25.4 C
Jakarta
Saturday, December 14, 2024

Pengaruh Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan

SUATU perusahaan diwajibkan mempunyai nilai perusahaan yang tergolong baik, di mana setiap perusahaan pastinya memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan nilai perusahaan. Tingginya nilai suatu perusahaan dapat menggambarkan kesejahteraan dari pemilik saham di perusahaan tersebut.

Dengan tingginya nilai suatu perusahaan tidak hanya menguntungkan sebuah perusahaan tersebut, karena nilai perusahaan merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan kesehatan keuangan dan keadaan perusahaan jangka panjang. Nilai perusahaan akan tecermin dari harga sahamnya dan diukur dengan Price Book Value (PBV).

Semakin baik dan tingginya nilai perusahaan tersebut sehingga dapat menarik perhatian banyak investor. Karena bagi investor, nilai perusahaan merupakan konsep penting apakah perusahaan itu overvalue atau asetnya dihargai terlalu tinggi oleh investor sehingga ada risiko terjadinya penurunan harga saham yang akan merugikan investor. Atau sebaliknya apakah perusahaan itu undervalue atau asetnya dihargai terlalu rendah oleh investor sehingga ada peluang cukup besar peningkatan harga saham.

Nilai perusahaan lebih dari 1 tergolong overvalue atau nilai perusahaan yang tinggi. Sedangkan kurang dari 1 tergolong undervalue atau nilai perusahaan dihargai murah.

Perusahaan yang berjalan dengan baik umumnya memiliki rasio PBV di atas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah nilai pasar utang merupakan nilai perusahaan di mana adanya penambahan utang dari jumlah ekuitas yang akan mencerminkan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dalam satu keputusan keuangan yang diambil akan memengaruhi keputusan keuangan lainnya dan akan berdampak pada nilai perusahaan. Selain itu, banyak hal yang dapat memengaruhi nilai suatu perusahaan di mana hal tersebut berkaitan dengan keputusan keuangan yang harus diambil yaitu salah satunya keputusan investasi. Di mana keputusan investasi merupakan faktor yang sangat penting dalam fungsi keuangan perusahaan, semakin baik keputusan investasi ditetapkan oleh perusahaan maka semakin tinggi kesempatan perusahaan dalam memperoleh return.

Baca Juga :  BRI Kolaborasi Kemenkeu Sukseskan Literasi Keuangan Lewat Penjualan ST010

Keputusan investasi menjadi sangat penting karena keputusan mengenai penanaman modal di masa sekarang untuk mendapatkan hasil atau keuntungan di masa yang akan dating. Investasi merupakan kegiatan dalam menanamkan modal dana dalam suatu bidang tertentu. Investasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satu di antaranya adalah investasi dalam bentuk saham.

Pemodal atau investor dapat menanamkan kelebihan dananya dalam bentuk saham di pasar bursa. Keputusan investasi yang dibuat perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan menghasilkan kas sehingga dapat memenuhi kebutuhan jangka panjang maupun jangka pendek atau yang disebut likuiditas perusahaan. Perusahaan harus menjaga likuiditas agar tidak terganggu, sehingga tidak mengganggu kelancaran aktivitas perusahaan untuk melakukan investasi dan tidak kehilangan kepercayaan diri dari pihak luar.

Tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ke bursa efek yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat pengembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Keputusan investasi berpengaruh secara langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran kas perusahaan di masa-masa yang akan datang.

Dilihat dari jangka waktunya, investasi dibedakan menjadi 3 macam yaitu investasi jangka pendek, investasi jangka menengah, dan investasi jangka panjang. Namun dilihat dari jenis aktivanya, investasi dibedakan ke dalam investasi pada aktiva riil dan investasi pada aktiva non-riil (aktiva finansial). Investasi pada aktiva riil misalnya investasi dalam tanah, gedung, mesin dan peralatan-peralatan. Adapun investasi pada aktiva non-riil misalnya investasi ke dalam surat-surat berharga.

Baca Juga :  Perlindungan dan Pengelolaan Data Pribadi

Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana yang dimiliki pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Keputusan investasi tidak dapat diamati secara langsung oleh pihak luar. Manajer keuangan mempunyai tugas yang cukup berat yaitu membuat keputusan investasi. Keputusan ini sangat penting dengan semakin besarnya dan berkembangnya perusahaan.

Semakin perusahaan berkembang, maka manajemen dituntut mengambil keputusan investasi, seperti pembukaan cabang, perluasan usaha, maupun pendirian perusahaan lainnya.

Proksi yang digunakan untuk mengukur keputusan investasi dalam penelitian ini yaitu Price Earnings Ratio (PER). Price Earnings Ratio ialah perbandingan antara harga saham dengan laba per lembar sahamnya. Semakin tinggi nilai PER, maka harga saham akan naik artinya keputusan investasi dilakukan perusahaan tepat, begitu pula sebaliknya.

Hal itu menimbulkan persepsi yang baik bagi investor akan prospek perusahaan di masa yang akan datang mampu meningkatkan nilai perusahaan. Jika perusahaan mampu menciptakan keputusan investasi yang tepat, maka aset perusahaan akan menghasilkan kinerja yang optimal. Kondisi ini merupakan sinyal positif bagi investor yang akan meningkatkan harga saham dan menaikkan nilai perusahaan.

Sinyal positif ini menyebabkan semakin tinggi minat investor dalam berinvestasi pada perusahaan. Sehingga keputusan investasi akan sangat berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan.

*) Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen, Universitas Warmadewa

SUATU perusahaan diwajibkan mempunyai nilai perusahaan yang tergolong baik, di mana setiap perusahaan pastinya memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan nilai perusahaan. Tingginya nilai suatu perusahaan dapat menggambarkan kesejahteraan dari pemilik saham di perusahaan tersebut.

Dengan tingginya nilai suatu perusahaan tidak hanya menguntungkan sebuah perusahaan tersebut, karena nilai perusahaan merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan kesehatan keuangan dan keadaan perusahaan jangka panjang. Nilai perusahaan akan tecermin dari harga sahamnya dan diukur dengan Price Book Value (PBV).

Semakin baik dan tingginya nilai perusahaan tersebut sehingga dapat menarik perhatian banyak investor. Karena bagi investor, nilai perusahaan merupakan konsep penting apakah perusahaan itu overvalue atau asetnya dihargai terlalu tinggi oleh investor sehingga ada risiko terjadinya penurunan harga saham yang akan merugikan investor. Atau sebaliknya apakah perusahaan itu undervalue atau asetnya dihargai terlalu rendah oleh investor sehingga ada peluang cukup besar peningkatan harga saham.

Nilai perusahaan lebih dari 1 tergolong overvalue atau nilai perusahaan yang tinggi. Sedangkan kurang dari 1 tergolong undervalue atau nilai perusahaan dihargai murah.

Perusahaan yang berjalan dengan baik umumnya memiliki rasio PBV di atas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah nilai pasar utang merupakan nilai perusahaan di mana adanya penambahan utang dari jumlah ekuitas yang akan mencerminkan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dalam satu keputusan keuangan yang diambil akan memengaruhi keputusan keuangan lainnya dan akan berdampak pada nilai perusahaan. Selain itu, banyak hal yang dapat memengaruhi nilai suatu perusahaan di mana hal tersebut berkaitan dengan keputusan keuangan yang harus diambil yaitu salah satunya keputusan investasi. Di mana keputusan investasi merupakan faktor yang sangat penting dalam fungsi keuangan perusahaan, semakin baik keputusan investasi ditetapkan oleh perusahaan maka semakin tinggi kesempatan perusahaan dalam memperoleh return.

Baca Juga :  BRI Kolaborasi Kemenkeu Sukseskan Literasi Keuangan Lewat Penjualan ST010

Keputusan investasi menjadi sangat penting karena keputusan mengenai penanaman modal di masa sekarang untuk mendapatkan hasil atau keuntungan di masa yang akan dating. Investasi merupakan kegiatan dalam menanamkan modal dana dalam suatu bidang tertentu. Investasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satu di antaranya adalah investasi dalam bentuk saham.

Pemodal atau investor dapat menanamkan kelebihan dananya dalam bentuk saham di pasar bursa. Keputusan investasi yang dibuat perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan menghasilkan kas sehingga dapat memenuhi kebutuhan jangka panjang maupun jangka pendek atau yang disebut likuiditas perusahaan. Perusahaan harus menjaga likuiditas agar tidak terganggu, sehingga tidak mengganggu kelancaran aktivitas perusahaan untuk melakukan investasi dan tidak kehilangan kepercayaan diri dari pihak luar.

Tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ke bursa efek yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat pengembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Keputusan investasi berpengaruh secara langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran kas perusahaan di masa-masa yang akan datang.

Dilihat dari jangka waktunya, investasi dibedakan menjadi 3 macam yaitu investasi jangka pendek, investasi jangka menengah, dan investasi jangka panjang. Namun dilihat dari jenis aktivanya, investasi dibedakan ke dalam investasi pada aktiva riil dan investasi pada aktiva non-riil (aktiva finansial). Investasi pada aktiva riil misalnya investasi dalam tanah, gedung, mesin dan peralatan-peralatan. Adapun investasi pada aktiva non-riil misalnya investasi ke dalam surat-surat berharga.

Baca Juga :  Perlindungan dan Pengelolaan Data Pribadi

Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana yang dimiliki pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Keputusan investasi tidak dapat diamati secara langsung oleh pihak luar. Manajer keuangan mempunyai tugas yang cukup berat yaitu membuat keputusan investasi. Keputusan ini sangat penting dengan semakin besarnya dan berkembangnya perusahaan.

Semakin perusahaan berkembang, maka manajemen dituntut mengambil keputusan investasi, seperti pembukaan cabang, perluasan usaha, maupun pendirian perusahaan lainnya.

Proksi yang digunakan untuk mengukur keputusan investasi dalam penelitian ini yaitu Price Earnings Ratio (PER). Price Earnings Ratio ialah perbandingan antara harga saham dengan laba per lembar sahamnya. Semakin tinggi nilai PER, maka harga saham akan naik artinya keputusan investasi dilakukan perusahaan tepat, begitu pula sebaliknya.

Hal itu menimbulkan persepsi yang baik bagi investor akan prospek perusahaan di masa yang akan datang mampu meningkatkan nilai perusahaan. Jika perusahaan mampu menciptakan keputusan investasi yang tepat, maka aset perusahaan akan menghasilkan kinerja yang optimal. Kondisi ini merupakan sinyal positif bagi investor yang akan meningkatkan harga saham dan menaikkan nilai perusahaan.

Sinyal positif ini menyebabkan semakin tinggi minat investor dalam berinvestasi pada perusahaan. Sehingga keputusan investasi akan sangat berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan.

*) Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen, Universitas Warmadewa

Terpopuler

Artikel Terbaru