PROKALTENG.CO-Operasi Israel untuk memburu dan membunuh pemimpin sayap bersenjata Hamas, Muhammad al-Dayf, diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama, demikian pernyataan dari juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari.
Dalam konferensi persnya, Hagari menegaskan pentingnya pencarian dan eliminasi pemimpin Brigade Al-Qassam tersebut. Ia mengatakan bahwa Israel berkomitmen untuk menyelesaikan tugas tersebut, tanpa memandang berapa lama waktu yang diperlukan, seperti dilaporkan oleh harian Yedioth Ahronoth.
Sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, Tel Aviv telah menekankan tujuannya untuk menghilangkan kelompok perlawanan Palestina, yaitu Hamas. Namun, banyak analisis internasional yang skeptis terhadap kemungkinan tercapainya tujuan tersebut.
Hagari juga menyampaikan bahwa militer Israel telah berhasil menghancurkan infrastruktur di bawah Rumah Sakit Al-Rantisi di Jalur Gaza utara. Mereka mengklaim menemukan beberapa kilometer infrastruktur semacam itu.
Serangan besar-besaran Israel di Jalur Gaza, sebagai respons terhadap serangan Hamas, telah menyebabkan kematian sedikitnya 21.110 warga Palestina, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, serta melukai 55.243 lainnya.
Dampak serangan tersebut juga merusak Gaza, di mana sekitar 60 persen infrastrukturnya rusak atau hancur, dan hampir 2 juta orang terpaksa mengungsi, menghadapi kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Sementara itu, sekitar 1.200 warga Israel diduga tewas akibat serangan yang dilakukan oleh Hamas. (ant/jpg/hnd)