26.7 C
Jakarta
Wednesday, December 11, 2024

Waka Fraksi Golkar Bidang Inbang DPR: Ekonomi Digital Jadi Mesin Pertumbuhan Perekonomian Nasional

JAKARTA – Wakil Ketua Fraksi Golkar Bidang Industri dan Pembangunan (Inbang) Mukhtarudin mengatakan ekonomi digital saat ini menjadi mesin pertumbuhan perekonomian nasional.

Mengingat, kata Mukhtarudin pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada tahun sebelumnya mencapai 22 persen dengan nilai ekonomi sebesar 77 miliar US dollar. Hal tersebut menyumbang 40 persen dari total transaksi digital ASEAN.

“Artinya, proyeksi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia masih sangat menjanjikan dan diharapkan pada 2025 akan meningkat,” tandas Mukhtarudin Senin 8 Juli 2024.

Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini mengatakan indonesia patut bersyukur bahwa pertumbuhan UMKM yang sudah go digital jumlahnya semakin meningkat dari tahun ke tahun.

“DPR RI berharap akan terus tumbuh hingga 2025 mendatang,” imbuh Mukhtarudin.

Anggota Banggar DPR RI ini bilang disokong ketangguhan perekonomian nasional yang mampu tumbuh stabil di kisaran 5% dan diperkuat dengan kemampuan menjaga tingkat inflasi dalam kisaran sasaran.

“Maka Indonesia semakin optimistis dalam mendorong laju transformasi ekonomi nasional menuju negara maju pada tahun 2045,” ujar Mukhtarudin.

Baca Juga :  H-3 Lebaran, Keselamatan Masyarakat Saat Mudik Harus Jadi Prioritas Utama

Kendati demikian, peraih Tokoh peduli Daerah Terbaik Teropong Parlemen Award 2023 ini mengingatkan bahwa untuk mewujudkan pemerataan akses digital, khususnya bagi pelaku UMKM menjadi faktor krusial dalam upaya membangun ketahanan ekonomi nasional.

“Oleh karena itu untuk membangun kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional, harus dimaknai seiring sejalan dengan upaya untuk memajukan UMKM tanah air,” pungkas Mukhtarudin.

Ekonomi Digital Punya Potensi Besar

Saat itu, Indonesia diperkirakan akan memiliki sekitar 320 juta penduduk dengan pendapatan per kapita sekitar US$ 26.000, sehingga ekonomi Indonesia diperkirakan dapat mencapai sekitar US$ 9 triliun.

Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan terus berupaya mendorong pembaharuan dan peningkatan kinerja berbagai mesin pertumbuhan ekonomi, terlebih pada era digitalisasi saat ini.

Kata Airlangga, pemerintah juga telah mendorong peningkatan kemampuan industri nasional untuk dapat berdaya saing di ranah global dengan meluncurkan Roadmap “Making Indonesia 4.0”.

Baca Juga :  Mukhtarudin Sebut Industri Makanan dan Minuman Penopang Ekonomi Indonesia

Ke depan, lanjut Airlangga, digitalisasi berbagai industri akan terus diakselerasi sehingga investasi di Indonesia akan lebih ke arah padat modal dan membutuhkan keterampilan yang baru dari masyarakat.

“Saat ini ekonomi digital kita sekitar US$ 80 miliar dan kita harapkan pada tahun 2025 bisa meningkat menjadi US$ 125 miliar, dan pada tahun 2030 kita harap sekitar US$ 400 miliar,” ujar Airlangga.

Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia telah menjadi negara dengan jumlah unicorn dan decacorn terbesar diantara negara lain.

Hal tersebut salah satunya didorong dengan upaya Pemerintah dalam melakukan integrasi dengan negara-negara ASEAN sehingga dapat lebih mudah dalam mengembangkan dan memperluas jangkauan pasar.

“Di tengah berbagai upaya digitalisasi, tentu keamanan data juga menjadi salah satu tantangan dan aspek penting yang perlu untuk terus diakselerasi,” pungkas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (tim)

JAKARTA – Wakil Ketua Fraksi Golkar Bidang Industri dan Pembangunan (Inbang) Mukhtarudin mengatakan ekonomi digital saat ini menjadi mesin pertumbuhan perekonomian nasional.

Mengingat, kata Mukhtarudin pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada tahun sebelumnya mencapai 22 persen dengan nilai ekonomi sebesar 77 miliar US dollar. Hal tersebut menyumbang 40 persen dari total transaksi digital ASEAN.

“Artinya, proyeksi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia masih sangat menjanjikan dan diharapkan pada 2025 akan meningkat,” tandas Mukhtarudin Senin 8 Juli 2024.

Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini mengatakan indonesia patut bersyukur bahwa pertumbuhan UMKM yang sudah go digital jumlahnya semakin meningkat dari tahun ke tahun.

“DPR RI berharap akan terus tumbuh hingga 2025 mendatang,” imbuh Mukhtarudin.

Anggota Banggar DPR RI ini bilang disokong ketangguhan perekonomian nasional yang mampu tumbuh stabil di kisaran 5% dan diperkuat dengan kemampuan menjaga tingkat inflasi dalam kisaran sasaran.

“Maka Indonesia semakin optimistis dalam mendorong laju transformasi ekonomi nasional menuju negara maju pada tahun 2045,” ujar Mukhtarudin.

Baca Juga :  H-3 Lebaran, Keselamatan Masyarakat Saat Mudik Harus Jadi Prioritas Utama

Kendati demikian, peraih Tokoh peduli Daerah Terbaik Teropong Parlemen Award 2023 ini mengingatkan bahwa untuk mewujudkan pemerataan akses digital, khususnya bagi pelaku UMKM menjadi faktor krusial dalam upaya membangun ketahanan ekonomi nasional.

“Oleh karena itu untuk membangun kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional, harus dimaknai seiring sejalan dengan upaya untuk memajukan UMKM tanah air,” pungkas Mukhtarudin.

Ekonomi Digital Punya Potensi Besar

Saat itu, Indonesia diperkirakan akan memiliki sekitar 320 juta penduduk dengan pendapatan per kapita sekitar US$ 26.000, sehingga ekonomi Indonesia diperkirakan dapat mencapai sekitar US$ 9 triliun.

Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan terus berupaya mendorong pembaharuan dan peningkatan kinerja berbagai mesin pertumbuhan ekonomi, terlebih pada era digitalisasi saat ini.

Kata Airlangga, pemerintah juga telah mendorong peningkatan kemampuan industri nasional untuk dapat berdaya saing di ranah global dengan meluncurkan Roadmap “Making Indonesia 4.0”.

Baca Juga :  Mukhtarudin Sebut Industri Makanan dan Minuman Penopang Ekonomi Indonesia

Ke depan, lanjut Airlangga, digitalisasi berbagai industri akan terus diakselerasi sehingga investasi di Indonesia akan lebih ke arah padat modal dan membutuhkan keterampilan yang baru dari masyarakat.

“Saat ini ekonomi digital kita sekitar US$ 80 miliar dan kita harapkan pada tahun 2025 bisa meningkat menjadi US$ 125 miliar, dan pada tahun 2030 kita harap sekitar US$ 400 miliar,” ujar Airlangga.

Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia telah menjadi negara dengan jumlah unicorn dan decacorn terbesar diantara negara lain.

Hal tersebut salah satunya didorong dengan upaya Pemerintah dalam melakukan integrasi dengan negara-negara ASEAN sehingga dapat lebih mudah dalam mengembangkan dan memperluas jangkauan pasar.

“Di tengah berbagai upaya digitalisasi, tentu keamanan data juga menjadi salah satu tantangan dan aspek penting yang perlu untuk terus diakselerasi,” pungkas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (tim)

Terpopuler

Artikel Terbaru