25 C
Jakarta
Thursday, November 28, 2024

Biaya Covid Melonjak, Pagu Anggaran Kegiatan Ini Bakal Dipangkas Lagi

PROKALTENG.CO – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan siap mengalihkan anggaran belanja (refocusing) dari beberapa pagu seperti perjalanan dinas, paket rapat, pembangunan gedung, kendaraan, dan lainnya sebesar Rp 26,2 triliun untuk meningkatkan dana penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

“Untuk membiayai berbagai tambahan bidang kesehatan, perlindungan sosial dan program prioritas insentif, dibutuhkan refocusing yang kedua,” kata Sri Mul dalam konferensi pers usai Sidang Kabinet Paripurna di Jakarta, Senin (5/7).

Dalam Sidang Kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo itu, Sri Mulyani menjelaskan, refocusing anggaran pemerintah akan menyisir sekitar Rp 26,2 triliun. Ditambah Rp6 triliun dari pos belanja transfer keuangan dan dana desa.

Baca Juga :  Presiden Minta Pengesahan 6 RUU Ini Ditunda

"Pengalihan anggaran ini, penting untuk membiayai kebutuhan dana penanganan Covid-19 yang semakin meningkat seperti biaya uji spesimen, pelacakan dan juga perawatan pasien Covid-19," jelas Sri Mul.

Ia memastikan, pengalihan anggaran ini tidak akan memangkas belanja-belanja penting di Kementerian/Lembaga seperti belanja operasional, belanja kontrak tahun jamak (multiyears), belanja penanganan Covid-19 dan PEN di Kementerian/Lembaga, termasuk belanja penanganan bencana.

“Refocusing tidak seharusnya mengganggu belanja K/L. Karena belanja K/L sudah diamankan, apakah itu belanja untuk operasional, belanja pegawai, belanja multi-years kontrak, dan belanja pemulihan ekonomi dan penanganan Covid-19, belanja penanganan bencana. Itu tidak akan kena refocusing," ujarnya.

Sasaran anggaran belanja yang akan terkena pengalihan.adalah belanja honorarium, perjalanan dinas, paket rapat, belanja jasa, pembangunan gedung kantor, pengadaan kendaraan dan peralatan/mesin, anggaran dari kegiatan yang belum dikontrakkan dan yang tidak memungkinkan untuk segera dilaksanakan tahun ini.

Baca Juga :  Dentuman di Mal Taman Anggrek, Polisi Bilang Begini

“Presiden dan Wakil Presiden menginstruksikan agar prioritas ini dipertajam. Supaya bisa membantu dalam menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19," pungkas Sri Mul.

PROKALTENG.CO – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan siap mengalihkan anggaran belanja (refocusing) dari beberapa pagu seperti perjalanan dinas, paket rapat, pembangunan gedung, kendaraan, dan lainnya sebesar Rp 26,2 triliun untuk meningkatkan dana penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

“Untuk membiayai berbagai tambahan bidang kesehatan, perlindungan sosial dan program prioritas insentif, dibutuhkan refocusing yang kedua,” kata Sri Mul dalam konferensi pers usai Sidang Kabinet Paripurna di Jakarta, Senin (5/7).

Dalam Sidang Kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo itu, Sri Mulyani menjelaskan, refocusing anggaran pemerintah akan menyisir sekitar Rp 26,2 triliun. Ditambah Rp6 triliun dari pos belanja transfer keuangan dan dana desa.

Baca Juga :  Presiden Minta Pengesahan 6 RUU Ini Ditunda

"Pengalihan anggaran ini, penting untuk membiayai kebutuhan dana penanganan Covid-19 yang semakin meningkat seperti biaya uji spesimen, pelacakan dan juga perawatan pasien Covid-19," jelas Sri Mul.

Ia memastikan, pengalihan anggaran ini tidak akan memangkas belanja-belanja penting di Kementerian/Lembaga seperti belanja operasional, belanja kontrak tahun jamak (multiyears), belanja penanganan Covid-19 dan PEN di Kementerian/Lembaga, termasuk belanja penanganan bencana.

“Refocusing tidak seharusnya mengganggu belanja K/L. Karena belanja K/L sudah diamankan, apakah itu belanja untuk operasional, belanja pegawai, belanja multi-years kontrak, dan belanja pemulihan ekonomi dan penanganan Covid-19, belanja penanganan bencana. Itu tidak akan kena refocusing," ujarnya.

Sasaran anggaran belanja yang akan terkena pengalihan.adalah belanja honorarium, perjalanan dinas, paket rapat, belanja jasa, pembangunan gedung kantor, pengadaan kendaraan dan peralatan/mesin, anggaran dari kegiatan yang belum dikontrakkan dan yang tidak memungkinkan untuk segera dilaksanakan tahun ini.

Baca Juga :  Dentuman di Mal Taman Anggrek, Polisi Bilang Begini

“Presiden dan Wakil Presiden menginstruksikan agar prioritas ini dipertajam. Supaya bisa membantu dalam menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19," pungkas Sri Mul.

Terpopuler

Artikel Terbaru