30.5 C
Jakarta
Thursday, May 29, 2025

Pj Bupati Barito Utara Kembali Terima Penghargaan Mendikdasmen

PROKALTENG.CO-Bupati Barito Utara, Drs Muhlis menerima penghargaan langsung dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, atas komitmen nyata dalam program revitalisasi bahasa ibu di daerah yang diserahkan dalam rangkaian kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Nasional, di Aula PPSDM, Depok Jawa Barat, Senin (26/5).

Penghargaan ini diterima dua tahun berturut-turut, yakni dari tahun 2024 dan 2025, dari dua Menteri Pendidikan yang berbeda, yaitu Menteri Pendidikan Nadiem Makarim dan Prof Dr Abdul Mu’ti.

Pada tahun 2024 lalu hanya 20 kabupaten/kota yang menerima penghargaan ini, dan Kabupaten Barito Utara menjadi satu-satunya dari Kalimantan Tengah. Sedangkan di tahun 2025, dari total 416 kabupaten dan 98 kota di 34 provinsi seluruh Indonesia, hanya 42 kabupaten/kota yang terpilih, termasuk tiga dari Kalimantan Tengah yaitu Kabupaten Barito Utara, Barito Selatan, dan Sukamara.

Baca Juga :  Tingkatkan Ekonomi Kalteng, Gubernur Sugianto Komitmen Kembangkan Shrimp Etate

Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Syahmiluddin A Surapati, dalam keterangannya menyampaikan rasa syukur dan bangganya, atas apresiasi yang kembali diberikan oleh pemerintah pusat dalam hal ini Mendikdasmen RI.

“Ini adalah bentuk pengakuan nyata terhadap kerja keras kita semua, khususnya jajaran Dinas Pendidikan dalam menjaga dan melestarikan bahasa ibu. Kita telah memulai langkah konkret melalui revitalisasi bahasa daerah seperti Bahasa Dayak Bakumpai, Maayan, Tewoyan, dan Dusun Malang,” kata kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Minggu (25/5) petang.

Syahmiluddin menjelaskan, saat ini pihaknya sedang menyusun instrumen akhir untuk memasukkan bahasa ibu sebagai muatan lokal di sekolah-sekolah di Barito Utara. Pemilihan jenis bahasa ibu yang akan diajarkan akan diserahkan kepada masingmasing sekolah, berdasarkan konteks bahasa yang paling umum digunakan di lingkungan sekitar.

Baca Juga :  Pj Bupati Ikuti Pembukaan FBIM 2025 di Palangka Raya

Selain itu, Dinas Pendidikan juga tengah mengusulkan kebijakan agar setiap tanggal tertentu dalam sebulan, seluruh ASN di lingkungan Pemkab Barito Utara diwajibkan menggunakan bahasa ibu dalam pelayanan publik, sebagai bentuk nyata dari pelestarian.

“Memang tidak mudah melestarikan bahasa ibu yang jumlahnya sangat banyak di daerah ini. Namun ini adalah kewajiban kita bersama agar tidak punah. Bahasa ibu adalah sarana penting bagi generasi muda untuk memahami budaya dan peradaban leluhur,” tegas Syahmiluddin.

Dengan dukungan dari seluruh elemen baik eksekutif, legislatif, maupun masyarakat Barito Utara optimis bahwa upaya dan program revitalisasi bahasa daerah ini akan terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi daerah lain. Dalam kegiatan di Depok, Pj. Bupati Barito Utara hadir didampingi oleh jajaran Dinas Pendidikan dan Dinas Kominfo Kabupaten Barito Utara. (her/kpg)

PROKALTENG.CO-Bupati Barito Utara, Drs Muhlis menerima penghargaan langsung dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, atas komitmen nyata dalam program revitalisasi bahasa ibu di daerah yang diserahkan dalam rangkaian kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Nasional, di Aula PPSDM, Depok Jawa Barat, Senin (26/5).

Penghargaan ini diterima dua tahun berturut-turut, yakni dari tahun 2024 dan 2025, dari dua Menteri Pendidikan yang berbeda, yaitu Menteri Pendidikan Nadiem Makarim dan Prof Dr Abdul Mu’ti.

Pada tahun 2024 lalu hanya 20 kabupaten/kota yang menerima penghargaan ini, dan Kabupaten Barito Utara menjadi satu-satunya dari Kalimantan Tengah. Sedangkan di tahun 2025, dari total 416 kabupaten dan 98 kota di 34 provinsi seluruh Indonesia, hanya 42 kabupaten/kota yang terpilih, termasuk tiga dari Kalimantan Tengah yaitu Kabupaten Barito Utara, Barito Selatan, dan Sukamara.

Baca Juga :  Tingkatkan Ekonomi Kalteng, Gubernur Sugianto Komitmen Kembangkan Shrimp Etate

Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Syahmiluddin A Surapati, dalam keterangannya menyampaikan rasa syukur dan bangganya, atas apresiasi yang kembali diberikan oleh pemerintah pusat dalam hal ini Mendikdasmen RI.

“Ini adalah bentuk pengakuan nyata terhadap kerja keras kita semua, khususnya jajaran Dinas Pendidikan dalam menjaga dan melestarikan bahasa ibu. Kita telah memulai langkah konkret melalui revitalisasi bahasa daerah seperti Bahasa Dayak Bakumpai, Maayan, Tewoyan, dan Dusun Malang,” kata kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Minggu (25/5) petang.

Syahmiluddin menjelaskan, saat ini pihaknya sedang menyusun instrumen akhir untuk memasukkan bahasa ibu sebagai muatan lokal di sekolah-sekolah di Barito Utara. Pemilihan jenis bahasa ibu yang akan diajarkan akan diserahkan kepada masingmasing sekolah, berdasarkan konteks bahasa yang paling umum digunakan di lingkungan sekitar.

Baca Juga :  Pj Bupati Ikuti Pembukaan FBIM 2025 di Palangka Raya

Selain itu, Dinas Pendidikan juga tengah mengusulkan kebijakan agar setiap tanggal tertentu dalam sebulan, seluruh ASN di lingkungan Pemkab Barito Utara diwajibkan menggunakan bahasa ibu dalam pelayanan publik, sebagai bentuk nyata dari pelestarian.

“Memang tidak mudah melestarikan bahasa ibu yang jumlahnya sangat banyak di daerah ini. Namun ini adalah kewajiban kita bersama agar tidak punah. Bahasa ibu adalah sarana penting bagi generasi muda untuk memahami budaya dan peradaban leluhur,” tegas Syahmiluddin.

Dengan dukungan dari seluruh elemen baik eksekutif, legislatif, maupun masyarakat Barito Utara optimis bahwa upaya dan program revitalisasi bahasa daerah ini akan terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi daerah lain. Dalam kegiatan di Depok, Pj. Bupati Barito Utara hadir didampingi oleh jajaran Dinas Pendidikan dan Dinas Kominfo Kabupaten Barito Utara. (her/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru