-59 bulan, pemberian obat cacing sebanyak 22.048 anak usia 1-12 tahun, pemeriksaan screening hypotiroid konginetal pada 67 bayi usia 2 minggu.

“Orientasi pemantauan tumbuh kembang bagi petugas kesehatan 5.488 balita usia 0-59 bulan, peningkatan kapasitas kader Posyandu, guru PAUD sebanyak 29 guru TK/ PAUD, imunisasi dasar lengkap pada 320 bayi usia 0-12 bulan, serta diberikan sebanyak 510 balita dan 129 ibu hamil paket makanan tambahan berbahan pangan lokal,” tambahnya.

Baca Juga :  Pemkab Barsel Fokuskan Penanganan Daerah Rawan Pangan

Hingga saat ini, Pemkab Barsel, terus berupaya meningkatkan kinerja bersama tim yang semakin solid untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Catatan, arahan dan masukan dari Tim Evaluator Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri, menjadi acuan bersama dengan tim terus berupaya lebih baik lagi untuk kemajuan bumi Dahani Dahanai Tuntung Tulus julukan Kabupaten Barsel. (ena/kpg/hnd)

spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

/