32.3 C
Jakarta
Saturday, June 7, 2025

Yurianto Bandingkan Situasi Saat Pandemi Covid-19 dengan Flu Spanyol

Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 mengingatkan kembali tentang
pandemi flu Spanyol yang melanda dunia pada 1918. Kondisi saat itu dianalogikan
sama seperti masa pandemi Covid-19 saat ini.

“Bukan pertama kali dunia mengalami pandemi seperti ini. Beberapa ratus
tahun lalu ada juga Spanish Flu pada 1918. Saat itu memang kita masih berada di
zaman penjajahan kolonial Belanda,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (8/5).

Hikmah dan pelajaran yang bisa dilakukan setiap pandemi, kata dia,
adalah mulai menerapkan hidup disiplin dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Sama seperti situasi saat ini, menurut Yurianto flu Spanyol juga ketat
memberlakukan protokol kesehatan.

“Pertama adalah pembatasan kontak. Ini kemudian kita lalukan pada
periode sekarang. Dan juga dunia,” jelasnya.

Baca Juga :  Sudah Dipenjara, Kata Pengacara Soal Habib Rizieq Jadi Tersangka Lagi

Pelajaran kedua adalah masyarakat diminta untuk tetap meningkatkan
stamina agar tak mudah terinfeksi virus selama pandemi. Dan pelajaran atau
hikmah lainnya adalah membuat senua orang saling bahu membahu dan bergotong
royong.

“Bantuan kemanusiaan adalah modal menghadapi pandemi. Fokus pada upaya
kemanusiaan. Menyembuhkan pasien dan membantu meeka terdampak dari krisis,”
ujarnya.

Maka intervensi dari pemerintah harus dilakukan berkelanjutan sampai
virus benar-benar bisa dikendalikan. Belajar dari situasi ini, kata Yurianto,
Covid-19 meningkatkan situasi kedaruratan kesehatan masyarakat untuk bahu membahu
dan ergotong royong dalam satu sistem.

“Fokus pada tindakan kemanusiaan. Dan kami tak akan pernah bosan
mengingatkan untuk tetap rajin cuci tangan dengan sabun ini jadi kunci memutus
penularan,” tegasnya. 

Baca Juga :  Kabar Terbaru, Lokasi KRI Nanggala Sudah Terdeteksi

Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 mengingatkan kembali tentang
pandemi flu Spanyol yang melanda dunia pada 1918. Kondisi saat itu dianalogikan
sama seperti masa pandemi Covid-19 saat ini.

“Bukan pertama kali dunia mengalami pandemi seperti ini. Beberapa ratus
tahun lalu ada juga Spanish Flu pada 1918. Saat itu memang kita masih berada di
zaman penjajahan kolonial Belanda,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (8/5).

Hikmah dan pelajaran yang bisa dilakukan setiap pandemi, kata dia,
adalah mulai menerapkan hidup disiplin dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Sama seperti situasi saat ini, menurut Yurianto flu Spanyol juga ketat
memberlakukan protokol kesehatan.

“Pertama adalah pembatasan kontak. Ini kemudian kita lalukan pada
periode sekarang. Dan juga dunia,” jelasnya.

Baca Juga :  Sudah Dipenjara, Kata Pengacara Soal Habib Rizieq Jadi Tersangka Lagi

Pelajaran kedua adalah masyarakat diminta untuk tetap meningkatkan
stamina agar tak mudah terinfeksi virus selama pandemi. Dan pelajaran atau
hikmah lainnya adalah membuat senua orang saling bahu membahu dan bergotong
royong.

“Bantuan kemanusiaan adalah modal menghadapi pandemi. Fokus pada upaya
kemanusiaan. Menyembuhkan pasien dan membantu meeka terdampak dari krisis,”
ujarnya.

Maka intervensi dari pemerintah harus dilakukan berkelanjutan sampai
virus benar-benar bisa dikendalikan. Belajar dari situasi ini, kata Yurianto,
Covid-19 meningkatkan situasi kedaruratan kesehatan masyarakat untuk bahu membahu
dan ergotong royong dalam satu sistem.

“Fokus pada tindakan kemanusiaan. Dan kami tak akan pernah bosan
mengingatkan untuk tetap rajin cuci tangan dengan sabun ini jadi kunci memutus
penularan,” tegasnya. 

Baca Juga :  Kabar Terbaru, Lokasi KRI Nanggala Sudah Terdeteksi

Terpopuler

Artikel Terbaru