27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Politisi Golkar Mukhtarudin Dorong Peningkatan Ekonomi Syariah

JAKARTA, PROKALTENG.CO –  Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar Mukhtarudin mendorong peningkatan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Terlebih, kata Anggota Banggar DPR RI ini dengan penduduk muslim terbesar di dunia atau sekitar 237,5 juta jiwa warga negara Indonesia yang beragama Islam.

“Artinya pengembangan perekonomian syariah di Indonesia memiliki prospek yang cukup menjanjikan,” tandas Mukharudin Minggu, 14 Januari 2024.

Mukhtarudin menyampaikan hal itu menanggapi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal semakin kokoh.

Politisi Dapil Kalimantan Tengah ini mengatakan peringkat Indonesia di sektor ekonomi syariah terus meningkat, di mana Global Islamic Economic Indicator (GIEI) mencatat Indonesia berhasil meraih posisi pertama pada Global Muslim Travel Index (GMTI) 2023.

Sebelumnya, di tahun 2022 Indonesia hanya berada di peringkat 4. Sementara Islamic Finance Development Report Tahun 2022 menempatkan Indonesia pada peringkat ketujuh aset keuangan syariah global.

“Saya kira Industri keuangan syariah di tanah air kita juga menunjukan peningkatkan yang signifikan,” beber Mukhtarudin.

Baca Juga :  Mukhtarudin Sebut Perlu kolaborasi agar Subsidi Motor Listrik Tepat Sasaran

Sementara, lanjut Mukhtarudin, dari sektor pasar modal syariah, per akhir Agustus 2023, pangsa pasar produk sukuk korporasi, sukuk negara dan reksa dana syariah mencapai 12,7%.

“Sedangkan pangsa pasar saham syariah telah mencapai 56% terhadap seluruh saham yang tercatat di bursa efek indonesia,” ujar Mukhtarudin.

Indonesia saat ini  juga telah memiliki 3 kawasan industri halal di provinsi Banten, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau.

“Nah, hal ini menjadi salah satu fondasi penting untuk menjadikan Indonesia sebagai global halal hub serta salah satu pemain utama ekonomi syariah di tingkat global,” pungkas Mukhtarudin.

Diketahui, baru-baru ini Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan ekonomi syariah dan industri halal terus membuktikan diri sebagai pilar penting ekonomi dan menjadi sumber mesin pertumbuhan baru, baik di tingkat global maupun domestik.

Agus menilai pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal juga semakin kokoh ditopang oleh beberapa pendorong utama, antara lain besarnya populasi Muslim, meningkatnya kesadaran terhadap nilai-nilai etika Islam yang berkaitan dengan konsumsi produk halal dan thoyyib.

Baca Juga :  Mukhtarudin Ajak Kaum Milenial Aktif di Kancah Politik Nasional

“Dan semakin banyak strategi dan program nasional yang didedikasikan untuk pengembangan produk dan layanan halal,” ujar Menperin.

Lebih lanjut Menperin menuturkan, Bank Indonesia memperkirakan bahwa sektor prioritas Halal Value Chain (HVC) yaitu pertanian, makanan dan minuman halal, fesyen muslim dan pariwisata ramah muslim akan tumbuh sebesar 4,5 – 5,3 persen pada tahun 2023.

Secara keseluruhan, sektor prioritas HVC tersebut tercatat mampu menopang lebih dari 25 persen ekonomi nasional. Menperin Agus juga mengatakan, sebagai rumah bagi umat muslim terbesar di dunia dengan populasi sebesar 241,7 juta pada tahun 2022 atau 87 persen dari total 277 juta jiwa, pengeluaran umat muslim Indonesia untuk produk dan layanan halal diproyeksikan meningkat sebesar 14,96 persen pada tahun 2025 yaitu 281 miliar dollar AS.

“Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai konsumen pasar halal terbesar di dunia, yaitu 11,34 persen dari pengeluaran halal global,” pungkas Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (tim)

JAKARTA, PROKALTENG.CO –  Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar Mukhtarudin mendorong peningkatan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Terlebih, kata Anggota Banggar DPR RI ini dengan penduduk muslim terbesar di dunia atau sekitar 237,5 juta jiwa warga negara Indonesia yang beragama Islam.

“Artinya pengembangan perekonomian syariah di Indonesia memiliki prospek yang cukup menjanjikan,” tandas Mukharudin Minggu, 14 Januari 2024.

Mukhtarudin menyampaikan hal itu menanggapi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal semakin kokoh.

Politisi Dapil Kalimantan Tengah ini mengatakan peringkat Indonesia di sektor ekonomi syariah terus meningkat, di mana Global Islamic Economic Indicator (GIEI) mencatat Indonesia berhasil meraih posisi pertama pada Global Muslim Travel Index (GMTI) 2023.

Sebelumnya, di tahun 2022 Indonesia hanya berada di peringkat 4. Sementara Islamic Finance Development Report Tahun 2022 menempatkan Indonesia pada peringkat ketujuh aset keuangan syariah global.

“Saya kira Industri keuangan syariah di tanah air kita juga menunjukan peningkatkan yang signifikan,” beber Mukhtarudin.

Baca Juga :  Mukhtarudin Sebut Perlu kolaborasi agar Subsidi Motor Listrik Tepat Sasaran

Sementara, lanjut Mukhtarudin, dari sektor pasar modal syariah, per akhir Agustus 2023, pangsa pasar produk sukuk korporasi, sukuk negara dan reksa dana syariah mencapai 12,7%.

“Sedangkan pangsa pasar saham syariah telah mencapai 56% terhadap seluruh saham yang tercatat di bursa efek indonesia,” ujar Mukhtarudin.

Indonesia saat ini  juga telah memiliki 3 kawasan industri halal di provinsi Banten, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau.

“Nah, hal ini menjadi salah satu fondasi penting untuk menjadikan Indonesia sebagai global halal hub serta salah satu pemain utama ekonomi syariah di tingkat global,” pungkas Mukhtarudin.

Diketahui, baru-baru ini Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan ekonomi syariah dan industri halal terus membuktikan diri sebagai pilar penting ekonomi dan menjadi sumber mesin pertumbuhan baru, baik di tingkat global maupun domestik.

Agus menilai pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal juga semakin kokoh ditopang oleh beberapa pendorong utama, antara lain besarnya populasi Muslim, meningkatnya kesadaran terhadap nilai-nilai etika Islam yang berkaitan dengan konsumsi produk halal dan thoyyib.

Baca Juga :  Mukhtarudin Ajak Kaum Milenial Aktif di Kancah Politik Nasional

“Dan semakin banyak strategi dan program nasional yang didedikasikan untuk pengembangan produk dan layanan halal,” ujar Menperin.

Lebih lanjut Menperin menuturkan, Bank Indonesia memperkirakan bahwa sektor prioritas Halal Value Chain (HVC) yaitu pertanian, makanan dan minuman halal, fesyen muslim dan pariwisata ramah muslim akan tumbuh sebesar 4,5 – 5,3 persen pada tahun 2023.

Secara keseluruhan, sektor prioritas HVC tersebut tercatat mampu menopang lebih dari 25 persen ekonomi nasional. Menperin Agus juga mengatakan, sebagai rumah bagi umat muslim terbesar di dunia dengan populasi sebesar 241,7 juta pada tahun 2022 atau 87 persen dari total 277 juta jiwa, pengeluaran umat muslim Indonesia untuk produk dan layanan halal diproyeksikan meningkat sebesar 14,96 persen pada tahun 2025 yaitu 281 miliar dollar AS.

“Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai konsumen pasar halal terbesar di dunia, yaitu 11,34 persen dari pengeluaran halal global,” pungkas Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (tim)

Terpopuler

Artikel Terbaru