Site icon Prokalteng

Selain Rasa Lezat, Sayur Kangkung untuk Mengatasi Masalah Kesehatan

Oza Agustina memetik daun kangkung yang telah dicuci. Pada pengobatan India, kangkung dipakai untuk mengatasi keracunan logam berat. (Angger Bondan/Jawa Pos)

Selain rasa lezat, sayur kangkung secara turun-temurun digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan. Masyarakat Indonesia percaya khasiatnya untuk membantu mengatasi sulit tidur.

Di negara lain kangkung dikonsumsi untuk mengatasi gangguan saluran cerna serta mengurangi radang, demam, dan infeksi liver. Secara turun-temurun kangkung juga berguna untuk membantu mengatasi keracunan logam berat. Beberapa studi ilmiah dilakukan untuk mendukung khasiat kangkung bagi kesehatan.

TERMASUK tanaman semiakuatik, kangkung tumbuh sangat cepat dan karenanya dipandang sebagai tanaman liar. Budi daya dilakukan di berbagai negara tropis di Asia Tenggara dan Selatan, Afrika, serta Australia. Untuk mengendalikan pertumbuhannya, orang Amerika menggunakan teknologi tower garden’s aeroponic .

Yaitu metode penanaman secara vertikal. Hasil panenan yang berlimpah membuat mereka merasa puas karena bisa menikmati masakan Asia berbahan sayur kangkung.

Populer dengan nama water spinach, tanaman kangkung bernama ilmiah Ipomoea aquatica dari keluarga Convolvulaceae. Tanaman herba menahun dengan batang memanjang, kosong, merayap, atau terapung di air.

Akar tumbuh dari buku batang dan tertancap pada lumpur atau air. Daun berwarna hijau mengilap, bentuknya seperti ujung anak panah dengan panjang 5–15 cm dan lebar 2–8 cm. Bunga berbentuk seperti trompet, umumnya berwarna putih.

Bagian yang terutama digunakan adalah daun. Namun, ternyata peneliti Malaysia menemukan data kandungan protein, lemak, dan serat tertinggi pada batang kangkung Malaysia. Sementara daun mempunyai kandungan karbohidrat tertinggi. Ini bisa menjadi pertimbangan untuk tidak membuang bagian batang setelah dibelah dan dicuci bersih Hasil penelitian itu dipublikasikan pada tahun 2019.

Kandungan berbagai zat fito pada kangkung antara lain flavonoid, polifenol, tanin, dan karoten. Vitamin antara lain vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, E, dan K. Ada kandungan mineral natrium, kalium, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, dan zinc.

Daun kangkung menjadi sumber yang baik dari mineral kalium, magnesium, manganum, dan zat besi. Ada juga asam amino yang menyusun protein antara lain glisin, alanin, leusin, tirosin, dan histidin. Jadi, ada asam amino esensial dan nonesensial.

 

Mengatasi Keracunan Logam Berat

Salah satu pemakaian kangkung pada pengobatan rakyat India adalah mengatasi keracunan logam berat, seperti arsen dan timbal. Timbal bisa menyebabkan keracunan, yaitu dengan cara mengganggu keseimbangan antara pro dan antioksidan sel.

Dampak gangguan itu bisa dilihat melalui profil darah, liver, otak, ginjal, dan sistem reproduksi. Gejala keracunan bisa terlihat melalui perubahan biokimiawi darah dan serum. Misalnya, keracunan menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah dan hemoglobin akibat ikatan timbal dan sel darah merah dalam sirkulasi darah.

Studi ilmiah kolaboratif peneliti Malaysia, India, dan Pakistan yang dipublikasikan tahun 2015, dilakukan untuk mempelajari keracunan timbal akibat pengikatannya pada sel liver tikus.

Percobaan dilakukan pada tikus yang diberi Pb asetat, yaitu garam timbal, dan kemudian diobati melalui pemberian ekstrak air kangkung. Ekstrak air kangkung untuk uji tersebut menunjukkan kandungan senyawa golongan flavonoid, fenolik, saponin, asam askorbat, mirisetin, kuersetin, dan apigenin.

Pada percobaan ini, paparan logam timbal pada sel liver tikus menyebabkan peningkatan pembentukan radikal bebas yang merusak sel. Keadaan ini membutuhkan antioksidan dari luar tubuh untuk melawan kelebihan radikal bebas. Hasil studi membuktikan, pemberian ekstrak kangkung mampu menetralkan radikal bebas akibat keracunan timbal.

Jadi, studi ini meyakini aktivitas penetralan terjadi karena kerja zat kandungan ekstrak sebagai antioksidan. Hal itu juga terlihat melalui terjadinya perbaikan pada parameter biokimiawi darah dan serum.

Kehamilan dengan Diabetes

Pada sistem pengobatan tradisional Sri Lanka, kangkung diyakini bisa menurunkan kadar gula darah karena mempunyai kerja seperti hormon insulin. Yaitu hormon yang berperan pada pengaturan gula dalam darah. Informasi itu mendasari dilakukannya studi ilmiah oleh peneliti India untuk mempelajari khasiat kangkung pada kasus kehamilan dengan diabetes yang dipublikasikan pada tahun 2013.

Hasilnya menyatakan terjadinya penurunan kadar gula darah dan kadar radikal bebas. Menurunnya kadar radikal bebas sesuai dengan aktivitas antioksidan kangkung yang sudah banyak diteliti.

Jadi, pemberian ekstrak kangkung pada tikus hamil yang mengalami diabetes dapat menurunkan kadar gula darah pada organ tubuh ibu dan jaringan tubuh bayi. Penurunan itu bisa melindungi ibu dan bayi dari risiko berbahaya diabetes semasa kehamilan, seperti kematian dan kecacatan janin.

Diduga, aktivitas tersebut adalah hasil kerja zat kandungan derivat kuersetin yang aktivitasnya antara lain mengikat logam berat, menetralkan radikal bebas, dan menghambat degradasi lemak yang menghasilkan radikal bebas. Mekanisme penghambatannya masih perlu diteliti lebih lanjut. (*)

 

CARA PEMAKAIAN

Konsumsilah kangkung sebagai makanan dan tidak memandangnya sebagai obat atau suplemen.

Mengingat sifatnya yang dapat mengikat logam berat, usahakan untuk memilih kangkung secara lebih teliti.

Kangkung organik lebih aman.

BOBOR KANGKUNG

Haluskan bawang merah, bawang putih, ketumbar, dan kemiri; tambahkan garam dan gula pasir secukupnya.

Bersihkan kangkung, belah batang, dan potong-potong.

Rebus air secukupnya hingga mendidih, masukkan bumbu yang dihaluskan, tambahkan daun salam, lengkuas geprek, dan kangkung.

Tambahkan santan secukupnya, aduk hingga masak. Api jangan terlalu kuat.

 

*) PROF DR APT MANGESTUTI AGIL MS, Guru besar botani farmasi dan farmakognosi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Exit mobile version