BUNTOK, PROKALTENG.CO – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN), Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN), dan Madrasah Aliayah Negeri (MAN) di Kabupaten Barito Selatan (Barsel) telah siap melakaanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pekan depan, karena 25-30 persen siswanya sudah divaksin tahap II.
Kepala Sekolah SMKN 1 Buntok Joko Leluno mengatakan, siswa SMKN 1 Buntok mendapat kouta 150 orang dari jumlah keseluruhan siswa 950 orang, sedangkan untuk siswa SMA lainnya ada yang 100 ada yang 50 dan 30 orang.
Menurutnya, siswa yang belum divaksin akan menyusul dalam bulan ini juga, dan kegiatannya berlangsung selama dua hari berturut-turut untuk mengejar ketertinggalan.
“Jumlah pelajar SMA sederajat di Barito Selatan yang divaksin hari ini 280 orang,†katanya kepada Prokalteng.co, Selasa (5/10).
Menurutnya, jatah vaksin tahap II sekitar 289 orang. Untuk sisanya yang sembilan orang itu, pihaknya membuka untuk masyarakat umum.
Ia menambahkan, guru maupun siswa sulit dalam pembelajaran sistem online seperti sekarang, terutama pelajaran praktik yang disebut tidak efektif.
“Karena itu pekan depan dapat di pastikan kita telah melaksanakan PTM, sehingga arti dari belajar sesungguhnya dapat dirasakan para murid seperti sebelum Covid 19 mewabah,”tutupnya.
BUNTOK, PROKALTENG.CO – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN), Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN), dan Madrasah Aliayah Negeri (MAN) di Kabupaten Barito Selatan (Barsel) telah siap melakaanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pekan depan, karena 25-30 persen siswanya sudah divaksin tahap II.
Kepala Sekolah SMKN 1 Buntok Joko Leluno mengatakan, siswa SMKN 1 Buntok mendapat kouta 150 orang dari jumlah keseluruhan siswa 950 orang, sedangkan untuk siswa SMA lainnya ada yang 100 ada yang 50 dan 30 orang.
Menurutnya, siswa yang belum divaksin akan menyusul dalam bulan ini juga, dan kegiatannya berlangsung selama dua hari berturut-turut untuk mengejar ketertinggalan.
“Jumlah pelajar SMA sederajat di Barito Selatan yang divaksin hari ini 280 orang,†katanya kepada Prokalteng.co, Selasa (5/10).
Menurutnya, jatah vaksin tahap II sekitar 289 orang. Untuk sisanya yang sembilan orang itu, pihaknya membuka untuk masyarakat umum.
Ia menambahkan, guru maupun siswa sulit dalam pembelajaran sistem online seperti sekarang, terutama pelajaran praktik yang disebut tidak efektif.
“Karena itu pekan depan dapat di pastikan kita telah melaksanakan PTM, sehingga arti dari belajar sesungguhnya dapat dirasakan para murid seperti sebelum Covid 19 mewabah,”tutupnya.
