PROKALTENG.CO- Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami lima kali erupsi pada Rabu pagi. Tinggi letusan tercatat antara 600 hingga 1.000 meter di atas puncak gunung.
Erupsi pertama terjadi pukul 00.47 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 800 meter di atas puncak. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu teramati mengarah ke utara dengan intensitas sedang.
Enam menit berselang, erupsi kedua terjadi pada pukul 00.53 WIB. Tinggi kolom letusan mencapai 600 meter di atas puncak atau sekitar 4.276 meter di atas permukaan laut. Kolom abu mengarah ke selatan, dan saat laporan diterima, erupsi masih berlangsung.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, menyampaikan bahwa erupsi ketiga terjadi pada pukul 05.30 WIB. Letusan mencapai ketinggian sekitar 900 meter dengan kolom abu mengarah ke selatan.
Erupsi keempat menyusul sembilan menit kemudian, yakni pukul 05.39 WIB, dengan tinggi letusan mencapai 1.000 meter dan arah abu ke tenggara.
Erupsi kelima tercatat pada pukul 06.11 WIB. Tinggi kolom letusan sekitar 600 meter, dengan arah abu ke selatan.
Liswanto menjelaskan bahwa status Gunung Semeru masih berada di level Waspada atau Level II. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun mengeluarkan sejumlah rekomendasi. Salah satunya, masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara dalam radius delapan kilometer dari puncak, terutama sepanjang aliran Besuk Kobokan.
Selain itu, di luar radius tersebut, warga diminta tidak melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.
Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena berisiko terkena lontaran batu pijar.
Warga diminta selalu waspada terhadap potensi awan panas guguran, aliran lava, dan lahar hujan yang mengalir dari puncak Gunung Semeru, terutama di sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Potensi aliran lahar juga perlu diwaspadai di anak-anak sungai yang bermuara ke Besuk Kobokan. [jpg]