28.4 C
Jakarta
Sunday, April 13, 2025

Kemenag Berharap Pemerintah Arab Saudi Umumkan Kepastian Haji 2020

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah
Kementerian Agama (Kemenag) Nizar menyatakan, sampai saat ini belum ada
informasi resmi dari Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibadah haji
1441H/2020M. Karena pemerintah Saudi, sebagaimana Indonesia saat ini masih fokus
pada percepatan penanganan Covid-19 demi keselamatan dan kesehatan warganya.

“Koordinasi kami dengan pihak Konsul Haji KJRI
Jeddah, sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari Kementerian Haji dan
Umrah Saudi terkait haji tahun ini, apakah jalan atau bagaimana? Kami terus
memantau perkembangan dan menunggu keputusan resmi dari Pemerintah Arab Saudi,”
kata Nizar dalam keterangannya, Kamis (7/5).

Nizar berharap, kepastian penyelenggaraan haji
1441 H ini sudah diumumkan Saudi sebelum 20 Ramadan atau 13 Mei 2020 mendatang.
Sebab, Saudi akan segera memasuki masa liburan musim panas. “Harapan kami,
tanggal 19 Ramadan atau 12 Mei sudah ada keputusan,” tutur Nizar.

Baca Juga :  Uji Coba Intervensi Tim RSCM Sukses Turunkan Prevalensi Stunting di Pa

“20 Ramadan sampai 10 Syawal, Saudi memasuki
masa libur musim panas. Jika baru diputuskan setelah libur, maka untuk
persiapan terlalu mepet karena operasional haji dimulai bulan Zul Qa’dah,” ujar
Nizar.

Nizar mengaku, ada informasi Pemerintah Arab
Saudi akan membuka kembali akses Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk salat
tarawih. Termasuk juga akses masyarakat untuk thawaf sunnah. “Setelah akses
kembali dibuka, semoga Saudi segera umumkan kepastian pelaksanaan haji tahun
ini,” harap Nizar.

Kendati demikian, Nizar memastikan proses
persiapan penyelenggaraan haji di Indonesia tetap berjalan. Manasik haji non
tatap muka (daring) sudah dilakukan dengan mendesiminasikan video melalui media
sosial. “Saat ini kami mengintensifkan penyebaran video manasik haji melalui
media sosial Kementerian Agama agar lebih mudah diakses masyarakat,” tutur
Nizar.

Baca Juga :  Raker Komisi XI DPR, Legislator Golkar Telanjangi Kinerja Sri Mulyani

Proses pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji
(Bipih) Tahap I juga baru ditutup pada 30 April 2020. Total ada 179.584 jemaah
haji reguler yang telah melakukan pelunasan.

Lebih jauh, Nizar menyebut kuota haji
Indonesia pada 2020 berjumlah 221.000. Jumlah ini terdiri dari 203.320 kuota
haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus. “Karena masih ada sisa kuota, akan
dibuka pelunasan biaya haji tahap kedua, yaitu dari 12-20 Mei 2020,” tandasnya.
 

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah
Kementerian Agama (Kemenag) Nizar menyatakan, sampai saat ini belum ada
informasi resmi dari Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibadah haji
1441H/2020M. Karena pemerintah Saudi, sebagaimana Indonesia saat ini masih fokus
pada percepatan penanganan Covid-19 demi keselamatan dan kesehatan warganya.

“Koordinasi kami dengan pihak Konsul Haji KJRI
Jeddah, sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari Kementerian Haji dan
Umrah Saudi terkait haji tahun ini, apakah jalan atau bagaimana? Kami terus
memantau perkembangan dan menunggu keputusan resmi dari Pemerintah Arab Saudi,”
kata Nizar dalam keterangannya, Kamis (7/5).

Nizar berharap, kepastian penyelenggaraan haji
1441 H ini sudah diumumkan Saudi sebelum 20 Ramadan atau 13 Mei 2020 mendatang.
Sebab, Saudi akan segera memasuki masa liburan musim panas. “Harapan kami,
tanggal 19 Ramadan atau 12 Mei sudah ada keputusan,” tutur Nizar.

Baca Juga :  Uji Coba Intervensi Tim RSCM Sukses Turunkan Prevalensi Stunting di Pa

“20 Ramadan sampai 10 Syawal, Saudi memasuki
masa libur musim panas. Jika baru diputuskan setelah libur, maka untuk
persiapan terlalu mepet karena operasional haji dimulai bulan Zul Qa’dah,” ujar
Nizar.

Nizar mengaku, ada informasi Pemerintah Arab
Saudi akan membuka kembali akses Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk salat
tarawih. Termasuk juga akses masyarakat untuk thawaf sunnah. “Setelah akses
kembali dibuka, semoga Saudi segera umumkan kepastian pelaksanaan haji tahun
ini,” harap Nizar.

Kendati demikian, Nizar memastikan proses
persiapan penyelenggaraan haji di Indonesia tetap berjalan. Manasik haji non
tatap muka (daring) sudah dilakukan dengan mendesiminasikan video melalui media
sosial. “Saat ini kami mengintensifkan penyebaran video manasik haji melalui
media sosial Kementerian Agama agar lebih mudah diakses masyarakat,” tutur
Nizar.

Baca Juga :  Raker Komisi XI DPR, Legislator Golkar Telanjangi Kinerja Sri Mulyani

Proses pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji
(Bipih) Tahap I juga baru ditutup pada 30 April 2020. Total ada 179.584 jemaah
haji reguler yang telah melakukan pelunasan.

Lebih jauh, Nizar menyebut kuota haji
Indonesia pada 2020 berjumlah 221.000. Jumlah ini terdiri dari 203.320 kuota
haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus. “Karena masih ada sisa kuota, akan
dibuka pelunasan biaya haji tahap kedua, yaitu dari 12-20 Mei 2020,” tandasnya.
 

Terpopuler

Artikel Terbaru