Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi
sebesar 0,12 persen sepanjang Agustus 2019. Sementara inflasi tahun kalender
(Januari-Agustus) tercatat 2,48 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,49
persen. Besaran inflasi itu banyak dipengaruhi oleh kenaikan harga uang
pendidikan sekolah dan harga cabai.
Kepala BPS Suhariyanto
mengatakan, komponen makanan yang masih memberikan kontribusi terhadap inflasi
pada Agustus 2019 ialah cabai merah dan cabai rawit. Ia mencatatkan, kedua
komoditas tersebut memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,1 persen
dan 0,07 persen.
Selain cabai,
komoditas yang memberikan inflasi ialah ikan segar dan kentang yang
masing-masing berikan andil inflasi 0,01 persen. “Jadi, perlu diwaspadai, ada
beberapa komoditas yang masih mengalami kenaikan harga,†kata Suhariyanto di
Kantor BPS, Jakarta, Senin (2/9).
Ia menyatakan,
kenaikan harga komoditas cabai dipengaruhi musim kemarau panjang yang
diprediksi akan masih berlangsung sampai dengan Oktober 2019. “Bulan kemarau
berdampak produksi tanaman pangan. Tapi, pemerintah pasti melakukan berbagai
kebijakan untuk sediakan pasokan,†jelasnya.
Selain komoditas
tersebut, kontributor lain inflasi Agustus 2019 yaitu kelompok pendidikan,
rekreasi, dan olahraga sebesar 1,21 persen. Dia mencatatkan, yang paling besar
ialah kenaikan dari biaya sekolah dasar (SD) sampai dengan perguruan tinggi
(PT).
“Penyebabnya ada
kenaikan uang SD, kenaikan uang SMP dan SMA, dan kenaikan uang akademi,â€
jelasnya.
Namun demikian, lanjut
Suhariyanto, ada beberapa komoditas bahan makanan yang ikut menyumbang deflasi
Agustus 2019. Di antaranya, harga bawang merah yang memberikan andil deflasi
sebesar 0,18 persen.
Selain itu, tomat
sayur dan bawang putih yang memberikan andil deflasi masing-masing sebesar 0,02
persen. Penurunan harga daging ayam ras dan beberapa komoditas sayuran dan
buah-buahan juga memberikan andil terhadap deflasi, masing-masing sebesar 0,01
persen.
“Untuk bawang merah,
deflasi karena ada panen raya seperti di Bima, Nganjuk, Brebes dan lain-lain,â€
bebernya.
Selain itu, kelompok
transportasi, komunikasi dan jasa keuangan juga memberikan andil terhadap
deflasi sebesar 0,10 persen. BPS, kata Suhariyanto, memastikan besaran inflasi
Agustus 2019 terkendali di bawah target APBN 2019.
“Kami bisa disimpulkan
angkanya masih terkendali. Karena 3,49 persen masih di bawah target. Kami harap
tetap terkendali,†pungkasnya.(jpg)