31 C
Jakarta
Thursday, December 5, 2024

Tukang Las Shock Berat, Tagihan Listrik Biasa Rp2 Jutaan, Tiba-tiba Ja

JAKARTA – Teguh Wuryanto, seorang tukang las di Lawang, Kabupaten
Malang, Jawa Timur tiba-tiba kaget bukan kepalang saat melihat tagihan listrik
yang sampai di tangannya.

Tak diduganya tagihan listrik
yang biasanya tak sampai lebih dari Rp 2 juta saja kini menjadi Rp 20 juta.
Sontak saja ia uring-uringan hingga menumpahkan kekesalannya itu ke Pengaduan
Pelayanan Publik Malang Raya di media sosial, Senin (8/6/2020).

“Saya adalah pelanggan PLN sejak
tahun 1997 (sudah 23 tahun), dan usaha saya adalah bengkel las (UMKM), selama
menjadi pelanggan PLN 23 tahun, saya tidak pernah menunggak pembayaran listrik
sekalipun,” ujarnya.

Ia pun mengungkapkan sekalipun
bengkelnya ramai dan harus lembur, tagihan listrik paling maksimal adalah Rp
2.200.000 saja.

“Ah tidak mungkin lah PLN
seteledor itu, tidak mungkin PLN sampai tidak terbuka seperti itu,” keluhnya
lagi.

Teguh pun menduga memang
benar-benar ada keteledoran karena jika dilihat dari jumlah KWH pada
sebelum-belumnya tampak seperti kelebihan satu angka.

Baca Juga :  Karhutla Kalimantan Alami Penurunan

“Saya dan istri saya sampai tidak
percaya, apakah kelebihan Nol nilai yang tertera itu,” katanya.

Unggahan itu pun memancing respon
dari warganet yang menduga ada yang tidak beres dengan PLN.

“Hmm, pakai logika aja sih
pemakaian sebanyak itu bisa naik 10 kali lipat karena apa bingung dia ngelas
pesawat atau apa ini,” kata @dwiariyoa1.

“Saya malah bingung dg petugas
pln yg door to door mencatat kwh meter. That’s mean ada kemungkinan human error
pd saat input. Apakah saat ini msh manual? Jika iya, sdh saatnya adopsi sistem
sinkronisasi otomatis data pemakaian pelanggan.” ujar @MrNotoriusSha1

Seorang warganet bahkan sampai
mengecek lewat aplikasi Cek Tagihan Listrik Bulanan dan menemukan memang benar
ada lonjakan yang sangat tak biasa.

“Bukan masalah dia ngelas pesawat
/ sepeda / apalah, yg jadi masalah itu intensitas dia mengelas,” ucap
@jalaksuren77.

Baca Juga :  Hari Ini, PPKM Mikro Berlaku di Seluruh Kabupaten-Kota Luar Jawa

Dokter spesialis jantung dan
pembuluh darah, dr.Berlian Idris Sp.JP(K), FIHA, MPH, DSc ternyata mengalami
hal serupa soal lonjakan tarif biaya listrik bulanan.

Lewat akun Twitternya
@berlianidris ia mengaku heran dengan tarif biaya listrik melonjak drastis
padahal pemakaian tidak ada yang berubah seperti sebelumnya.

“Bila alasannya peningkatan
pemakaian karena WFH, kenaikan dari Maret ke April mungkin masih bisa diterima,
tapi tagihan bulan ini dgn pola pemakaian yg sama rasanya tidak masuk akal,”
keluhnya, Rabu (10/6/2020).

Berlian pun meminta penjelasan
PLN soal adanya kejanggalan data pemakaian listrik tersebut.

“Kalau digunakan rerata 3 bulan
terakhir, tagihan Juni jauh melampaui jumlah tsb,” ungkapnya.

Ia membeberkan tagihan dalam 3
bulan terakhir sebagai berikut: Maret Rp1.219.369, April Rp1.166.488, dan Mei
Rp1.717.070.

Rerata 3 bln terakhir: Rp.
1.367.742; sedangkan tagihan Juni Rp2.378.079. “Jadi apa penjelasannya
@pln_123?” tanyanya.

JAKARTA – Teguh Wuryanto, seorang tukang las di Lawang, Kabupaten
Malang, Jawa Timur tiba-tiba kaget bukan kepalang saat melihat tagihan listrik
yang sampai di tangannya.

Tak diduganya tagihan listrik
yang biasanya tak sampai lebih dari Rp 2 juta saja kini menjadi Rp 20 juta.
Sontak saja ia uring-uringan hingga menumpahkan kekesalannya itu ke Pengaduan
Pelayanan Publik Malang Raya di media sosial, Senin (8/6/2020).

“Saya adalah pelanggan PLN sejak
tahun 1997 (sudah 23 tahun), dan usaha saya adalah bengkel las (UMKM), selama
menjadi pelanggan PLN 23 tahun, saya tidak pernah menunggak pembayaran listrik
sekalipun,” ujarnya.

Ia pun mengungkapkan sekalipun
bengkelnya ramai dan harus lembur, tagihan listrik paling maksimal adalah Rp
2.200.000 saja.

“Ah tidak mungkin lah PLN
seteledor itu, tidak mungkin PLN sampai tidak terbuka seperti itu,” keluhnya
lagi.

Teguh pun menduga memang
benar-benar ada keteledoran karena jika dilihat dari jumlah KWH pada
sebelum-belumnya tampak seperti kelebihan satu angka.

Baca Juga :  Karhutla Kalimantan Alami Penurunan

“Saya dan istri saya sampai tidak
percaya, apakah kelebihan Nol nilai yang tertera itu,” katanya.

Unggahan itu pun memancing respon
dari warganet yang menduga ada yang tidak beres dengan PLN.

“Hmm, pakai logika aja sih
pemakaian sebanyak itu bisa naik 10 kali lipat karena apa bingung dia ngelas
pesawat atau apa ini,” kata @dwiariyoa1.

“Saya malah bingung dg petugas
pln yg door to door mencatat kwh meter. That’s mean ada kemungkinan human error
pd saat input. Apakah saat ini msh manual? Jika iya, sdh saatnya adopsi sistem
sinkronisasi otomatis data pemakaian pelanggan.” ujar @MrNotoriusSha1

Seorang warganet bahkan sampai
mengecek lewat aplikasi Cek Tagihan Listrik Bulanan dan menemukan memang benar
ada lonjakan yang sangat tak biasa.

“Bukan masalah dia ngelas pesawat
/ sepeda / apalah, yg jadi masalah itu intensitas dia mengelas,” ucap
@jalaksuren77.

Baca Juga :  Hari Ini, PPKM Mikro Berlaku di Seluruh Kabupaten-Kota Luar Jawa

Dokter spesialis jantung dan
pembuluh darah, dr.Berlian Idris Sp.JP(K), FIHA, MPH, DSc ternyata mengalami
hal serupa soal lonjakan tarif biaya listrik bulanan.

Lewat akun Twitternya
@berlianidris ia mengaku heran dengan tarif biaya listrik melonjak drastis
padahal pemakaian tidak ada yang berubah seperti sebelumnya.

“Bila alasannya peningkatan
pemakaian karena WFH, kenaikan dari Maret ke April mungkin masih bisa diterima,
tapi tagihan bulan ini dgn pola pemakaian yg sama rasanya tidak masuk akal,”
keluhnya, Rabu (10/6/2020).

Berlian pun meminta penjelasan
PLN soal adanya kejanggalan data pemakaian listrik tersebut.

“Kalau digunakan rerata 3 bulan
terakhir, tagihan Juni jauh melampaui jumlah tsb,” ungkapnya.

Ia membeberkan tagihan dalam 3
bulan terakhir sebagai berikut: Maret Rp1.219.369, April Rp1.166.488, dan Mei
Rp1.717.070.

Rerata 3 bln terakhir: Rp.
1.367.742; sedangkan tagihan Juni Rp2.378.079. “Jadi apa penjelasannya
@pln_123?” tanyanya.

Terpopuler

Artikel Terbaru