28.6 C
Jakarta
Wednesday, April 9, 2025

Pasokan Listrik Untuk Wilayah 3T Harus Menjadi Prioritas

JAKARTA – Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin mengingatkan pentingnya wilayah 3T (Terpencil, Terluar, dan Tertinggal) di Indonesia mendapatkan akses pasokan listrik.

Artinya, kata Mukhtarudin, pasokan listrik untuk daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) harus jadi prioritas.

“Ini tidak bisa diremehkan karena listrik menjadi tulang punggung bagi berbagai aspek kehidupan,” tutur Mukhtarudin, Minggu (6/4/2025).

Mukhtarudin mengaku wilayah 3T memang seharusnya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintahan Prabowo Subianto untuk akses listrik.

Di sisi pendidikan kata Mukhtarudin, listrik memungkinkan anak-anak di wilayah 3T belajar di malam hari dengan penerangan yang layak.

Selain itu, Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI ini bilang akses ke teknologi seperti komputer atau internet yang kini jadi bagian dari pendidikan modern hanya bisa terwujud dengan listrik.

Baca Juga :  Komisi VII DPR Desak Smelter Freeport di Gresik Segera Diselesaikan

Sementara di sisi ekonomi lanjut Mukhtarudin, listrik membuka peluang usaha, seperti pengolahan hasil pertanian, perikanan, atau kerajinan.

“Misalnya, mesin pendingin untuk ikan atau alat produksi sederhana bisa meningkatkan pendapatan warga, mengurangi kemiskinan,” ungkap Mukhtarudin.

Jadi, menurut Mukhtarudin, memberikan akses listrik ke wilayah 3T sebagai bentuk pemerataan pembangunan.

“Tanpa itu, kesenjangan antara daerah terpencil dan perkotaan akan semakin lebar,” beber Mukhtarudin.

Kendati demikian, Mukhtarudin mengatakan tantangan besar, seperti biaya tinggi untuk membangun infrastruktur di daerah sulit atau minimnya tenaga ahli lokal untuk pemeliharaan.

“Namun, saya kira dampak jangka panjangnya jauh lebih besar, jika listrik bisa jadi katalis untuk mengangkat kualitas hidup generasi penerus bangsa,” pungkas Mukhtarudin.

Baca Juga :  Politisi Golkar Mukhtarudin Dorong Peningkatan Ekonomi Syariah

Diketahui, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengaku masih banyak desa di wilayah 3T di seluruh Indonesia belum semua mendapatkan akses listrik.

Bahlil memastikan semua desa tersebut akan mendapat pasokan listrik yang layak melalui program pemerintah Prabowo Subianto.

“Program ini kita dorong terus untuk desa-desa yang lain, karena masih banyak wilayah 3T yang belum punya listrik,” ujarnya.

Ketum Golkar ini mengaku telah diperintahkan Presiden Prabowo Subianto untuk turun langsung ke lapangan guna memastikan desa-desa mana saja yang belum terlistriki sehingga diprogram secepatnya.

“Ini salah satu konsen kami di ESDM untuk wilayah Maluku, Papua, NTT, sebagian Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi,” katanya. (tim)

JAKARTA – Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin mengingatkan pentingnya wilayah 3T (Terpencil, Terluar, dan Tertinggal) di Indonesia mendapatkan akses pasokan listrik.

Artinya, kata Mukhtarudin, pasokan listrik untuk daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) harus jadi prioritas.

“Ini tidak bisa diremehkan karena listrik menjadi tulang punggung bagi berbagai aspek kehidupan,” tutur Mukhtarudin, Minggu (6/4/2025).

Mukhtarudin mengaku wilayah 3T memang seharusnya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintahan Prabowo Subianto untuk akses listrik.

Di sisi pendidikan kata Mukhtarudin, listrik memungkinkan anak-anak di wilayah 3T belajar di malam hari dengan penerangan yang layak.

Selain itu, Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI ini bilang akses ke teknologi seperti komputer atau internet yang kini jadi bagian dari pendidikan modern hanya bisa terwujud dengan listrik.

Baca Juga :  Komisi VII DPR Desak Smelter Freeport di Gresik Segera Diselesaikan

Sementara di sisi ekonomi lanjut Mukhtarudin, listrik membuka peluang usaha, seperti pengolahan hasil pertanian, perikanan, atau kerajinan.

“Misalnya, mesin pendingin untuk ikan atau alat produksi sederhana bisa meningkatkan pendapatan warga, mengurangi kemiskinan,” ungkap Mukhtarudin.

Jadi, menurut Mukhtarudin, memberikan akses listrik ke wilayah 3T sebagai bentuk pemerataan pembangunan.

“Tanpa itu, kesenjangan antara daerah terpencil dan perkotaan akan semakin lebar,” beber Mukhtarudin.

Kendati demikian, Mukhtarudin mengatakan tantangan besar, seperti biaya tinggi untuk membangun infrastruktur di daerah sulit atau minimnya tenaga ahli lokal untuk pemeliharaan.

“Namun, saya kira dampak jangka panjangnya jauh lebih besar, jika listrik bisa jadi katalis untuk mengangkat kualitas hidup generasi penerus bangsa,” pungkas Mukhtarudin.

Baca Juga :  Politisi Golkar Mukhtarudin Dorong Peningkatan Ekonomi Syariah

Diketahui, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengaku masih banyak desa di wilayah 3T di seluruh Indonesia belum semua mendapatkan akses listrik.

Bahlil memastikan semua desa tersebut akan mendapat pasokan listrik yang layak melalui program pemerintah Prabowo Subianto.

“Program ini kita dorong terus untuk desa-desa yang lain, karena masih banyak wilayah 3T yang belum punya listrik,” ujarnya.

Ketum Golkar ini mengaku telah diperintahkan Presiden Prabowo Subianto untuk turun langsung ke lapangan guna memastikan desa-desa mana saja yang belum terlistriki sehingga diprogram secepatnya.

“Ini salah satu konsen kami di ESDM untuk wilayah Maluku, Papua, NTT, sebagian Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi,” katanya. (tim)

Terpopuler

Artikel Terbaru