JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) resmi menggelar
Kompetisi Sains Nasional (KSN) jenjang Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah
(SMA/MA) pada hari ini dan berakhir pada 17 Oktober 2020.
Sebanyak 898 peserta perwakilan
dari 34 provinsi mengikuti sembilan bidang kompetisi, meliputi bidang
Matematika (100 peserta), Fisika (100 peserta), Kimia (100 peserta), Biologi
(100 peserta), Informatika/Komputer (99 peserta), Astronomi (99 peserta), Ekonomi
(100 peserta), Kebumian (100 peserta) dan Geografi (100 peserta).
“KSN dipercaya mampu membawa anak
Indonesia berprestasi di tingkat internasional,†kata Sekjen Kemendikbud Ainun
Na’im dalam pembukaan KSN 2020 secara virtual, Senin, 12 Oktober 2020.
Ainun mengatakan, bahwa Kompetisi
Sains Nasional 2020 ini diyakini sebagai jalan peradaban teknologi yang
dikembangkan oleh para siswa.
Menurutnya, ajang ini juga bisa
menjadi wadah para peserta mendedikasikan dirinya sebagai sumber daya manusia
Indonesia yang unggul dalam menciptakan peradaban. “Peran teknologi dan sains
adalah inovasi untuk mencapai target kita menjadi negara maju yang adil dan
makmur,†ujarnya.
Plt. Kepala Puspresnas, Asep
Sukmayadi menambahkan, dalam seleksi dari tingkat daerah hingga nasional,
seluruh proses, mekanisme, kriteria, dan pemilihan berhasil diadaptasi secara
online dan virtual.
“Karena kondisi pandemi belum
reda, maka seluruh proses kompetisi sains kita adakan secara daring. COVID-19
mendorong kita melaksanakan kompetisi secara virtual, karena butuh pengelolaan
intens tentang jaringan, aplikasi, dan adaptasi soal,†kata Asep.
“Ini tantangan yang besar, bahkan
pada tingkat internasional sekalipun belum pernah dilakukan,†jelas Pelaksana
Tugas Kepala Puspresnas Asep Sukmayadi pada pidato pembukaannya,†sambungnya.
Meski digelar secara virtual,
Asep tetap menekankan pentingnya kejujuran di saat pelaksanaan kompetisi secara
daring seperti sekarang ini. “Kompetisi dan medali bukanlah segala-segalanya,
karena jujur itu juara,†ujarnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak
Usia Dini, Dasar, dan Menengah Jumeri mengatakan, KSN adalah bagian upaya
Kemendikbud membina dan membekali peserta didik agar kelak punya kompetensi dan
karakter yang unggul, dan mampu berkompetisi di lingkup global.
“Saya berharap, para guru dapat
mendampingi para siswanya yang berkompetisi dan mudah-mudahan apa yan guru
sumbangkan kepada sisawanya merupakan investasi yang besar,†kata Jumeri.
Sementara itu, Ketua Komisi X
Dewan Perwakilan Rakyat RI Syaiful Huda berharap, Kemendikbud tetap mengawal
transformasi pendidikan Indonesia, agar anak-anak Indonesia siap berkompetisi
secara internasional dan siap membangun peradaban masa depan yang terbaik.
“KSN menjadi momentum untuk menorehkan
prestasi dan membangun peradaban di masa datang. Perdaban pengetahuan ini akan
jadi bagian transformasi pendidikan di Indonesia. Semoga kita semakin
cemerlang,†tutur Huda.
Para peserta KSN akan mengikuti
tes tulis dan praktikum sesuai bidang masing-masing. Pengumuman pemenang KSN
akan dilaksanakan pada Jumat, 16 Oktober 2020.
Dapat disampaikan, bulan Oktober
2020 juga menandai dimulainya berbagai ajang kompetisi sains, teknologi, riset,
dan inovasi yang diselenggarakan Puspresnas Kemendikbud. Sebanyak 330.689
peserta didik telah berpartisipasi kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan
Puspresnas di tingkat kabupaten/ kota, dan sejumlah 20.776 peserta berhasil
lolos seleksi tingkat provinsi.
Pada tingkat nasional, terdapat
2.882 peserta yang akan bertanding, di luar seleksi jenjang perguruan tinggi
yang masih berjalan.
KSN SMA Tingkat Provinsi telah
dilaksanakan secara daring pada 10-14 Agustus 2020, sementara KSN SD Tingkat
Provinsi telah selesai pada 5-6 Oktober lalu. Dua hari mendatang, KSN SMP
Tingkat Provinsi akan dilaksanakan pada 14-16 Oktober 2020.
Jenjang SD dan SMP akan menggelar
KSN Tingkat Nasinoal pada 31 Oktober-November mendatang, sekaligus menutup
seluruh rangkaian KSN semua jenjang.
Pada bulan Oktober ini pun sudah
dilaksanakan Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (KOPSI) jenjang SMA/MA yang
telah diikuti 1.740 karya penelitian dan telah berhasil terpilih 300 karya
finalis yang akan diseleksi pada 2-November mendatang.
Kompetisi Nasional MIPA yang
diadakan untuk jenjang perguruan tinggi pun telah digelar 7-10 September lalu
dan diikuti oleh 2.437 mahasiswa.
Sementara itu, Kontes Robot
Indonesia, Kontes Kapal Cepat, Kontes Mobil Hemat Energi, Pekan Ilmiah
Mahasiswa, dan sejumlah ajang kompetisi sains dan teknologi lainnya segera
digelar bulan Oktober dan November 2020.