Site icon Prokalteng

Masih Mengganas, 4 Bupati dan Wali Kota Meninggal Akibat Corona

masih-mengganas-4-bupati-dan-wali-kota-meninggal-akibat-corona

KALTENGPOS.CO – Virus Corona atau Covid-19 semakin mengganas.
Hingga Sabtu (22/8) sebanyak 23.272.466 juta orang di dunia terpapar Covid-19.
Dari jumlah itu, 805.901 meninggal dunia dan 15.818.261 dinyatakan sembuh.

Di Indonesia, sebanyak 151.498
orang positif Corona. Sebanyak 105.198 sembuh dan 6.594 meninggal dunia.

Sejak Agustus 2020, jumlah orang
terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia setiap hari rata-rata 2.000-an
orang.

Puluhan dokter dan pejabat negara
meninggal akibat Covid-19, termasuk empat kepala daerah.

Berikut ini 4 wali kota dan bupati
meninggal akibat Covid-19.

1. Bupati Morowali Utara

Kepala daerah pertama yang
meninggal dunia akibat Covid-19 adalah Bupati Morowali Utara, Aptripel
Tumimomor. Ia dinyatakan positif Corona pada 3 April setelah melakukan
perjalanan ke Jakarta selama dua pekan. Ia meninggal sehari sebelum hasil tes
keluar.

2. Wali Kota Tanjungpinang

Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul
dinyatakan positif Corona sejak 11 April 2020. Istri dan cucunya juga positif.
Dalam perawatan di ruang ICU RSUP Kepri, ia sempat memerlukan 20 kantong darah
golongan O untuk transfusi. Setelah seminggu berjuang melawan Covid-19, Syahrul
meninggal pada 28 April.

3. Wali Kota Banjarbaru

Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan
Selatan, Nadjmi Adhani positif Covid-19 pada Juli 2020. Setelah menjawalani
perawatan sekitar dua minggu, Nadjmi meninggal dunia pada Senin (10/8/2020).
Nadjmi meninggal saat masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Ulin
Banjarmasin.

4. Plt Bupati Sidoarjo

Plt Bupati Sidoarjo H Nur Ahmad
Syaifuddin (56) meninggal dunia setelah terinfeksi Covid-19. Kadinkes Sidoarjo
dr Syaf Satyawarman membenarkan kabar duka tersebut.

“Karena Covid, positif Covid-19,”
ujar dr Syaf Satyawarman, Sabtu (22/8).

Syaf mengatakan, Nur Ahmad sudah
menjalani tes swab dan hasilnya positif Covid-19. Nur Ahmad juga sudah
dirontgen dan sudah mengalami pneumonia.

“Sudah di-swab ternyata positif,
terus dirontgen juga sudah pneumonia gitu,” kata Syaf.

Syaf menambahkan, Nur Ahmad masuk
rumah sakit sekitar pukul 10.00 WIB, Sabtu (22/8) dan meninggal pukul 15.10
WIB. H Nur Ahmad Syaifuddin, wakil bupati yang juga Plt bupati Sidoarjo ini
sebelum meninggal dunia, sempat mengalami sesak napas.

Exit mobile version