31.1 C
Jakarta
Saturday, August 9, 2025

100 Batalyon dan 20 Brigif Baru untuk TNI AD Bakal Diresmikan Presiden, Ini Daftar Lengkapnya

PROKALTENG.CO-Bukan hanya kodam baru, TNI AD nantinya akan memiliki 100 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan dan 20 Brigade Infanteri Teritorial Pembangunan. Ratusan batalyon dan brigade baru tersebut tersebar di berbagai daerah. Mulai Sumatera sampai Papua.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menyampaikan bahwa penambahan ratusan satuan baru itu akan diikuti dengan rekrutmen tamtama dan bintara. Namun, dia memastikan TNI sudah menghitung ulang kebutuhan anggaran untuk satuan-satuan baru tersebut.

”TNI menghitung ulang melaporkan kepada Kementerian Pertahanan berapa kira-kira kebutuhan anggaran untuk validasi organisasi tadi dengan bertambahnya jumlah pasukan tadi,” terang dia.

Secara terperinci, 100 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan paling banyak dibangu di Sumatera dengan 31 satuan, kemudian di Papua sebanyak 25 satuan, Kalimantan sebanyak 15 satuan, Jawa ada 14 satuan, Sulawesi 10 satuan, Bali 5 satuan, dan Maluku 5 satuan.

Baca Juga :  Penyerahan SK Koperasi Merah Putih: Komitmen Selaraskan Program dengan Asta Cita Presiden

Sementara rincian 20 Brigade Infanteri Teritorial Pembangunan yang baru dibangun sebanyak 6 satuan di Sumatera, 4 satuan di Papua, 3 satuan di Jawa, 3 satuan di Kalimantan, 2 satuan di Sulawesi, 1 satuan di Bali dan Nusa Tenggara, dan 1 satuan di Maluku.

Meski ada ratusan satuan baru, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyampaikan bahwa tidak seluruh personel yang mengisi satuan-satuan tersebut berasal dari rekrutmen baru. Mengingat untuk masing-masing batalyon baru saja dibutuhkan 400-500 pasukan.

”Jadi, tidak semuanya berasal dari pembentukan personel baru. Ada juga penataan personel dari satuan-satuan operasional batalyon yang sudah ada,” ucap Wahyu.

Jenderal bintang satu TNI AD itu pun mencontohkan. pada level komandan unit, komandan regu, komandan peleton, komandan kompi, TNI AD akan mengandalkan prajurit-prajurit perwira, bintara, tamtama yang sudah berpengalaman. Sehingga mereka bisa mendidik personel baru.

Baca Juga :  Alert! Indonesia Sudah Masuki Gelombang 3 Covid-19

”Lalu kami sampaikan juga bahwa rasio kekuatan atau gelar personel TNI AD dibandingkan dengan luas wilayah dan jumlah penduduk itu masih sangat kurang,” ujarnya.

Karena itu, Wahyu menekankan kembali bahwa penambahan ratusan satuan baru di TNI AD sudah dihitung ulang. Dia memastikan tidak ada aspek-aspek apa pun yang tidak sesuai dengan prinsip efisiensi. TNI AD menambah ratusan satuan itu dengan mempertimbangkan banyak hal. (jpg)

 

PROKALTENG.CO-Bukan hanya kodam baru, TNI AD nantinya akan memiliki 100 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan dan 20 Brigade Infanteri Teritorial Pembangunan. Ratusan batalyon dan brigade baru tersebut tersebar di berbagai daerah. Mulai Sumatera sampai Papua.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menyampaikan bahwa penambahan ratusan satuan baru itu akan diikuti dengan rekrutmen tamtama dan bintara. Namun, dia memastikan TNI sudah menghitung ulang kebutuhan anggaran untuk satuan-satuan baru tersebut.

”TNI menghitung ulang melaporkan kepada Kementerian Pertahanan berapa kira-kira kebutuhan anggaran untuk validasi organisasi tadi dengan bertambahnya jumlah pasukan tadi,” terang dia.

Secara terperinci, 100 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan paling banyak dibangu di Sumatera dengan 31 satuan, kemudian di Papua sebanyak 25 satuan, Kalimantan sebanyak 15 satuan, Jawa ada 14 satuan, Sulawesi 10 satuan, Bali 5 satuan, dan Maluku 5 satuan.

Baca Juga :  Penyerahan SK Koperasi Merah Putih: Komitmen Selaraskan Program dengan Asta Cita Presiden

Sementara rincian 20 Brigade Infanteri Teritorial Pembangunan yang baru dibangun sebanyak 6 satuan di Sumatera, 4 satuan di Papua, 3 satuan di Jawa, 3 satuan di Kalimantan, 2 satuan di Sulawesi, 1 satuan di Bali dan Nusa Tenggara, dan 1 satuan di Maluku.

Meski ada ratusan satuan baru, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyampaikan bahwa tidak seluruh personel yang mengisi satuan-satuan tersebut berasal dari rekrutmen baru. Mengingat untuk masing-masing batalyon baru saja dibutuhkan 400-500 pasukan.

”Jadi, tidak semuanya berasal dari pembentukan personel baru. Ada juga penataan personel dari satuan-satuan operasional batalyon yang sudah ada,” ucap Wahyu.

Jenderal bintang satu TNI AD itu pun mencontohkan. pada level komandan unit, komandan regu, komandan peleton, komandan kompi, TNI AD akan mengandalkan prajurit-prajurit perwira, bintara, tamtama yang sudah berpengalaman. Sehingga mereka bisa mendidik personel baru.

Baca Juga :  Alert! Indonesia Sudah Masuki Gelombang 3 Covid-19

”Lalu kami sampaikan juga bahwa rasio kekuatan atau gelar personel TNI AD dibandingkan dengan luas wilayah dan jumlah penduduk itu masih sangat kurang,” ujarnya.

Karena itu, Wahyu menekankan kembali bahwa penambahan ratusan satuan baru di TNI AD sudah dihitung ulang. Dia memastikan tidak ada aspek-aspek apa pun yang tidak sesuai dengan prinsip efisiensi. TNI AD menambah ratusan satuan itu dengan mempertimbangkan banyak hal. (jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru

/