Pernah merasa jantung berdebar hanya karena hal kecil seperti salah ucap saat rapat atau telapak tangan berkeringat saat mengobrol dengan orang baru?Padahal secara logika, hidup anda baik-baik saja. Tidak ada masalah besar, semua berjalan seperti biasa. Tapi tubuh seakan tidak setuju.
Bisa jadi sistem saraf anda sedang dalam kondisi tegang, terjebak dalam mode survival yang tidak seharusnya aktif terus-menerus. Dilansir dari Personal Branding Blog pada Selasa (15/4) berikut 6 tanda umum yang bisa menunjukkan bahwa anda mengalami saraf tegang, bahkan jika dari luar hidup terlihat aman dan stabil.
- Reaksi Berlebihan Terhadap Masalah Sepele
Saat kopi tumpah atau anda ketinggalan bus terasa seperti akhir dunia, itu bisa jadi bukan hanya soal emosi sesaat. Tubuh anda mungkin bereaksi seolah-olah sedang menghadapi ancaman nyata.
Inilah salah satu ciri mode survival yang masih aktif, padahal tidak ada bahaya nyata. Tubuh mengeluarkan adrenalin, jantung berdebar, dan pikiran langsung memproyeksikan skenario terburuk.
Jika ini sering terjadi, besar kemungkinan sistem saraf anda sedang selalu waspada, bahkan dalam situasi yang biasa saja.
- Kesulitan Bersantai dan Melepas Lelah
Pernah merasa tidak bisa benar-benar rileks? Bahkan saat liburan atau akhir pekan, pikiran tetap bekerja keras. Alih-alih menikmati momen, anda malah merencanakan agenda selanjutnya.
Tubuh tidak bisa sepenuhnya turun dari tingkat kewaspadaan. Kondisi seperti ini adalah tanda jelas bahwa saraf tegang tidak memberi ruang bagi tubuh untuk istirahat. Anda hidup dalam keadaan mode survival yang terus-menerus mengantisipasi sesuatu yang buruk terjadi.
- Mengalami Gangguan Tidur
Tidur harusnya jadi momen untuk pulih dan istirahat. Tapi jika anda malah terbangun tengah malam dengan pikiran berisik atau sulit memejamkan mata sejak awal, bisa jadi tubuh anda mengira sedang dalam situasi darurat.
Ini bagian dari mekanisme proteksi yang sudah ada sejak zaman nenek moyang, tapi dalam hidup modern, sistem itu justru mengganggu. Gangguan tidur adalah tanda lain dari saraf tegang yang belum bisa keluar dari mode survival dan terus merasa harus selalu waspada, bahkan di malam hari.
- Sering Sakit
Kalau akhir-akhir ini anda mudah terserang flu, sakit kepala, atau kelelahan yang tidak kunjung hilang, jangan abaikan. Ketika tubuh sibuk menjaga anda tetap waspada terhadap โancamanโ yang bahkan tidak nyata, sistem kekebalan tubuh bisa jadi dikorbankan.
Ini adalah salah satu dampak fisik dari saraf tegang yang berkepanjangan. Energi yang seharusnya digunakan untuk memperbaiki tubuh malah dipakai untuk mempertahankan kondisi mode survival. Hasilnya? Anda lebih gampang jatuh sakit dan butuh waktu lebih lama untuk pulih.
- Kesulitan Berkonsentrasi
Kalau anda merasa sulit fokus, mudah terdistraksi, atau sering mengulang bacaan tapi tidak benar-benar memahami isinya, ini bisa jadi bukan soal kemampuan berpikir. Dalam keadaan mode survival, otak anda akan memprioritaskan ancamanโbukan pekerjaan atau percakapan sehari-hari.
Otak memilih untuk selalu waspada, memindai potensi bahaya alih-alih fokus pada laporan kerja atau obrolan santai. Ini adalah bentuk proteksi, tapi jelas mengganggu produktivitas.
- Perasaan Cemas Terus Menerus
Ini mungkin tanda yang paling terasa. Ketika kecemasan hadir tanpa pemicu jelas, hanya muncul begitu saja dan terus-menerus, sistem saraf anda mungkin benar-benar tidak bisa membedakan antara realitas dan potensi ancaman.
Anda bisa merasa baik-baik saja di pagi hari, lalu tiba-tiba gelisah tanpa alasan. Kecemasan seperti ini membuat tubuh dan pikiran kelelahan, karena terus bekerja seolah-olah ada sesuatu yang salah.
Ini adalah ciri utama dari saraf tegang yang tidak kunjung pulih dari mode survival. Anda seperti hidup dalam kabut waspada yang konstan.
Jadi jika anda merasa tidak bisa rileks, terlalu mudah panik, atau mengalami gangguan tidur tanpa sebab jelas, bisa jadi itu bukan sekadar stres biasa. Itu bisa jadi tubuh anda mencoba memberi sinyal bahwa sistem sarafnya kelelahan karena selalu waspada.(jpc)