27.3 C
Jakarta
Tuesday, November 26, 2024

Soal Covid-19, JK: Banyak Kena Akibat Memandang Enteng

JAKARTA – Ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengatakan
kecepatan dalam bertindak dan tes masal adalah kunci untuk menang melawan
korona (Covid-19). Menurut JK banyak negara yang gagal dalam menghadapi korona
karena terlalu memandang enteng wabah tersebut sehingga terlambat dalam
mengambil tindakan.

Selain itu, tes masal penting
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penularannya dan daerah mana yang
menjadi episentrum penularan wabah. Kata dia, kecepatan melakukan tes masal
dapat memperlambat penularan.

“Tes itu untuk kita tau berapa
banyak, siapa, di mana dan dengan siapa dia telah berhubungan. Virus ini tidak
mengenal negara maju atau pun negara miskin, bahkan negara maju yang paling
banyak kena akibat memandang enteng lalu lambat dalam bertindak” ujar pria yang
biasa disapa JK itu melalui siaran pers, Kamis (18/6).

Baca Juga :  Selama Diliburkan, Siswa PAUD Jangan Diberi Tugas

Dia juga mengatakan bahwa virus
tersebut sangat cepat penularannya. Apalagi jika masyarakat tidak mengindahkan
kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah. Ia memberi contoh, Indonesia yang
dalam waktu 3 bulan sejak pertama kali dideteksi penambahan jumlah penderita
bertambah 1.000 setiap harinya dan akan bisa bertambah banyak apabila tidak ada
tindakan yang lebih konkret.

“Yang kena sekarang 1.000 orang
per hari, artinya setiap test ada 8 persen orang terdeteksi positif dan jumlah
itu akan bisa terus bertambah kalau tidak ada tindakan yang lebih keras lagi”
tegasnya.

JAKARTA – Ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengatakan
kecepatan dalam bertindak dan tes masal adalah kunci untuk menang melawan
korona (Covid-19). Menurut JK banyak negara yang gagal dalam menghadapi korona
karena terlalu memandang enteng wabah tersebut sehingga terlambat dalam
mengambil tindakan.

Selain itu, tes masal penting
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penularannya dan daerah mana yang
menjadi episentrum penularan wabah. Kata dia, kecepatan melakukan tes masal
dapat memperlambat penularan.

“Tes itu untuk kita tau berapa
banyak, siapa, di mana dan dengan siapa dia telah berhubungan. Virus ini tidak
mengenal negara maju atau pun negara miskin, bahkan negara maju yang paling
banyak kena akibat memandang enteng lalu lambat dalam bertindak” ujar pria yang
biasa disapa JK itu melalui siaran pers, Kamis (18/6).

Baca Juga :  Selama Diliburkan, Siswa PAUD Jangan Diberi Tugas

Dia juga mengatakan bahwa virus
tersebut sangat cepat penularannya. Apalagi jika masyarakat tidak mengindahkan
kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah. Ia memberi contoh, Indonesia yang
dalam waktu 3 bulan sejak pertama kali dideteksi penambahan jumlah penderita
bertambah 1.000 setiap harinya dan akan bisa bertambah banyak apabila tidak ada
tindakan yang lebih konkret.

“Yang kena sekarang 1.000 orang
per hari, artinya setiap test ada 8 persen orang terdeteksi positif dan jumlah
itu akan bisa terus bertambah kalau tidak ada tindakan yang lebih keras lagi”
tegasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru