29.1 C
Jakarta
Saturday, September 21, 2024

Tito: Kelompok Pengacau di Papua Punya Jaringanan Internasional

Kelompok masyarakat
yang melakukan aksi chaos atau atau sengaja mengacau di Papua dan Papua Barat
punya hubungan dengan organisasi di luar negeri. Itu diungkapkan oleh Kapolri
Jenderal Tito Karnavian.

“Ada (hubungannya,
red). Jadi dari kelompok-kelompok ini mereka berhubungan dengan jaringan
internasional,” kata Tito di sela acara Hari Jadi Ke-71 Polwan, di Jakarta,
Minggu (1/9).

Untuk menangani
masalah itu, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar
Negeri (Kemlu) dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menangani masalah
tersebut. Apalagi, Tito menegaskan, pihak-pihak yang diduga menggerakan
kericuhan di Papua sudah diketahui identitasnya.

“Jadi pihak-pihak yang
diduga menggerakkan sudah dipetakan dan sedang didalami. Kalau misal terbukti
(terlibat), akan ditindak secara hukum. Namun yang terpenting Papua sudah
relatif aman,” tegasnya.

Baca Juga :  Tata Cara Zakat Fitrah, MUI: Bisa Dilakukan Tanpa Ijab Qobul Fisik

Diketahui, hampir
6.000 pasukan gabungan TNI-Polri diperbantukan untuk menjaga wilayah timur
Indonesia itu. Mereka disebar di beberapa titik di antaranya Jayapura, Nabire,
Paniai, Deiyai, Manokwari, Sorong dan Fakfak.

Kadiv Humas Polri
Irjen Mohammad Iqbal menambahkan, bahwa ada kaitan antara kelompok-kelompok
lokal dengan pihak luar. Namun demikian, Iqbal enggan mengungkap pihak-pihak
tersebut. “lntinya enggak bisa juga kami sampaikan di sini,” kata Iqbal.

Ia memastikan bahwa
Polri akan menjamin situasi keamanan di Papua. “Masyarakat jangan terpancing
berbagai provokasi yang bisa menimbulkan kerusuhan, yang sudah terjadi, jangan
terulang lagi,” tutur Iqbal.(jpg)

 

Kelompok masyarakat
yang melakukan aksi chaos atau atau sengaja mengacau di Papua dan Papua Barat
punya hubungan dengan organisasi di luar negeri. Itu diungkapkan oleh Kapolri
Jenderal Tito Karnavian.

“Ada (hubungannya,
red). Jadi dari kelompok-kelompok ini mereka berhubungan dengan jaringan
internasional,” kata Tito di sela acara Hari Jadi Ke-71 Polwan, di Jakarta,
Minggu (1/9).

Untuk menangani
masalah itu, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar
Negeri (Kemlu) dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menangani masalah
tersebut. Apalagi, Tito menegaskan, pihak-pihak yang diduga menggerakan
kericuhan di Papua sudah diketahui identitasnya.

“Jadi pihak-pihak yang
diduga menggerakkan sudah dipetakan dan sedang didalami. Kalau misal terbukti
(terlibat), akan ditindak secara hukum. Namun yang terpenting Papua sudah
relatif aman,” tegasnya.

Baca Juga :  Tata Cara Zakat Fitrah, MUI: Bisa Dilakukan Tanpa Ijab Qobul Fisik

Diketahui, hampir
6.000 pasukan gabungan TNI-Polri diperbantukan untuk menjaga wilayah timur
Indonesia itu. Mereka disebar di beberapa titik di antaranya Jayapura, Nabire,
Paniai, Deiyai, Manokwari, Sorong dan Fakfak.

Kadiv Humas Polri
Irjen Mohammad Iqbal menambahkan, bahwa ada kaitan antara kelompok-kelompok
lokal dengan pihak luar. Namun demikian, Iqbal enggan mengungkap pihak-pihak
tersebut. “lntinya enggak bisa juga kami sampaikan di sini,” kata Iqbal.

Ia memastikan bahwa
Polri akan menjamin situasi keamanan di Papua. “Masyarakat jangan terpancing
berbagai provokasi yang bisa menimbulkan kerusuhan, yang sudah terjadi, jangan
terulang lagi,” tutur Iqbal.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru