BUNTOK,PROKALTENG.CO – Wakil Bupati Barito Selatan (Barsel) Khristianto Yudha mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melestarikan bahasa daerah sebagai bagian dari upaya menjaga identitas budaya lokal.
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tahun 2025 di Aula Dinas Pendidikan Barito Selatan. Dalam sambutannya, Khristianto menjelaskan bahwa pelaksanaan FTBI berpedoman pada Permendagri Nomor 40 Tahun 2007 tentang Pedoman bagi Kepala Daerah dalam Pelestarian dan Pengembangan Bahasa Negara dan Bahasa Daerah, serta PP Nomor 57 Tahun 2014 tentang Pengembangan, Pembinaan, dan Perlindungan Bahasa dan Sastra.
“Dengan adanya dasar hukum ini, diharapkan seluruh pihak yang terlibat dalam festival memiliki pemahaman yang sama untuk melestarikan warisan bahasa ibu kepada anakanak kita,” ujarnya.
Khristianto menegaskan, FTBI merupakan wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam mempertahankan serta mengembangkan bahasa daerah di Barito Selatan. Melalui kegiatan ini, pelajar dan tenaga pendidik diharapkan semakin memahami pentingnya menjaga keberlangsungan bahasa daerah di tengah kemajuan zaman.
“Saya berpesan kepada seluruh peserta agar menjadikan kegiatan ini sebagai momentum menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa daerah, sekaligus menjaga agar bahasa kita tidak punah,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Barito Selatan Manat Simanjuntak selaku ketua panitia melaporkan bahwa jumlah peserta FTBI tahun ini mencapai 282 orang dari tingkat SD dan SMP seKabupaten Barito Selatan.
Festival tersebut mempertandingkan sejumlah cabang lomba berdasarkan dua bahasa daerah, yakni Bahasa Bakumpai dan Bahasa Dayak Maanyan. Untuk Bahasa Bakumpai, cabang yang dilombakan meliputi mendongeng, pidato, cipta puisi, menulis cerpen, komedi tunggal, dan karungut.
Sementara untuk Bahasa Dayak Maanyan, cabangnya terdiri dari mendongeng, pidato, cipta puisi, menulis cerpen, komedi, dan tumet leut. (ena/kpg)
