PROKALTENG.CO – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam kebakaran besar di Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, Rabu (26/11).
Menteri P2MI Mukhtarudin mengungkapkan, menurut laporan otoritas setempat, insiden tersebut menewaskan 13 orang dan melukai 15 lainnya.
Dari hasil koordinasi KP2MI bersama KJRI Hong Kong, HK Police, Fire Services Department, dan Hospital Authority, diperoleh data sementara mengenai WNI/PMI yang terdampak. Dua PMI dilaporkan meninggal dunia.
Korban pertama, Novita, meninggal dunia dan jenazahnya berada di Alice Ho Miu Ling Nethersole Hospital. Novita merupakan PMI asal Indramayu dan terdaftar di SiskoP2MI.
Korban kedua, Erawati, PMI asal Malang, ditemukan meninggal di lokasi kejadian dan juga terdaftar di SiskoP2MI.
Selanjutnya yakni Kholifah Saefudin sedang menjalani perawatan di North District Hospital dan Erna Mayang Sari yang dievakuasi ke rumah kerabat majikan di Shatin.
Sementara itu, Arik Sugiarti dan Puspita dinyatakan selamat dan kini berada di shelter darurat Pemerintah Hong Kong.
Mukhtarudin menegaskan, KP2MI telah mengambil langkah cepat dan terkoordinasi untuk menjamin pelindungan PMI yang terdampak.
“KP2MI berkoordinasi intensif dengan KJRI Hong Kong untuk memastikan seluruh data korban tercatat secara akurat, meliputi identitas, status keimigrasian, informasi majikan/agen, lokasi perawatan atau shelter, serta kebutuhan pendampingan lanjutan,” ujarnya, Kamis (27/11).
Lebih lanjut, Politisi Partai Golkar ini menegaskan KP2MI memastikan seluruh PMI yang selamat memperoleh kebutuhan dasar darurat, akses komunikasi dengan keluarga, pendampingan konsuler, serta layanan lain yang diperlukan selama masa pemulihan.
KP2MI juga memastikan proses identifikasi korban berjalan sesuai prosedur otoritas Hong Kong.
“Pengurusan dokumen, komunikasi dengan keluarga, serta opsi repatriasi jenazah akan dipastikan berjalan sesuai ketentuan melalui koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri,” imbuhnya.
Mukhtarudin menyebut, Otoritas Hong Kong masih melakukan penyisiran di area terdampak mengingat skala kebakaran yang sangat besar.
Penyisiran tersebut meliputi tujuh gedung apartemen masing-masing 32 lantai, sehingga kemungkinan ditemukannya korban tambahan masih terbuka.
“KP2MI memastikan seluruh langkah pelindungan berjalan cepat, terukur, dan sesuai mandat lembaga dalam memberikan pelindungan menyeluruh bagi Pekerja Migran Indonesia,” pungkasnya.(tim)


