PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Seiring berkembangnya ekonomi dan keuangan Syariah global secara pesat dalam beberapa tahun terakhir membuka peluang pengembangan industri halal di Tanah Air. Sebab itu, Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin terus mendorong agar Indonesia dapat menjadi pusat produsen halal terbesar di dunia melalui berbagai strategi.
“Strategi itu di antaranya melalui penguatan ekosistem industri halal nasional,” kata Mukhtarudin, Senin, (6/12).
Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini juga berharap target industri halal di Indonesia jangan hanya menyasar pasar dalam negeri, melainkan harus bisa menembus pasar global. “Saya kira pemerintah harus memberi perhatian kepada industri-industri produk halal, sehingga bisa bersaing dan bisa masuk di pasar global,” ucapnya.
Peluang pengembangan industri halal juga didukung dengan meningkatnya populasi penduduk muslim di dunia yang pada tahun 2020 mencapai 1,9 miliar jiwa. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah hingga mencapai 2,2 miliar jiwa atau 26,5% dari total populasi dunia di tahun 2030 (data Pew Research Center’s Forum on Religion and Public Life).
Mukhtarudin menyampaikan, peningkatan angka tersebut, tentu akan dibarengi oleh semakin meningkatnya permintaan terhadap produk dan jasa halal. Selain itu, Anggota Banggar DPR RI ini mengatakan peningkatan demand makanan halal dapat menjadi pendorong bagi industri makanan dan minuman nasional untuk melakukan ekpansi.
“Dengan demikian, kita bukan hanya puas dengan pasar dalam negeri. Tapi bagaimana sasaran kita akan menjadi negara eksportir terbesar produk halal di dunia,” pungkasnya.
Reporter: Arjoni
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Seiring berkembangnya ekonomi dan keuangan Syariah global secara pesat dalam beberapa tahun terakhir membuka peluang pengembangan industri halal di Tanah Air. Sebab itu, Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin terus mendorong agar Indonesia dapat menjadi pusat produsen halal terbesar di dunia melalui berbagai strategi.
“Strategi itu di antaranya melalui penguatan ekosistem industri halal nasional,” kata Mukhtarudin, Senin, (6/12).
Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini juga berharap target industri halal di Indonesia jangan hanya menyasar pasar dalam negeri, melainkan harus bisa menembus pasar global. “Saya kira pemerintah harus memberi perhatian kepada industri-industri produk halal, sehingga bisa bersaing dan bisa masuk di pasar global,” ucapnya.
Peluang pengembangan industri halal juga didukung dengan meningkatnya populasi penduduk muslim di dunia yang pada tahun 2020 mencapai 1,9 miliar jiwa. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah hingga mencapai 2,2 miliar jiwa atau 26,5% dari total populasi dunia di tahun 2030 (data Pew Research Center’s Forum on Religion and Public Life).
Mukhtarudin menyampaikan, peningkatan angka tersebut, tentu akan dibarengi oleh semakin meningkatnya permintaan terhadap produk dan jasa halal. Selain itu, Anggota Banggar DPR RI ini mengatakan peningkatan demand makanan halal dapat menjadi pendorong bagi industri makanan dan minuman nasional untuk melakukan ekpansi.
“Dengan demikian, kita bukan hanya puas dengan pasar dalam negeri. Tapi bagaimana sasaran kita akan menjadi negara eksportir terbesar produk halal di dunia,” pungkasnya.
Reporter: Arjoni