26.7 C
Jakarta
Saturday, April 19, 2025

Masyarakat Diminta Peduli Karhutla dan Membina MPA

BUNTOK, PROKALTENG.CO – Warga desa yang rawan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) diminta lebih peduli lagi terhadap lingkungan sekitarnya, karena  penduduk desa selama ini sering membuka lahan dengan cara membakar lahan.

Hal tersebut disampaikan Kepala UPTD KPHL Gerbang Barito Unit IX di UPT Dinas Kehutanan Barito Selatan Abdurrahman, sewaktu membuka pembinaan Masyarakat Peduli Api (MPA), di Aula UPT Dinas Kehutan setempat di Kota Buntok, Senin (4/10).

 Abdurrahman mengatakan, kegiatan hari ini bertujuan agar penduduk desa lebih waspada lagi terhadap Karhutla. Ia menambahkan, Karhutla berdampak pada rusaknya ekosistem dan menyebabkan musnahnya flora dan fauna di hutan.

Dampak lainnya dari asap yang ditimbulkan dapat menyebabkan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), Asma, paru kronik, jantung, serta iritasi mata, tenggorokan, dan hidung. “Kabut asap dari kebakaran hutan juga dapat mengganggu bidang transportasi,” kata Abdurrahman.

Baca Juga :  OPD Diminta Fokus Jalankan Program, Utamakan Anggaran Berbasis Kinerja

Dampak lain katanya, menambah pemanasan global dan perubahan iklim. Kebakaran juga menjadikan hutan gundul, sehingga tidak mampu lagi menampung air di saat musim hujan, hal ini dapat menyebabkan tanah longsor ataupun banjir.

“Muncul bencana kekeringan, karena tidak ada lagi pohon untuk menampung cadangan air,” katanya.

BUNTOK, PROKALTENG.CO – Warga desa yang rawan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) diminta lebih peduli lagi terhadap lingkungan sekitarnya, karena  penduduk desa selama ini sering membuka lahan dengan cara membakar lahan.

Hal tersebut disampaikan Kepala UPTD KPHL Gerbang Barito Unit IX di UPT Dinas Kehutanan Barito Selatan Abdurrahman, sewaktu membuka pembinaan Masyarakat Peduli Api (MPA), di Aula UPT Dinas Kehutan setempat di Kota Buntok, Senin (4/10).

 Abdurrahman mengatakan, kegiatan hari ini bertujuan agar penduduk desa lebih waspada lagi terhadap Karhutla. Ia menambahkan, Karhutla berdampak pada rusaknya ekosistem dan menyebabkan musnahnya flora dan fauna di hutan.

Dampak lainnya dari asap yang ditimbulkan dapat menyebabkan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), Asma, paru kronik, jantung, serta iritasi mata, tenggorokan, dan hidung. “Kabut asap dari kebakaran hutan juga dapat mengganggu bidang transportasi,” kata Abdurrahman.

Baca Juga :  OPD Diminta Fokus Jalankan Program, Utamakan Anggaran Berbasis Kinerja

Dampak lain katanya, menambah pemanasan global dan perubahan iklim. Kebakaran juga menjadikan hutan gundul, sehingga tidak mampu lagi menampung air di saat musim hujan, hal ini dapat menyebabkan tanah longsor ataupun banjir.

“Muncul bencana kekeringan, karena tidak ada lagi pohon untuk menampung cadangan air,” katanya.

Terpopuler

Artikel Terbaru