Perebutan tiket kandidat
presiden dari Partai Demokrat dimulai. Rabu (26/6) malam waktu setempat debat
pertama pemilihan pendahuluan (primary) dilakukan di Adrienne Arsht Center,
Miami, Florida, dan disiarkan langsung oleh NBC. Ada 10 kandidat yang
dipertandingkan. Senator Massachusetts Elizabeth Warren dan mantan Wali Kota
San Antonio, Julian Castro paling mencuri perhatian.
Sejatinya ada
25 orang yang mencalonkan diri untuk menjadi kandidat presiden 2020 dari
Demokrat. Namun, hanya 20 orang yang dianggap layak untuk mengikuti debat.
Debat gelombang kedua berlangsung Kamis malam waktu setempat (27/6) dengan
kandidat yang berbeda dari debat pertama.
Warren menuai
banyak pujian dari jawabannya atas perekonomian Amerika Serikat (AS). Menurut
dia, perekonomian memang luar biasa baik. Tapi, hanya untuk sebagian orang.
Yaitu, orang-orang kaya dan mereka yang punya kuasa.
“Ekonomi
berjalan luar biasa untuk orang yang ingin berinvestasi di bidang penjara
pribadi, tapi bukan untuk keluarga orang Afrika-Amerika dan Latin yang
terpisah, yang hidupnya dan komunitasnya dihancurkan,†ujarnya memberikan salah
satu contoh. Jawabannya langsung disambut dengan tepuk tangan antusias para
penonton. Itu adalah pertanyaan pertama dan Warren berhasil menarik perhatian.
Sementara
itu, Castro lebih getol membahas tentang mengakhiri kebijakan imigrasi Presiden
Donald Trump. Castro memiliki kedekatan emosional dengan imigran karena
kakek-neneknya adalah imigran asal Meksiko.
“Pada 20
Januari 2021 nanti, kita akan mengatakan adios (selamat tinggal, Red) ke Donald
Trump,†ujar kandidat satu-satunya yang berdarah Latin itu. Sebelum debat
berakhir, pencarian namanya di mesin pencarian Google meningkat tajam.
Debat pertama
primary Demokrat tak berjalan terlalu baik. Sebab, menempatkan 10 orang dalam
satu panggung terbukti sulit. Masing-masing kandidat hanya dibatasi berbicara
selama semenit. Mayoritas lebih memilih untuk memaparkan program-programnya
daripada berdebat dengan kandidat lainnya. Bisa dibilang debat tersebut mirip
pidato perorangan secara bergiliran.
Pertempuran
antarkandidat yang paling dinantikan adalah debat kedua. Beberapa di antara
mereka selalu unggul dalam berbagai polling. Dua yang paling tenar adalah Joe
Biden dan Bernie Sanders. Dan, hampir semua kandidat bertujuan sama. Yaitu,
mengalahkan Biden dan Sanders.
Pada debat
kedua juga ada senator Kamala Harris, satu-satunya perempuan kulit hitam yang
mencalonkan diri sebagai kandidat. Selain itu, ada Wali Kota South Bend,
Indiana, Pete Buttigieg yang merupakan seorang gay.
Mereka Berebut Tiket Demokrat
1. Elizabeth Warren
– Senator Massachusetts
– Oklahoma City, 22 Juni 1949
Presiden AS Donald Trump menjulukinya Pocahontas karena Warren mengaku masih
keturunan suku asli Amerika.
2. Cory Booker
– Senator New Jersey
– Washington, 27 April 1969
Disebut pahlawan oleh tetangganya karena menolong saat kebakaran dan membantu
mengejar perampok. Dia seorang vegetarian.
3. Beto O’Rourke
– Mantan Anggota Kongres Texas
– El Paso, Texas, 26 September 1972
Mahir berbahasa Spanyol. Semasa muda dia menjadi anggota dua band punk, Foss
dan Sheeps.
4. Amy Klobuchar
– Senator Minnesota
– Plymouth, Minnesota 25 Mei 1960
Mengaku setiap tahun mengunjungi 87 county di Minnesota.
5. Tulsi Gabbard
– Anggota Kongres Hawaii
– Leloaloa, American Samoa, 12 April 1981
Anggota kongres pertama dari American Samoa dan anggota kongres pertama yang
beragama Hindu.
6. Jay Inslee
– Gubernur Negara Bagian Washington
– Seattle, 9 Februari 1951
Getol berkampanye tentang perubahan iklim dan isu lingkungan. Dia paling
sedikit bicara dalam debat.
7. Bill de Blasio
– Wali Kota New York
– Manhattan, 8 Mei 1961
– Pernah dikecam gara-gara makan pizza dengan garpu. Dalam debat, dia paling
banyak menginterupsi.
8. Tim Ryan
– Anggota Kongres Ohio
– Niles, Ohio, 16 Juli 1973
Putrinya, Isabella, yang mendorongnya untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
9. John Delaney
– Mantan Anggota Kongres Maryland
– New Jersey, 16 April 1963
Merupakan anggota kongres terkaya ke-6.
10. Julian Castro
– Mantan Menteri Perumahan
– San Antonio, Texas 16 September 1974
Punya saudara kembar yang menjadi anggota kongres Texas Joaquin Castro.(jpc)