28.3 C
Jakarta
Monday, December 9, 2024

Mahasiswa Halangi Deklarasi KAMI Ngaku Dibayar Rp100 Ribu

JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Salah satu mahasiswa peserta aksi menolak
deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Bandung Jawa Barat
ditangkap.

Dalam rekaman video yang beredar
di media sosial, mahasiswa berambut gondrong itu mengaku dibayar Rp100 ribu.

Ia bersama dua temannya diajak untuk
melakukan aksi menolak deklarasi KAMI di Bandung, Senin (7/9) kemarin.

“Gini aja nih pak, saya terus
terang aja. Yang dua lagi teman, tapi temannya teman,” ucapnya saat diintrogasi
sejumlah orang.

“Kamu dibayar berapa?” tanya
orang yang mengintrogasi.

“Rp100 ribu,” jawab pemuda yang
mengaku sebagai mahasiswa Universitas Islam Bandung atau Unisba itu.

Ketika ditanya siapa yang
menyuruh untuk menghalani deklarasi KAMI, mahasiswa itu sempat mengaku tidak
tahu.

Setelah didesak, mahasiswa itu
akhirnya menyebutkan nama orang yang menyuruhnya.

Baca Juga :  Covid-19 Tinggi, Pimpinan DPR Ini Minta Pembukaan Sekolah Ditunda

“Tujuannya kamu disuruh dan
dibayar itu apa?,” tanya orang yang mengintrogasi.

“Saya disuruh doang, gak tahu
apa-apa,” kata mahasiswa berambut gondrong itu.

“Disuruh tapi tidak tahu
tujuannya. Kalau disuruh maling, mau?,” kata seorang pria yang mengintrogasi
mahasiswa tersebut.

Video pengakuan mahasiswa dibayar
Rp100 ribu untuk menghalangi deklarasi KAMI di Bandung ini dibagikan oleh akun
Twitter ​@Joker_killer76.

“Salah seorang dari gerombolan
penghadang deklarasi KAMI Jabar depan Gedung Sate Bandung 7/9/2020 yang
berhasil diamankan. Ternyata mereka dibayar Rp100 ribu perorang.

Siapa dalang yang membayar
mereka?,” tulisnya.

Seperti diketahui, kericuhan sempat
mewarnai aksi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digelar di depan
Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (7/9/2020).

Baca Juga :  Ini Besar Bayaran yang Diterima Mbak Rara Si Pawang Hujan Mandalika

Kericuhan terjadi menyusul adanya
aksi yang digelar oleh dua kelompok massa dari Ikatan Cendekia Cipayung (ICC)
dan Aksi Mahasiswa Pasundan (AMP).

Mereka menggelar aksi di depan
Gedung Sate. Mereka hanya berjarak beberapa meter dari mobil komando KAMI.
Kelompok ini menolak deklarasi KAMI.

Awalnya, aksi ketiga kelompok itu
berjalan lancar dengan pengawalan sejumlah petugas kepolisian,
masing-masing-masing kelompok pun menyuarakan aspirasinya.

Tak berselang lama, peserta aksi
moral KAMI menghampiri kedua kelompok lawannya itu hingga terjadi adu mulut dan
pengusiran. Mereka mengusir dua kelompok itu karena dianggap mengganggu.

Berikut ini video mahasiswa yang
mengaku dibayar Rp100 ribu untuk menghalangi deklarasi KAMI di Bandung:

 

JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Salah satu mahasiswa peserta aksi menolak
deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Bandung Jawa Barat
ditangkap.

Dalam rekaman video yang beredar
di media sosial, mahasiswa berambut gondrong itu mengaku dibayar Rp100 ribu.

Ia bersama dua temannya diajak untuk
melakukan aksi menolak deklarasi KAMI di Bandung, Senin (7/9) kemarin.

“Gini aja nih pak, saya terus
terang aja. Yang dua lagi teman, tapi temannya teman,” ucapnya saat diintrogasi
sejumlah orang.

“Kamu dibayar berapa?” tanya
orang yang mengintrogasi.

“Rp100 ribu,” jawab pemuda yang
mengaku sebagai mahasiswa Universitas Islam Bandung atau Unisba itu.

Ketika ditanya siapa yang
menyuruh untuk menghalani deklarasi KAMI, mahasiswa itu sempat mengaku tidak
tahu.

Setelah didesak, mahasiswa itu
akhirnya menyebutkan nama orang yang menyuruhnya.

Baca Juga :  Covid-19 Tinggi, Pimpinan DPR Ini Minta Pembukaan Sekolah Ditunda

“Tujuannya kamu disuruh dan
dibayar itu apa?,” tanya orang yang mengintrogasi.

“Saya disuruh doang, gak tahu
apa-apa,” kata mahasiswa berambut gondrong itu.

“Disuruh tapi tidak tahu
tujuannya. Kalau disuruh maling, mau?,” kata seorang pria yang mengintrogasi
mahasiswa tersebut.

Video pengakuan mahasiswa dibayar
Rp100 ribu untuk menghalangi deklarasi KAMI di Bandung ini dibagikan oleh akun
Twitter ​@Joker_killer76.

“Salah seorang dari gerombolan
penghadang deklarasi KAMI Jabar depan Gedung Sate Bandung 7/9/2020 yang
berhasil diamankan. Ternyata mereka dibayar Rp100 ribu perorang.

Siapa dalang yang membayar
mereka?,” tulisnya.

Seperti diketahui, kericuhan sempat
mewarnai aksi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digelar di depan
Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (7/9/2020).

Baca Juga :  Ini Besar Bayaran yang Diterima Mbak Rara Si Pawang Hujan Mandalika

Kericuhan terjadi menyusul adanya
aksi yang digelar oleh dua kelompok massa dari Ikatan Cendekia Cipayung (ICC)
dan Aksi Mahasiswa Pasundan (AMP).

Mereka menggelar aksi di depan
Gedung Sate. Mereka hanya berjarak beberapa meter dari mobil komando KAMI.
Kelompok ini menolak deklarasi KAMI.

Awalnya, aksi ketiga kelompok itu
berjalan lancar dengan pengawalan sejumlah petugas kepolisian,
masing-masing-masing kelompok pun menyuarakan aspirasinya.

Tak berselang lama, peserta aksi
moral KAMI menghampiri kedua kelompok lawannya itu hingga terjadi adu mulut dan
pengusiran. Mereka mengusir dua kelompok itu karena dianggap mengganggu.

Berikut ini video mahasiswa yang
mengaku dibayar Rp100 ribu untuk menghalangi deklarasi KAMI di Bandung:

 

Terpopuler

Artikel Terbaru