PROKALTENG.CO – Sejak akhir Januari hingga Maret 2021, Indonesia
telah melakukan vaksinasi tahap pertama dan kedua dari rencana awal untuk
melakukan vaksinasi kepada 181,5 juta sasaran vaksinasi Covid-19.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19,
sekaligus Direktur Pencegahan Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid., di acara Google for Media, Rabu
(24/3/2021) menyampaikan bahwa pada tahap pertama vaksinasi yang ditujukan kepada
tenaga kesehatan, sebanyak 1,4 juta tenaga kesehatan telah menerima dosis
pertama dan 1,2 juta sudah mendapatkan dosis kedua.
Sementara itu, vaksinasi tahap
kedua yang ditujukan untuk usia di atas 60 tahun dan juga pekerja pemberi
pelayanan publik juga mulai berjalan. “Sebanyak 1,1 juta pemberi pelayanan
publik dan 540.000 orang berusia diatas 60 tahun saat ini sudah tervaksinasi dosis
pertama,†ujarnya.
Nadia mengungkapkan informasi
yang mungkin belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat. Sehingga terjadi
misinformasi dan disinformasi di masyarakat. “Hal ini menjadi tantangan utama
dalam penyelenggaraan vaksinasi Covid-19. Berita yang biasa kita sebut sebagai
berita hoax tersebar 30 kali lebih cepat dari berita aslinya. Dapat dikatakan
bahwa dalam 1 jam berita hoax dapat tersebar ke 300 orang, sementara berita
asli baru tersebar ke 60 orang. Hal ini menjadi tantangan bagi kita,†bebernya
Hasil survei yang dimiliki
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebelum proses vaksinasi berjalan
menunjukkan ada sekitar 7% responden yang masih tidak mau mendapatkan vaksinasi
dan ada 30% responden yang masih ragu-ragu. Sedangkan untuk keluar dari situasi
pandemi Covid-19 dan untuk menekan angka kesakitan dan kematian, masyarakat
harus menerima vaksinasi ini secara bersama-sama untuk menciptakan kekebalan
kelompok.
Kemenkes terus berupaya untuk
menyampaikan informasi dan literasi tentang vaksinasi COVID-19 untuk menghilangkan
keraguan dan agar masyarakat siap untuk divaksin. Berbagai upaya dilakukan,
yaitu dengan menyampaikan informasi melalui media digital dan konvensional
untuk menjangkau masyarakat Indonesia yang luas dan target penerima vaksin yang
sebanyak 181,5 juta jiwa.