29.2 C
Jakarta
Friday, September 20, 2024

Pemerintah Siapkan Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Gambut

JAKARTA – Potensi lahan gambut yang cukup besar akan dimanfaatkan
pemerintah. Selain mencegah kebakaran hutan dan lahan, pemanfaat ditujukan
untuk meningkat perekonomian masyarakat.

Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan dengan kekayaan sumber
daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang besar, masyarakat harus bisa
menciptakan budaya lingkungan yang menghasilkan.

“Dengan kekayaan sumber daya alam
dan manusia yang dimiliki Indonesia, perlu langkah nyata dalam proses
peningkatan sumber daya serta kita harus mampu menciptakan budaya masyarakat
yang cinta lingkungan,” kata Doni Monardo dalam siaran persnya, Jumat (26/7).

Dijelaskan Doni, pemanfaatan
lahan gambut untuk tanaman bernilai ekonomi telah terbukti. Pelaku usaha dan
masyarakat telah mencoba menanam kopi dan sukun. Hasilnya ternyata cukup
menggembirakan .

Baca Juga :  1.062 Polsek Tak Bisa Selidiki Kasus, Termasuk 16 Polsek di Kalteng

“Buah sukun yang kaya akan manfaat
dapat dikembangkan di lahan gambut bila didistribusikan dan didukung dengan
sosialisasi yang tepat, Sukun akan mampu menjadi sumber pangan bangsa, bahkan
dunia,” tuturnya.

Doni mengatakan pemanfaatan lahan
gambut tidak hanya dapat dilakukan pemerintah pusat dan daerah, tetapi juga
perlu sinergi dan koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak.

Masyarakat harus terlibat dalam
pengelolaan dan pelestarian lahan, pelaku usaha dalam proses pemasaran dan
pendistribusian hasil tanam, serta para akademisi terampil dalam meneliti
struktur lahan gambut yang beragam di Indonesia.

Sementara itu, Kepala BRG Nazir
Foead mengatakan berdasarkan perspektif produksi petani dan penjualan, lahan
gambut terbagi menjadi tiga potensi.

Baca Juga :  Langgar PSBB, 19 Orang Ditangkap

Lahan gambut klasifikasi tinggi
dapat dimanfaatkan untuk budidaya bambu, kakao, kopi, madu, ubi, vanilla, dan
budidaya ikan. Untuk lahan gambut klasifikasi medium dapat dimanfaatkan untuk
kelapa, minyak iman, nanas, udang, rotan, dan purun. Sedangkan klasifikasi
rendah bisa untuk durian, jelutung, jagung, nipah, minyak kelapa sawit, sagu,
semangka, dan beras.

Luas lahan gambut di Indonesia
mencapai 15,4 juta hektare yang tersebar di delapan provinsi yaitu Sumatera
Selatan. Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,
Papua dan Papua Barat.

“Lahan tersebut sangat berpotensi
untuk ditanami berbagai jenis buah dan tanaman yang dapat dikembangkan bersama.
Sehingga mampu menunjang perekonomian masyarakat setempat serta mengurangi
risiko bencana kebakaran hutan dan lahan,” katanya. (gw/fin/kpc)

JAKARTA – Potensi lahan gambut yang cukup besar akan dimanfaatkan
pemerintah. Selain mencegah kebakaran hutan dan lahan, pemanfaat ditujukan
untuk meningkat perekonomian masyarakat.

Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan dengan kekayaan sumber
daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang besar, masyarakat harus bisa
menciptakan budaya lingkungan yang menghasilkan.

“Dengan kekayaan sumber daya alam
dan manusia yang dimiliki Indonesia, perlu langkah nyata dalam proses
peningkatan sumber daya serta kita harus mampu menciptakan budaya masyarakat
yang cinta lingkungan,” kata Doni Monardo dalam siaran persnya, Jumat (26/7).

Dijelaskan Doni, pemanfaatan
lahan gambut untuk tanaman bernilai ekonomi telah terbukti. Pelaku usaha dan
masyarakat telah mencoba menanam kopi dan sukun. Hasilnya ternyata cukup
menggembirakan .

Baca Juga :  1.062 Polsek Tak Bisa Selidiki Kasus, Termasuk 16 Polsek di Kalteng

“Buah sukun yang kaya akan manfaat
dapat dikembangkan di lahan gambut bila didistribusikan dan didukung dengan
sosialisasi yang tepat, Sukun akan mampu menjadi sumber pangan bangsa, bahkan
dunia,” tuturnya.

Doni mengatakan pemanfaatan lahan
gambut tidak hanya dapat dilakukan pemerintah pusat dan daerah, tetapi juga
perlu sinergi dan koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak.

Masyarakat harus terlibat dalam
pengelolaan dan pelestarian lahan, pelaku usaha dalam proses pemasaran dan
pendistribusian hasil tanam, serta para akademisi terampil dalam meneliti
struktur lahan gambut yang beragam di Indonesia.

Sementara itu, Kepala BRG Nazir
Foead mengatakan berdasarkan perspektif produksi petani dan penjualan, lahan
gambut terbagi menjadi tiga potensi.

Baca Juga :  Langgar PSBB, 19 Orang Ditangkap

Lahan gambut klasifikasi tinggi
dapat dimanfaatkan untuk budidaya bambu, kakao, kopi, madu, ubi, vanilla, dan
budidaya ikan. Untuk lahan gambut klasifikasi medium dapat dimanfaatkan untuk
kelapa, minyak iman, nanas, udang, rotan, dan purun. Sedangkan klasifikasi
rendah bisa untuk durian, jelutung, jagung, nipah, minyak kelapa sawit, sagu,
semangka, dan beras.

Luas lahan gambut di Indonesia
mencapai 15,4 juta hektare yang tersebar di delapan provinsi yaitu Sumatera
Selatan. Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,
Papua dan Papua Barat.

“Lahan tersebut sangat berpotensi
untuk ditanami berbagai jenis buah dan tanaman yang dapat dikembangkan bersama.
Sehingga mampu menunjang perekonomian masyarakat setempat serta mengurangi
risiko bencana kebakaran hutan dan lahan,” katanya. (gw/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru