PROKALTENG – Jalinan baik pemerintah daerah dengan pelaku usaha sangat diperlukan guna melahirkan berbagai inovasi tata kelola pemerintahan. Karena kebijakan yang pro-investasi seperti kemudahan perizinan, kepastian hukum, hingga kondusivitas wilayah diperlukan untuk menunjang pengembangan ekonomi daerah.
Seperti yang diungkapkan investor asal Swiss, Christophe Piganiol, yang mengaku puas dengan kinerja layanan investasi di Jawa Tengah. Presiden Direktur Anugerah Pharmarindo Lestari, Ungaran, itu bahkan berani menambah investasi karena melihat keseriusan Pemprov Jateng.
“Kami lihat potensi, kemudian fasilitas, kualitas pekerja yang bagus, dan lokasinya dekat dengan jalan tol baru sangat optimal untuk melayani kebutuhan warga akan alat-alat kesehatan,” kata Christophe Piganiol saat ajang Investor Dinner, Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2023 di Taman Lumbini, kompleks Candi Borobudur, Magelang, Senin (21/8) malam lalu.
Dijelaskannya, bahwa selama berinvestasi di Jateng, pemerintah sering hadir dan memberikan layanan yang prima. Selain itu, komunikasi yang dijalin sangat intens. “Tentu ketika ingin investasi di Jateng, kita harus paham dan mencari orang yang bertanggung jawab. Nah, di sini pemerintahnya sangat membantu dan komunikasinya bagus,” akuinya.
Perusahaan Christophe menandatangani kesepakatan pembangunan fasilitas pabrik senilai Rp 11,75 miliar yang menyerap 354 pekerja. ”Kami di sini on budget dan on time, sehingga kami menginvestasikan lebih banyak di bidang alat kesehatan,” akuinya.
Kedekatan dengan para pengusaha terlihat saat mereka menggelar farewell meet up bersama Ganjar Pranowo yang telah purnatugas sebagai gubernur Jawa Tengah. Acara di Hotel Syailendra, Kota Semarang, Kamis (7/9) malam itu berlangsung meriah, dipandu comedian kondang Cak Lontong.
Lebih dari 90 menit, pria berambut putih itu menceritakan pengalamannya memimpin JawaTengah. Seperti terkait pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), perizinan investasi, sampai penegakan hukum. “Kawan-kawan pengusaha ini banyak beri masukan pada periode pertama saya jadi gubernur,” kata Ganjar Pranowo.
Dia mengingat masa-masa berjuang menyelamatkan ekonomi saat terjadi pandemi Covid-19. Melalui Lapak Ganjar, dia memanfaatkan akun Instagram-nya yang memiliki jutaan follower itu untuk mempromosikan produk-produk UMKM secara gratis. ”Sehingga saat pandemi Covid-19, pengendalian inflasi cukup bagus, masuk tiga besar,” akuinya.
Mantan anggota DPR RI itu juga menyampaikan tentang pentingnya penegakan hukum, terutama terhadap tindakan korupsi. ”Saat kali pertama menjabat gubernur, hasil riset masih ada pungli dan tata kelola pemerintahan yang belum transparan. Akhirnya, muncul tagline Ojo Korupsi Ojo Ngapusi. Dan itu saya beri contoh sebagai komitmen,” tegasnya.
Ya, pada setiap kesempatan, termasuk saat tampil dalam kuliah umum di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia dan juga di Universitas Gajah Madha, Ganjar selalu menekan tentang pentingnya mencegah korupsi, agar biaya pembangun bisa lebih maksimal. (tim)