JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta, para guru di daerah yang terpapar kabut
asap tetap memberikan bimbingan belajar kepada siswa selama sekolah diliburkan.
“Kami minta guru memberi bimbingan pada siswa selama diliburkan karena
proses belajar-mengajar tidak boleh terhenti,†kata Muhadjir, Kamis (12/9).
Muhadjir juga meminta, agar guru-guru di daerah yang diliputi kabut asap
kebakaran hutan dan lahan, mesti melakukan improvisasi dan pengaturan, supaya
proses belajar-mengajar tetap berjalan saat sekolah diliburkan.
Menurutnya, meskipun murid-murid tidak perlu datang ke sekolah saat
daerahnya diliputi kabut asap, karena bisa membahayakan kesehatan. namun sekolah tetap harus memantau kegiatan belajar anak-anak di rumah.
“Kalau membahayakan jangan ke sekolah, tapi tetap belajar karena belajar
tidak harus di sekolah. Maka dari itu harus ada bimbingan,†ujarnya.
Kabut asap meliputi sebagian wilayah Sumatra dan Kalimantan akibat
kebakaran hutan dan lahan. Beberapa pemerintah daerah di kedua wilayah itu
untuk sementara meliburkan sekolah guna menghindarkan anak dari gangguan kesehatan
akibat kabut asap.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan sebelumnya
mencatat 512 titik api atas hot spot dalam 24 jam terakhir ini. Dari data itu
hot spot terbanyak di Musi Banyuasin sebanyak 120 titik dan di Ogan Komering
Ilir (OKI) sebanyak 113. Sementara di Musi Rawas Utara terdata 105 titik panas.
“Kepala sekolah diimbau untuk meniadakan kegiatan di luar kelas selama
adanya kabut asap ini,†kata Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan, Widodo.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat meliburkan sekolah
untuk semua jenjang seiring dengan kabut asap yang membuat kualitas udara di
daerah itu menjadi tidak sehat.
Sebagaimana Surat Edaran Gubernur Kalbar, libur diberikan mulai 1214 September
2019. Siswa diimbau untuk belajar mandiri di rumah selama masa libur ini dan
mengurangi aktivitas di luar rumah
“Keputusan ini sangat terpaksa harus diambil mengingat kondisi udara sudah
sangat tidak sehat. Semoga Allah menurunkan hujan untuk wilayah Kalbar,†kata
Gubernur Kalbar Sutarmidji, dalam laman media sosialnya. (der/fin/kpc)