JAKARTA – Jumlah tenaga medis yang meninggal dunia akibat
terinfeksi virus Corona atau Covid-19 terus bertambah.
Sebanyak 37 tenaga medis
meninggal akibat terpapar Corona. Dari data tersebut, 25 di antaranya adalah
dokter dan 12 perawat.
Ketua Umum DPP Persatuan Perawat
Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhilah membenarkan 12 perawat meninggal
akibat terpapar Corona.
Harif Fadhilah menyebutkan, dua
anggota PPNI meninggal pada Sabtu (11/4) malam.
“Ya benar. Satu wafat di Rumah
Sakit Pusat Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto dan satu lagi di Eka
Hospital,†kata Harif Fadhilah, dilansir JPNN, Minggu (12/4).
Perawat yang wafat di RSPAD Gatot
Subroto atas nama Novera yang bertugas sebagai perawat pasien COVID-19.
“Status terakhir pasien dalam
pengawasan (PDP). Meninggal hari ini pukul 19.06 WIB,†katanya.
Sedangkan untuk perawat yang
meninggal di Eka Hospital Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang bernama Elok
Widyaningsih.
Di tengah banyaknya dokter dan
perawat berguguran, beredar foto tenaga medis meminta agar jenazah mereka tidak
ditolak warga.
Dalam foto tersebut, para tenaga
medis tampak memegang kertas bertuliskan “Kami berikan jasa kami, jangan tolak
jasad kamiâ€.
Foto tersebut viral di media
sosial dan dikomentari warganet, salah satunya @ainunnajib.
“Malu, ini tidak sepatutnya perlu
terjadi,†tulisnya.
Ia mengaku memantau perkembangan
Corona di berbagai negara, namun belum ada tenaga medis yang terpaksa mengiba
meminta jenazah mereka tidak ditolak.
“Memantau wabah coronavirus ini
sejak baru di Wuhan adanya, hingga di berbagai negara di dunia, baru kali ini
saya temui para pahlawan yang berperang mempertaruhkan nyawanya, harus menghiba
penguburan jasadnya,†tambahnya.