25 C
Jakarta
Monday, April 14, 2025

Polda Sulsel Akui Anggotanya Kejar Demonstran ke Dalam Masjid

JAJARAN Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan membenarkan
bahwa anggotanya melakukan penangkapan terhadap mahasiswa ke dalam sebuah
masjid.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes
Dicky Sondani menyampaikan, masjid tersebut berada di sebelah kantor DPRD
Sulsel.

“Awalnya beredar video tersebut
memang mirip kejadian di Petamburan Jakarta (rusuh 21 dan 22 Mei), namun
setelah dicek dilapangan bahwa betul masjid itu ada di sebelah Kantor DPRD
Sulsel,” kata Dicky kepada wartawan, Selasa (24/9).

Dicky menjelaskan, awal mulanya
anggota Polisi tersebut tengah melakukan pengamanan aksi unjuk rasa mahasiswa
di DPRD Sulsel.

Namun, beberapa oknum mahasiswa
melakukan pelemparan batu kepada aparat yang tengah berjaga.

“Pasca lemparan itu terjadilah
pengejaran mahasiswa oleh anggota, namun mahasiswa bersembunyi di masjid
sebagai tameng. Akhirnya petugas menangkap pelaku pelemparan batu yang
bersembunyi di masjid,” urai Dicky.

Baca Juga :  SKB 4 Menteri Akan Dievaluasi, Seluruh Jenjang Sekolah Berpeluang Dibu

Dicky menegaskan, oknum yg melakukan tindakan berlebihan akan
diproses secara hukum. Namun
mahasiswa pelaku pelemparan juga akan diproses secara hukum. “Propam segera melakukan penyelidikan
terhadap insiden tersebut,” ujarnya.

Ada dua video yang beredar,
berdurasi 7 detik dan 22 detik. Dua video tersebut menggambarkan beberapa
polisi membawa tongkat, tameng, mengenakan helm dan bersepatu menangkap
sejumlah orang yang diduga mahasiswa pendemo di dalam masjid.

Mahasiswa di Sulawesi Selatan
memang berunjuk rasa pada Selasa (24/9). Mereka menuntut DPR membatalkan RUU
KPK, RUU KUHP, dan pembahasan RUU lainnya di DPR. Aksi tersebut bersamaan
dengan puluhan ribu mahasiswa di gedung DPR. (sta/rmol/pojoksatu/kpc)

JAJARAN Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan membenarkan
bahwa anggotanya melakukan penangkapan terhadap mahasiswa ke dalam sebuah
masjid.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes
Dicky Sondani menyampaikan, masjid tersebut berada di sebelah kantor DPRD
Sulsel.

“Awalnya beredar video tersebut
memang mirip kejadian di Petamburan Jakarta (rusuh 21 dan 22 Mei), namun
setelah dicek dilapangan bahwa betul masjid itu ada di sebelah Kantor DPRD
Sulsel,” kata Dicky kepada wartawan, Selasa (24/9).

Dicky menjelaskan, awal mulanya
anggota Polisi tersebut tengah melakukan pengamanan aksi unjuk rasa mahasiswa
di DPRD Sulsel.

Namun, beberapa oknum mahasiswa
melakukan pelemparan batu kepada aparat yang tengah berjaga.

“Pasca lemparan itu terjadilah
pengejaran mahasiswa oleh anggota, namun mahasiswa bersembunyi di masjid
sebagai tameng. Akhirnya petugas menangkap pelaku pelemparan batu yang
bersembunyi di masjid,” urai Dicky.

Baca Juga :  SKB 4 Menteri Akan Dievaluasi, Seluruh Jenjang Sekolah Berpeluang Dibu

Dicky menegaskan, oknum yg melakukan tindakan berlebihan akan
diproses secara hukum. Namun
mahasiswa pelaku pelemparan juga akan diproses secara hukum. “Propam segera melakukan penyelidikan
terhadap insiden tersebut,” ujarnya.

Ada dua video yang beredar,
berdurasi 7 detik dan 22 detik. Dua video tersebut menggambarkan beberapa
polisi membawa tongkat, tameng, mengenakan helm dan bersepatu menangkap
sejumlah orang yang diduga mahasiswa pendemo di dalam masjid.

Mahasiswa di Sulawesi Selatan
memang berunjuk rasa pada Selasa (24/9). Mereka menuntut DPR membatalkan RUU
KPK, RUU KUHP, dan pembahasan RUU lainnya di DPR. Aksi tersebut bersamaan
dengan puluhan ribu mahasiswa di gedung DPR. (sta/rmol/pojoksatu/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru