28.2 C
Jakarta
Friday, December 13, 2024

4 Orang Tertabrak Kereta Api di Karawang, 1 Korban Terbawa Puluhan Kilometer

PROKALTENG.CO-Empat orang tewas tertabrak kereta api Fajar Utama Solo jurusan Pasarsenen Jakarta-Solo, tepatnya di kilometer 88+700 jalur hulu petak jalan Cikampek-Tanjungrasa, Kampung Daringo, Desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (22/9) pagi.

Kejadian tragis tersebut sempat terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial. Salah satunya di postingan akun X @ScariestProject yang membagikan dua video.

Pada video pertama berdurasi 59 detik, terlihat dua anak, seorang ibu, dan seorang kakek yang tengah bermain di rel kereta api ganda.

Ibu tersebut meminta kepada anak berkaos merah untuk merekam dirinya yang melambaikan tangan ke kereta api Kertajaya Jurusan Surabaya-Pasarsenen dari arah Tanjungrasa.

“Nak, videoin ya, Nak. Mama mau ini kereta,” kata ibu sambil memberikan ponselnya kepada anaknya.

“Eh, entong (jangan),” kata anak berkaos merah dalam bahasa Sunda.

Ibu tersebut tetap berjalan mendekat ke rel kereta bersama dengan anak berkaos hijau.

Mereka terlihat gembira sambil melambaikan tangan ke kereta api yang lewat dari arah berlawanan.

Anak berkaos merah berjalan mendekat untuk memberikan ponsel kepada ibunya, tetapi tak lama anak tersebut melihat kereta api akan melintas dari arah Jakarta.

“Mama!” teriak anak tersebut ketakutan.

Dalam hitungan detik, kereta api Fajar Utama Solo jurusan Pasarsenen-Solo menabrak ibu itu sehingga ponsel yang dipegangnya terpental jatuh ke tanah.

Baca Juga :  Ditabrak Truk, Nyawa ODGJ Langsung Melayang

Ponsel tersebut masih merekam dan memperlihatkan anak berkaos merah berlari mendekati ibunya sambil menangis.

Pada video kedua yang hanya berdurasi 4 detik, terlihat kereta api Fajar Utama Solo jurusan Pasarsenen-Solo melintas dan yang mengejutkan ada anak berkaos hijau yang tersangkut di bagian depan lokomotif kereta api.

Rupanya, ibu dan anak ini tidak menyadari jika ada dua kereta yang melaju berpapasan di jalur rel ganda itu. Sehingga ketiganya bersama seorang kakek yang duduk duduk di tengah rel tewas dihantam kereta api.

Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Rokhmad Makin Zainul, menyayangkan insiden tragis ini. Dia menegaskan bahwa seharusnya masyarakat tidak beraktivitas di sekitar jalur kereta api karena sangat membahayakan.

Larangan tersebut tertuang dalam UU Nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian. “Jalur kereta api merupakan jalur yang dilindungi oleh undang-undang, sehingga masyarakat dilarang beraktivitas apapun di sekitarnya,” ujarnya, Minggu (22/9) malam.

Ia mengatakan bahwa sebelum kejadian, kereta juga telah membunyikan suara peringatan berulang kali.

“Pada kejadian tersebut kereta api Fajar Utama Solo dari arah Jakarta sudah membunyikan suling lokomotif berulang kali dan kemudian waktu yang berdekatan dari jalur hilir melintas kereta api Kertajaya Jurusan Surabaya-Pasarsenen dari arah Tanjungrasa, namun warga tidak berpindah sehingga temperan tidak terhindarkan,” kata Rokhmad.

Baca Juga :  Pemotor Tewas usai Tabrak Buritan Bus Tayo

Dia berharap masyarakat secara aktif menjaga keselamatan perjalanan kereta api dengan memberikan pengertian dan teguran apabila melihat masyarakat melakukan kegiatan di jalur kereta api.

“Kami berharap agar masyarakat secara aktif turut membantu menjaga keselamatan perjalanan kereta api dan keselamatan lingkungannya, dengan cara membantu memberikan pengertian atau teguran apabila ada masyarakat yang bermain atau melakukan kegiatan di jalur kereta api,” kata Rokhmad.

Selanjutnya, keempat jenazah insiden tragis ini telah dibawa ke fasilitas kesehatan yang ada di Karawang dan Subang.

“Selanjutnya petugas pengamanan KAI Daop 3 Cirebon berkoordinasi dengan Polsek Patokbeusi, Kabupaten Subang dan Polsek Kotabaru, Kabupaten Karawang. Satu orang dibawa ke Puskesmas Patokbeusi dan tiga orang di bawa ke RSUD Karawang,” katanya.

Adapun identitas keempat korban adalah:

  1. Anita Andini, perempuan, 37, warga Sukaati, Desa Jomin Timur, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang, Jabar.
  2. Tedi, Laki-laki, 9, warga Sukaati, Desa Jomin Timur, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang.
  3. Iksan, Laki-laki, 7, warga Darigo, Desa Pagulah Selatan, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang.
  4. Sahaman, Laki-laki, 64, warga Darigo, Desa Pagulah Selatan, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang. (sas/mag/jay/jpg)

PROKALTENG.CO-Empat orang tewas tertabrak kereta api Fajar Utama Solo jurusan Pasarsenen Jakarta-Solo, tepatnya di kilometer 88+700 jalur hulu petak jalan Cikampek-Tanjungrasa, Kampung Daringo, Desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (22/9) pagi.

Kejadian tragis tersebut sempat terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial. Salah satunya di postingan akun X @ScariestProject yang membagikan dua video.

Pada video pertama berdurasi 59 detik, terlihat dua anak, seorang ibu, dan seorang kakek yang tengah bermain di rel kereta api ganda.

Ibu tersebut meminta kepada anak berkaos merah untuk merekam dirinya yang melambaikan tangan ke kereta api Kertajaya Jurusan Surabaya-Pasarsenen dari arah Tanjungrasa.

“Nak, videoin ya, Nak. Mama mau ini kereta,” kata ibu sambil memberikan ponselnya kepada anaknya.

“Eh, entong (jangan),” kata anak berkaos merah dalam bahasa Sunda.

Ibu tersebut tetap berjalan mendekat ke rel kereta bersama dengan anak berkaos hijau.

Mereka terlihat gembira sambil melambaikan tangan ke kereta api yang lewat dari arah berlawanan.

Anak berkaos merah berjalan mendekat untuk memberikan ponsel kepada ibunya, tetapi tak lama anak tersebut melihat kereta api akan melintas dari arah Jakarta.

“Mama!” teriak anak tersebut ketakutan.

Dalam hitungan detik, kereta api Fajar Utama Solo jurusan Pasarsenen-Solo menabrak ibu itu sehingga ponsel yang dipegangnya terpental jatuh ke tanah.

Baca Juga :  Ditabrak Truk, Nyawa ODGJ Langsung Melayang

Ponsel tersebut masih merekam dan memperlihatkan anak berkaos merah berlari mendekati ibunya sambil menangis.

Pada video kedua yang hanya berdurasi 4 detik, terlihat kereta api Fajar Utama Solo jurusan Pasarsenen-Solo melintas dan yang mengejutkan ada anak berkaos hijau yang tersangkut di bagian depan lokomotif kereta api.

Rupanya, ibu dan anak ini tidak menyadari jika ada dua kereta yang melaju berpapasan di jalur rel ganda itu. Sehingga ketiganya bersama seorang kakek yang duduk duduk di tengah rel tewas dihantam kereta api.

Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Rokhmad Makin Zainul, menyayangkan insiden tragis ini. Dia menegaskan bahwa seharusnya masyarakat tidak beraktivitas di sekitar jalur kereta api karena sangat membahayakan.

Larangan tersebut tertuang dalam UU Nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian. “Jalur kereta api merupakan jalur yang dilindungi oleh undang-undang, sehingga masyarakat dilarang beraktivitas apapun di sekitarnya,” ujarnya, Minggu (22/9) malam.

Ia mengatakan bahwa sebelum kejadian, kereta juga telah membunyikan suara peringatan berulang kali.

“Pada kejadian tersebut kereta api Fajar Utama Solo dari arah Jakarta sudah membunyikan suling lokomotif berulang kali dan kemudian waktu yang berdekatan dari jalur hilir melintas kereta api Kertajaya Jurusan Surabaya-Pasarsenen dari arah Tanjungrasa, namun warga tidak berpindah sehingga temperan tidak terhindarkan,” kata Rokhmad.

Baca Juga :  Pemotor Tewas usai Tabrak Buritan Bus Tayo

Dia berharap masyarakat secara aktif menjaga keselamatan perjalanan kereta api dengan memberikan pengertian dan teguran apabila melihat masyarakat melakukan kegiatan di jalur kereta api.

“Kami berharap agar masyarakat secara aktif turut membantu menjaga keselamatan perjalanan kereta api dan keselamatan lingkungannya, dengan cara membantu memberikan pengertian atau teguran apabila ada masyarakat yang bermain atau melakukan kegiatan di jalur kereta api,” kata Rokhmad.

Selanjutnya, keempat jenazah insiden tragis ini telah dibawa ke fasilitas kesehatan yang ada di Karawang dan Subang.

“Selanjutnya petugas pengamanan KAI Daop 3 Cirebon berkoordinasi dengan Polsek Patokbeusi, Kabupaten Subang dan Polsek Kotabaru, Kabupaten Karawang. Satu orang dibawa ke Puskesmas Patokbeusi dan tiga orang di bawa ke RSUD Karawang,” katanya.

Adapun identitas keempat korban adalah:

  1. Anita Andini, perempuan, 37, warga Sukaati, Desa Jomin Timur, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang, Jabar.
  2. Tedi, Laki-laki, 9, warga Sukaati, Desa Jomin Timur, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang.
  3. Iksan, Laki-laki, 7, warga Darigo, Desa Pagulah Selatan, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang.
  4. Sahaman, Laki-laki, 64, warga Darigo, Desa Pagulah Selatan, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang. (sas/mag/jay/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru